Gon."Lalu, kau?" Biscuit bertanya pada Killua."Tak apa" Killua juga setuju."Baiklah, kalau begitu ayo kita mulai ..."Biscuit menghampiri penjahat tadi, lelaki yang sudah terluka parah."Bangunlah, keluarkan semua kartumu" Gadis itu mengambil seluruh kartu lelaki tadi, berjaga-jaga agar ia tidak kabur menggunakan suatu kartu sihir. Dan kemudian, Biscuit memberinya suatu kesempatan, "Aku akan memberimu suatu kesempatan""?""Dua minggu. Dalam waktu itu, kau harus menghindari serangan mereka berdua. Kalau kau mampu melakukannya, aku akan membiarkanmu pergi. Tapi kalau kau mendapat suatu serangan kritis, atau sudah tak mampu berdiri lagi, aku akan membunuhmu" Jelas Biscuit. Dimana yang dimaksud dengan serangan mereka tentu saja tak lain adalah Gon dan Killua."Menghindari ... Serangan mereka? Begitukah?" Perlahan, dengan tubuh yang masih luka, lelaki itu mencoba untuk bangun."Ya""Apa yang terjadi pada mereka tak masalah kan, selama aku bisa menghindari serangannya?""Tepat sekali" Ucap Biscuit, "Tapi, ada satu peraturan lagi. Kau tak boleh pergi meninggalkan lubang besar ini""Kalau kau melanggarnya, saat itu juga aku akan membunuhmu""Bagaimana dengan kami?" Killua bertanya."Sama. Kalian tak boleh meninggalkan tempat ini. Jika kalian meninggalkannya, atau tak bisa mengalahkannya dalam waktu dua minggu, kalian akan dihukum" Ucap Biscuit."Kau adalah Binolt, kan?" Biscuit lalu bertanya ke lelaki itu, lelaki bernama Binolt itu."Ya" Jawabnya."Binolt, seorang Blacklist Hunter, yang sekaligus seorang Bounty Hunter. Makanan favoritnya adalah daging manusia. Terutama daging perempuan berusia dua puluhan, benar begitu?""Tepatnya umur dua puluh dua" Ucap Benolt.Dan akhirnya, pertarungan dimulai ..."Mulai" Biscuit menonton dari atas sementara di dalam lubang itu, Killua dan Gon memasang ancang-ncang untuk menyerang.Sementara Gon dan Killua hanya diam, bersiap, lelaki tadi hanya duduk, beristirahat tanpa terlihat sedikitpun gairah untuk bertahan. Namun begitu, Killua dan Gon tahu betul kalau ia sangat waspada. Mereka tak bisa menyerang secara tergesa-gesa dan memilih untuk menunggu waktu yang tepat. Namun begitu ..."Apa yang kalian tunggu hah?" Biscuit kesal. "Dia sedang memulihkan tubuhnya. Apa kalian akan membiarkannya sembuh begitu saja?""..." Killua mulai melangkah, secara perlahan mengelilingi tubuh lelaki itu. Dan kemudian barulah ...Sat, dengan cepat bocah itu melesat, bersiap untuk menyerang. Akan tetapi, gerakan lelaki itu tak kalah cepatnya. Dan malah, Killualah yang terkena serangan lelaki itu hingga membuat pipinya terluka, dan terpaksa dirinya harus mundur."!!!" Killua benar-benar kaget, dan bisa dibilang kalau ia beruntung."Kalau dia tidak terluka, dan gerakannya tidak diperlambat, aku pasti sudah buta sekarang"Sekarang giliran Gon, ia ingin memanfaatkan celah saat lelaki tadi menyerang Killiua. Namun tetap saja, Gon bahkan tak mampu menyentuhnya."Aku tak bisa menjangkaunya. Aku bahkan tak bisa mendekat" Pikir Gon."Haruskah aku menggunakannya?" Pikir bingung Killua, "Tidak. Aku belum mencobanya pada manusia. Aku belum tahu seberapa besar pengaruh serangan ini pada manusia. Dan lagi, aku belum mengisinya. Aku harus memperkirakannya sebelum membuat gelombang listrik. Musuh tidak akan menunggu itu, aku