>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
“TRICK x KE x TRICK”
Yg ke 4 leorio. Jika dia berhasil, mereka sudah dipastikan menang. Tapi, apa mereka bisa menang…?
“baiklah! Aku akan menyelesaikannya. Bawa dia dan keluarkan yg berikutnya!” ucap leorio sambil menunjuk majitani yg masih tergeletak di arena pertarungan.
“itu tidak bisa.” Ucap tahanan yg baru keluar.
“kenapa?” tanya leorio.
“kita belum boleh memindahkannya, karena pertandingan ini belumlah selesai.” Ucap tahanan baru sambil berjalan ke arena pertarungan.
“belum selesai…? Apa maksudmu…” ucap leorio bingung.
tahanan yg baru itu kemudian memeriksa tubuh majitani yg tergeletak tak bergerak.
“dia masih hidup. Dia Cuma pingsan. Apa kamu lupa? Ini DEATH MATCH. Harus sampai ada yg mati atau juga menyerah…dia masih hidup dan belum menyerah.” Ucap tahanan baru dan masih menutupi tubuhnya dengan kain.
“jia..si sialan itu banyak gaya.” Ucap leorio kesal.
“tapi dia betul juga.” Uap killua.
“aku kira juga begitu…”ucap gon.
“baiklah…hey kurapika! Pergi dan bereskan sampah itu.” Ucap leorio.
“tidak mau.” Ucap kurapika yg duduk di pojok ruangan.
“apa? Kenapa?!” ucap leorio marah marah.
“pertandingan sudah selesai. Saat itu, dia sudah kehilangan niat bertarungnya. Tepat setelah aku memukulnya. Aku tak ingin bertarung dengan orang yg sudah menyerah.” Ucap kurapika sambil mengingat waktu majitani mengatakan sudah menyerah sesaat sebelum kurapika memukulnya.
“bacot’mu…! Terus ngapain kita! Mereka meng-claim bahwa pertandingan belum usai.” Ucap leorio makin marah.
“biar saja.” Ucap kurapika santai.
“apa?” tanya leorio.
“ketika dia bangun, kita yg menang.” Sela kurapika.
“hey. Sekarang…kita sudah buang banyak waktu, masak kita nongkrong sambil momot…” ucap leorio belum menyelesaikan pembicaraannya.
“aku tak mau membunuh.” Sela kurapika.
“ayolah!!!” ajak leorio
“hey…kalo kamu tak bisa membunuh biar aku saja yg menggantikannya.” Ucap killua.
“killua?” sela gon.
“kau belum pernah membunuh siapapun, kan? Takut?” tanya killua kepada kurapika.
“aku tidak pernah takut membunuh… tapi ini pertandingan satu lawan satu. Kau tak bisa ikut campur.” Ucap kurapika.
“baiklah…tapi kita ini satu team kan? Jadi, jangan memikirkan perasaanmu sendiri!!” ucap killua sambil mengacungkan satu jari.
“oi, kau menggunakan kata kata mantap…hebat sekali! Apa kamu ngerti kamu bikin kita ngacir…?” ucap leorio memuji kata kata killua.
“maaf saja, keputusanku tak berubah.” Ucap kurapika.
“keras kepala…bodoh..okelah! suara terbanyak…membunuh pencet O, biarin pencet X, ayo pencet.” Teriak leorio sambil memencet tombol bundar pada jam tangannya.
tapi pada layar pengumuman tidak keluar hasil suara mereka. Leorio makin geram dan marah.
“loh kok tak bisa?” teriak leorio.
“mungkin karena kamu yg nyuruh?” sela gon.
“apa?” ucap leorio.
“itu Cuma bisa dipake sama penguji saja.” Ucap killua.
“o, gitu…baik! Angkat tangan saja kalo gitu…siapa yg setuju suruh dia membunuh…sekarang!” teriak leorio sambil mengangkat tangannya, tapi yg lain tidak mengangkat tangan mereka.
“kau licik, tadi kan kamu yg komporin aku sama kurapika? Katamu kita ini team!” ucap leorio marah marah pada killua.
“tapi, tetap saja dia tak mau merubah pemikirannya.” Ucap killua sambil melirik kurapika.
