Gelang jingga : Chapter 3 add facebook dia

Malamnya setelah kami berkenalan aku kembali membuka facebook dan ku ketik nama hanna di pencarian, beberapa kali aku bolak-balik membuka profilnya tetepi aku belum punya banyak keberanian untuk add facebook dia, setiap  malam sebelum tidur selalu saja terbayang wajahnya. Walaupun suka aku tidak ingin terlalu cepat add dia aku ingin memberikan jeda waktu dalam beberapa minggu, aku takut kalau-kalau dia tau kalau aku sedang modusin dia. Kira-kira setelah 3 minggu aku kenalan dengan hanna hari ini aku coba memberanikan diri untuk add facebook miliknya, 2 jam aku menunggu respon darinya, aku selalu bersemangat bila mendengar tanda notifikasi selama 2 jam. tapi,  aku di tipu dengan notifikasi palsu. Namun dalam penghujung 2 jam itu penantianku tidak sia-sia. “Hanna indriana menerima permintaan pertemanan anda tulis di kronologi hanna” betapa senangnya aku saat itu akhirnya aku bisa berhubungan langsung  dengan dia, ternyata dia masih online. saat itu aku kemudian membuka percakapan dengan dia, tentu saja aku tidak ingin mensia-siakan kesempatan emas ini.

“hai malam”

“hai malam  juga J ” dengan emoticon senyum manisnya ia membalas chat.

“thnx udah konfirmasi pertemanan aku”

“iya, sama-sama. Kamu juga thx udah add aku”

“heehee.. iya sama-sama, bdw kamu lagi ngapain ? gak belajar ?” aku udah mulai sok dekat.

“hmmm.. aku lagi santai aja, malas mau belajar :p”

“hahaha.. kok malas, gak boleh malas bentar lagi ujian lho”

“ah.. santai aja relax aja dulu sebelum tegang, memang kamu udah belajar ?”

“belum juga, sama mau releks aja dulu, bosan juga belajar muluk”

“nah kamu aja ngak belajar tapi coba mau nasehatin orang dasar :p” dengan emoticon meledek ia membalas.

Rasanya percakapan ini semakin seru, aku semakin semangat untuk membalas chat darinya.

“hahaha… iya deh, oh iya kamu tinggalnya dimana ?”

Setelah pertanyaan itu chat kami terhenti, ku lihat lagi ternyata ia sudah off line, aku menjadi berkecil hati dan yakin kalau dia tidak suka dengan ku, padahal aku berharap lebih kepadanya, 2 jam lamanya aku menunggu ternyata ia tidak kunjung online, dengan perasaan kecewa aku menutup computer dan  menuju tempat tidur untuk kembali tidur malam ini. (bersambung)