belum bisa melakukannya dengan mudah""Gon!" Killua memungut beberapa batu kecil dari tanah."Sepertinya kita akan melakukan pertarungan ini dengan lama. Kamu istirahat saja dulu, aku akan terus menyerangnya" Killua hendak menggunakan batu-batu kecil itu sebagai peluru."Kita gantian setiap enam jam" Ucap Killua."Hehehe, hanya segitu. Kalau begini, dalam seminggu aku akan pulih" Pikir Binolt."Kalau hanya tidak tidur selama seminggu, aku masih bisa. Dalam waktu itu, tubuhku akan pulih sepenuhnya. Dan, aku tinggal membunuh mereka" lelaki itu percaya diri kalau dirinya bisa."Batu, oh iya ..." Gon menghampiri sebuah batu raksasa."???"Jbuakkkk!!!!!Gon menghancurkannya, hingga menjadi bagian yang sedikit lebih kecil, namun tetap saja relatif cukup besar. Dan dengan batu itu, Gon hendak menyerang Binolt."Hyaaaa!!!"Selain sebagai senjata untuk menyerang, batu besar itu juga sekaligus sebagai tameng untuk menahan serangan balik gunting Binolt. Sampai pada akhirnya, Binoltpun tak punya pilihan lain selain menghindar."Sudah aku duga, guntingnya tak akan mampu memotong batu besar" Ucap Gon."Cih, bocah itu ...""Benar. Sepertinya kamu benar-benar tidak sabaran ya ..." Pikir Biscuit, yang kelihatannya mulai menikmati tontonan itu.
anime
Selasa, 26 Agustus 2014
cerita hunter x hunter chapter 138
Dengan mudahnya, gadis kecil bernama Biscuit Kruger itu mengalahkan musuh tadi, seorang lelaki pengguna nen bersenjatakan sebuah gunting. Sementara itu Gon dan Killua, mereka yang telah sampai hanya bisa terdiam melihatnya, kagum."Yah, kalian sudah disini? Selamat datang kembali" Ucap Biscuit ke mereka berdua, sementara lelaki tadi masih tergeletak di tanah."Sudah berapa lama kalian bisa menonton pertarungan ini?" Biscuit lalu bertanya."Musuh ... Sejak musuhnya terlempar ke udara setelah menyerangmu" Ucap Gon."Sama, aku juga" Ucap Killua.Mereka berdua masih tampak begitu kaget. Dalam hati, mereka berpikir, "Musuhnya tidaklah lemah. Hanya saja, gadis itu yang terlalu kuat"Hunter x Hunter Chapter 138 - Menuju Masadora ... ?"Hmm, begitu ya ..." Ucap Biscuit."Kalau dia adalah seorang karakter dalam game, harusnya dia berubah menjadi kartu, dan kita bisa mendapatkannya. Dan menurutku, tingkat mendapatkannya akan menjadi level D. Kalau kalian bertemu dengannya sendirian, kalian pasti sudah mati. Sejak kalian datang ke game ini, dari apa yang aku tahu, beberapa kali kalian telah lolos dari kematian. Tapi, berapa lama keberuntungan itu akan bertahan?""Bisk-san ..." Gon hendak menanyakan sesuatu."Bisk saja juga tidak apa-apa. Tapi kalau memaksa ingin memakai sapaan, kau bisa memanggilku Bisk-chama""Sepertinya dipanggil nenek lebih bagus" Saran Killua. Dan, buaakkkk dirinya melayang ke udara berkat pukulan gadis itu."Bisk, kenapa kau datang ke Greed island?" Gon bertanya."Aku? Tentu saja, karena aku ingin menyelesaikan gamenya. Tujuanku adalah sebuah permata""Sebuah permata?""Terdapat sebuah batu yang hanya bisa kau temui di Greed Island, item kartu kunci nomor 81, The Blue Planet"Tujuan Biscuit adalah untuk mencari The Blue Planet, sebuah batu permata yang benar-benar indah dan langka."Lalu, bagaimana dengan kalian?" BIscuit balik bertanya."Kami juga, kami ingin menyelesaikan gamenya. Sebenarnya sih, ayahku dan teman-temannyalah