“hey, gon! Kenapa kamu berlawanan denganku?” tanya leorio.
“kurapika yg benar. Dia sudah nyerah. Biar kita tunggu saja sampai dia bangun.” Jawab gon.
“kita tak tahu sampai kapan. Seharusnya…” ucap leorio terhenti.
“seharusnya…kamu tak boleh memaksakan kehendakmu, setiap orang memiliki perbedaan dengan cara berpikir berbeda.” Sela tonpa.
“oi…tak ada yg nanya kamu.” Ucap leorio sambil menatap wajah tonpa.
“oi,,,oi…dengan suara terbanyak…berarti suaraku juga termasuk kan.” Jawab tonpa.
“kampret! Mau mu lah! Semua mau mu lah…” ucap leorio kesal dan berjalan ke pojokan ruangan.
“leorio…” panggil gon.
“sialan…ada apa sama mereka…” gumam leorio sambil duduk di pojok ruangan.
“dia marah.” Ucap gon yg memperhatikan tingkah leorio.
“kalo tak cepat kapan kita keluar…kalian mengerti?!” gumam leorio dengan wajah muram.
“biarkan saja.” Ucap killua.
dalam pikiran tonpa “bodoh…mereka sudah jatuh pada perangkap suara terbanyak. Kamu kira gampang apa akrab sama orang yg baru kamu temui, untuk membuat keputusan di suara terbanyak. Tetap saja akan memikirkan perasaan individu lain dan mengucilkan suara terkecil. Ketika orang masuk di suara minoritas, semua pendapatnya tidak dianggap, diasingkan, kemarahan dan ketidakpuasannya menyebabkan dia menjadi antagonis. Pada akhirnya team jad kacau. Pada dasarnya, kita ini sedang bersaing. Tidak ada satupun dari kita yg mau cuma duduk dan melihat, rasanya sakit bila kesempatan lolos di hambat orang lain, tapi mereka semua sudah kena perangkap dari test ini. Dia menggunakan suara terbanyak untuk sesuatu yg tidak perlu, dan yg paling bodoh, dia mendiskusikan dulu sebelum voting karena tak bisa pakai suara terbanyak. Malah pakai angkat tangan. Tidak seperti menekan tombol itu, semua orang tau siapa yg tidak setuju. Jadi yg kalah pasti akan protes. Jika sampai seseorang merasa tidak dianggap dan semua pendapatnya diabaikan. Team tersebut pasti akan hancur. Dalam kasus ini, kita berlima pasti akan gagal. Semua hanya masalah waktu. Hihihihi…”
*kubu tahanan.
“rasanya sekarang ini, sepi sekali” ucap sedokan sambil duduk.
“hihihihihi…” tawa seorang tahanan baru.
--------------------------------------------------------
sementara itu di tempat hisoka, dia mulai masuk sebuah ruangan yg gelap dan di ruangan itu telah menunggu seseorang. Pintu lansung tertutup dan lilin mulai menyala di ruangan tersebut.
“aku menunggumu…hisoka… aku bukan penguji tahun ini, aku disini untuk menyelesaikan urusan kita di ujian tahun lalu. Sekarang aku fokus untuk membunuhmu. Sekarang, aku akan membalas semua luka ini.” Ucap seorang pria sambil berdiri dan mengambil senjatanya.
“hmmph. Soal bekas luka kau boleh membawanya… kau menyalahkanku atas kelemahanmu sendiri.” Ucap hisoka dengan santai.
“banyak bicara… bersiaplah untuk mati.” Ucap seoarng pria dan memegang 2 pisau berbentuk boomerang.
“2 pisau…” ucap hisoka.
sang pria itu kemudian melempar 2 pisaunya ke atas kepalanya, lalu dia mengambil 2 pisau lagi di belakang bajunya. Sekarang dia menggunakan 4 pisau.
“bukan 2 pisau, rasakan ini…” ucap sang pria langsung menyerang hisoka.
pria itu melemparkan 2 pisaunya ke arah hisoka. Tapi hisoka dapat menghindarinya dengan mudah. Setelah itu sang pria mengambil pisau yg ia lemparkan ke atas tadi dan langsung maju menyerang hisoka..