yang membuat game ini" Ucap Gon."Oooooh""Kami masuk ke Greed Island karena aku sedang mencari dia, dan ingin mencari petunjuk disini""Hmmm""Namanya adalah Ging Freaks, apa kau tahu?""Ging? Aku tahu dia, dia itu cukup terkenal. Jadi, dia itu ayahmu ya. Maaf, tapi aku tak punya petunjuk mengenai keberadaannya. Tapi, saat Netero berbicara mengenainya, dia bilang kalau dari seluruh pengguna nen, dia masuk dalam lima besar yang paling hebat" Jelas Biscuit, yang tentunya membuat Gon dan Killua kaget."Kalau, kalau kau bersedia mengundur waktumu sebentar dalam mencari kristalnya, ku mohon ajari kami nen!""Itu yang aku mau tadi kan? Yah, tapi aku tak akan sehalus Wing saat mengajar, apa kalian setuju?""Ya!!" Ucap
Gon."Lalu, kau?" Biscuit bertanya pada Killua."Tak apa" Killua juga setuju."Baiklah, kalau begitu ayo kita mulai ..."Biscuit menghampiri penjahat tadi, lelaki yang sudah terluka parah."Bangunlah, keluarkan semua kartumu" Gadis itu mengambil seluruh kartu lelaki tadi, berjaga-jaga agar ia tidak kabur menggunakan suatu kartu sihir. Dan kemudian, Biscuit memberinya suatu kesempatan, "Aku akan memberimu suatu kesempatan""?""Dua minggu. Dalam waktu itu, kau harus menghindari serangan mereka berdua. Kalau kau mampu melakukannya, aku akan membiarkanmu pergi. Tapi kalau kau mendapat suatu serangan kritis, atau sudah tak mampu berdiri lagi, aku akan membunuhmu" Jelas Biscuit. Dimana yang dimaksud dengan serangan mereka tentu saja tak lain adalah Gon dan Killua."Menghindari ... Serangan mereka? Begitukah?" Perlahan, dengan tubuh yang masih luka, lelaki itu mencoba untuk bangun."Ya""Apa yang terjadi pada mereka tak masalah kan, selama aku bisa menghindari serangannya?""Tepat sekali" Ucap Biscuit, "Tapi, ada satu peraturan lagi. Kau tak boleh pergi meninggalkan lubang besar ini""Kalau kau melanggarnya, saat itu juga aku akan membunuhmu""Bagaimana dengan kami?" Killua bertanya."Sama. Kalian tak boleh meninggalkan tempat ini. Jika kalian meninggalkannya, atau tak bisa mengalahkannya dalam waktu dua minggu, kalian akan dihukum" Ucap Biscuit."Kau adalah Binolt, kan?" Biscuit lalu bertanya ke lelaki itu, lelaki bernama Binolt itu."Ya" Jawabnya."Binolt, seorang Blacklist Hunter, yang sekaligus seorang Bounty Hunter. Makanan favoritnya adalah daging manusia. Terutama daging perempuan berusia dua puluhan, benar begitu?""Tepatnya umur dua puluh dua" Ucap Benolt.Dan akhirnya, pertarungan dimulai ..."Mulai" Biscuit menonton dari atas sementara di dalam lubang itu, Killua dan Gon memasang ancang-ncang untuk menyerang.Sementara Gon dan Killua hanya diam, bersiap, lelaki tadi hanya duduk, beristirahat tanpa terlihat sedikitpun gairah untuk bertahan. Namun begitu, Killua dan Gon tahu betul kalau ia sangat waspada. Mereka tak bisa menyerang secara tergesa-gesa dan memilih untuk menunggu waktu yang tepat. Namun begitu ..."Apa yang kalian tunggu hah?" Biscuit kesal. "Dia sedang memulihkan tubuhnya. Apa kalian akan membiarkannya sembuh begitu saja?""..." Killua mulai melangkah, secara perlahan mengelilingi tubuh lelaki itu. Dan kemudian barulah ...Sat, dengan cepat bocah itu melesat, bersiap untuk menyerang. Akan tetapi, gerakan lelaki itu tak kalah cepatnya. Dan malah, Killualah yang terkena serangan lelaki itu hingga membuat pipinya terluka, dan terpaksa dirinya harus mundur."!!!" Killua benar-benar kaget, dan bisa dibilang kalau ia beruntung."Kalau dia tidak terluka, dan gerakannya tidak diperlambat, aku pasti sudah buta sekarang"Sekarang giliran Gon, ia ingin memanfaatkan celah saat lelaki tadi menyerang Killiua. Namun tetap saja, Gon bahkan tak mampu menyentuhnya."Aku tak bisa menjangkaunya. Aku bahkan tak bisa mendekat" Pikir Gon."Haruskah aku menggunakannya?" Pikir bingung Killua, "Tidak. Aku belum mencobanya pada manusia. Aku belum tahu seberapa besar pengaruh serangan ini pada manusia. Dan lagi, aku belum mengisinya. Aku harus memperkirakannya sebelum membuat gelombang listrik. Musuh tidak akan menunggu itu, aku belum bisa melakukannya dengan mudah""Gon!" Killua memungut beberapa batu kecil dari tanah."Sepertinya kita akan melakukan pertarungan ini dengan lama. Kamu istirahat saja dulu, aku akan terus menyerangnya" Killua hendak menggunakan batu-batu kecil itu sebagai peluru."Kita gantian setiap enam jam" Ucap Killua."Hehehe, hanya segitu. Kalau begini, dalam seminggu aku akan pulih" Pikir Binolt."Kalau hanya tidak tidur selama seminggu, aku masih bisa. Dalam waktu itu, tubuhku akan pulih sepenuhnya. Dan, aku tinggal membunuh mereka" lelaki itu percaya diri kalau dirinya bisa."Batu, oh iya ..." Gon menghampiri sebuah batu raksasa."???"Jbuakkkk!!!!!Gon menghancurkannya, hingga menjadi bagian yang sedikit lebih kecil, namun tetap saja relatif cukup besar. Dan dengan batu itu, Gon hendak menyerang Binolt."Hyaaaa!!!"Selain sebagai senjata untuk menyerang, batu besar itu juga sekaligus sebagai tameng untuk menahan serangan balik gunting Binolt. Sampai pada akhirnya, Binoltpun tak punya pilihan lain selain menghindar."Sudah aku duga, guntingnya tak akan mampu memotong batu besar" Ucap Gon."Cih, bocah itu ...""Benar. Sepertinya kamu benar-benar tidak sabaran ya ..." Pikir Biscuit, yang kelihatannya mulai menikmati tontonan itu.
Gon."Lalu, kau?" Biscuit bertanya pada Killua."Tak apa" Killua juga setuju."Baiklah, kalau begitu ayo kita mulai ..."Biscuit menghampiri penjahat tadi, lelaki yang sudah terluka parah."Bangunlah, keluarkan semua kartumu" Gadis itu mengambil seluruh kartu lelaki tadi, berjaga-jaga agar ia tidak kabur menggunakan suatu kartu sihir. Dan kemudian, Biscuit memberinya suatu kesempatan, "Aku akan memberimu suatu kesempatan""?""Dua minggu. Dalam waktu itu, kau harus menghindari serangan mereka berdua. Kalau kau mampu melakukannya, aku akan membiarkanmu pergi. Tapi kalau kau mendapat suatu serangan kritis, atau sudah tak mampu berdiri lagi, aku akan membunuhmu" Jelas Biscuit. Dimana yang dimaksud dengan serangan mereka tentu saja tak lain adalah Gon dan Killua."Menghindari ... Serangan mereka? Begitukah?" Perlahan, dengan tubuh yang masih luka, lelaki itu mencoba untuk bangun."Ya""Apa yang terjadi pada mereka tak masalah kan, selama aku bisa menghindari serangannya?""Tepat sekali" Ucap Biscuit, "Tapi, ada satu peraturan lagi. Kau tak boleh pergi meninggalkan lubang besar ini""Kalau kau melanggarnya, saat itu juga aku akan membunuhmu""Bagaimana dengan kami?" Killua bertanya."Sama. Kalian tak boleh meninggalkan tempat ini. Jika kalian meninggalkannya, atau tak bisa mengalahkannya dalam waktu dua minggu, kalian akan dihukum" Ucap Biscuit."Kau adalah Binolt, kan?" Biscuit lalu bertanya ke lelaki itu, lelaki bernama Binolt itu."Ya" Jawabnya."Binolt, seorang Blacklist Hunter, yang sekaligus seorang Bounty Hunter. Makanan favoritnya adalah daging manusia. Terutama daging perempuan berusia dua puluhan, benar begitu?""Tepatnya umur dua puluh dua" Ucap Benolt.Dan akhirnya, pertarungan dimulai ..."Mulai" Biscuit menonton dari atas sementara di dalam lubang itu, Killua dan Gon memasang ancang-ncang untuk menyerang.Sementara Gon dan Killua hanya diam, bersiap, lelaki tadi hanya duduk, beristirahat tanpa terlihat sedikitpun gairah untuk bertahan. Namun begitu, Killua dan Gon tahu betul kalau ia sangat waspada. Mereka tak bisa menyerang secara tergesa-gesa dan memilih untuk menunggu waktu yang tepat. Namun begitu ..."Apa yang kalian tunggu hah?" Biscuit kesal. "Dia sedang memulihkan tubuhnya. Apa kalian akan membiarkannya sembuh begitu saja?""..." Killua mulai melangkah, secara perlahan mengelilingi tubuh lelaki itu. Dan kemudian barulah ...Sat, dengan cepat bocah itu melesat, bersiap untuk menyerang. Akan tetapi, gerakan lelaki itu tak kalah cepatnya. Dan malah, Killualah yang terkena serangan lelaki itu hingga membuat pipinya terluka, dan terpaksa dirinya harus mundur."!!!" Killua benar-benar kaget, dan bisa dibilang kalau ia beruntung."Kalau dia tidak terluka, dan gerakannya tidak diperlambat, aku pasti sudah buta sekarang"Sekarang giliran Gon, ia ingin memanfaatkan celah saat lelaki tadi menyerang Killiua. Namun tetap saja, Gon bahkan tak mampu menyentuhnya."Aku tak bisa menjangkaunya. Aku bahkan tak bisa mendekat" Pikir Gon."Haruskah aku menggunakannya?" Pikir bingung Killua, "Tidak. Aku belum mencobanya pada manusia. Aku belum tahu seberapa besar pengaruh serangan ini pada manusia. Dan lagi, aku belum mengisinya. Aku harus memperkirakannya sebelum membuat gelombang listrik. Musuh tidak akan menunggu itu, aku belum bisa melakukannya dengan mudah""Gon!" Killua memungut beberapa batu kecil dari tanah."Sepertinya kita akan melakukan pertarungan ini dengan lama. Kamu istirahat saja dulu, aku akan terus menyerangnya" Killua hendak menggunakan batu-batu kecil itu sebagai peluru."Kita gantian setiap enam jam" Ucap Killua."Hehehe, hanya segitu. Kalau begini, dalam seminggu aku akan pulih" Pikir Binolt."Kalau hanya tidak tidur selama seminggu, aku masih bisa. Dalam waktu itu, tubuhku akan pulih sepenuhnya. Dan, aku tinggal membunuh mereka" lelaki itu percaya diri kalau dirinya bisa."Batu, oh iya ..." Gon menghampiri sebuah batu raksasa."???"Jbuakkkk!!!!!Gon menghancurkannya, hingga menjadi bagian yang sedikit lebih kecil, namun tetap saja relatif cukup besar. Dan dengan batu itu, Gon hendak menyerang Binolt."Hyaaaa!!!"Selain sebagai senjata untuk menyerang, batu besar itu juga sekaligus sebagai tameng untuk menahan serangan balik gunting Binolt. Sampai pada akhirnya, Binoltpun tak punya pilihan lain selain menghindar."Sudah aku duga, guntingnya tak akan mampu memotong batu besar" Ucap Gon."Cih, bocah itu ...""Benar. Sepertinya kamu benar-benar tidak sabaran ya ..." Pikir Biscuit, yang kelihatannya mulai menikmati tontonan itu.
0 Response to "cerita hunter x hunter chapter 138"
Posting Komentar