“yaaaaa” teriak sang pria.
hisoka dapat menghindari serangannya. Tapi di belakangnya melesat 2 pisau yg berputar munuju dirinya. Hisoka menyadarinya dan menghindarinya namun tubuhnya tergores pisau yg berputar dari arah belakang.
“masih belum.” Ucap sang pria sambil melempar dan menangkap pisau.
pisau yg dilempar sang pria itu dapat kembali lagi ke tangannya seperti pisau boomerang. 2 pisau di lempar dan 2 pisau di tangkap. Tapi hisoka menunjukkan gerakan yg lentur dan dapat menghindari pisau yg datang padanya tanpa henti. Gerakan meghindar hisoka seperti gerakan akrobatik.
“atas, bawah, kiri, kanan, depan, belakang. Kau tak bisa menghindar! Kau akan terpotong dari segala arah dengan pisauku ini. Menghindar serangan ini sangat mustahil. Aku akan melihatmu kesakitan. Sampai kau mati, hisoka!” ucap sang pria yg maju menyerang langsung menggunakan 4 pisaunya.
2 pisau menuju ke arah hisoka dan 2 pisau di pegang sang pria itu dan menyerangnya secara bersamaan. Hisoka terdesak.
tapi kali ini hisoka tidak menghindari pisaunya, dia malah menangkap pisau yg menuju ke arahnya dengan kedua tangannya.
“mungkin sedikit susah menghindari seranganmu. Jadi tangkap saja pisaunya.” Ucap hisoka sambil tersenyum dan melangkah maju.
dalam pikiran sang pria “mustahil. Aku berlatih setengah tahun untuk menangkap pisau itu.
hisoka langsung memutar pisau itu di tangannya.
“oh, seperti di luar dugaan. Aku memberimu apresiasi karena usaha sia siamu.” Ucap hisoka sambil menyerang pria itu.
“sialan…” teriak sang pria.
hisoka langsung menebas leher pria itu dengan sekali tebasan.
“baiklah! Aku akan menyelesaikannya. Bawa dia dan keluarkan yg berikutnya!” ucap leorio sambil menunjuk majitani yg masih tergeletak di arena pertarungan.
“itu tidak bisa.” Ucap tahanan yg baru keluar.
“kenapa?” tanya leorio.
“kita belum boleh memindahkannya, karena pertandingan ini belumlah selesai.” Ucap tahanan baru sambil berjalan ke arena pertarungan.
“belum selesai…? Apa maksudmu…” ucap leorio bingung.
tahanan yg baru itu kemudian memeriksa tubuh majitani yg tergeletak tak bergerak.
“dia masih hidup. Dia Cuma pingsan. Apa kamu lupa? Ini DEATH MATCH. Harus sampai ada yg mati atau juga menyerah…dia masih hidup dan belum menyerah.” Ucap tahanan baru dan masih menutupi tubuhnya dengan kain.
“jia..si sialan itu banyak gaya.” Ucap leorio kesal.
“tapi dia betul juga.” Uap killua.
“aku kira juga begitu…”ucap gon.
“baiklah…hey kurapika! Pergi dan bereskan sampah itu.” Ucap leorio.
“tidak mau.” Ucap kurapika yg duduk di pojok ruangan.
“apa? Kenapa?!” ucap leorio marah marah.
“pertandingan sudah selesai. Saat itu, dia sudah kehilangan niat bertarungnya. Tepat setelah aku memukulnya. Aku tak ingin bertarung dengan orang yg sudah menyerah.” Ucap kurapika sambil mengingat waktu majitani mengatakan sudah menyerah sesaat sebelum kurapika memukulnya.
“bacot’mu…! Terus ngapain kita! Mereka meng-claim bahwa pertandingan belum usai.” Ucap leorio makin marah.
“biar saja.” Ucap kurapika santai.
“apa?” tanya leorio.
“ketika dia bangun, kita yg menang.” Sela kurapika.
“hey. Sekarang…kita sudah buang banyak waktu, masak kita nongkrong sambil momot…” ucap leorio belum menyelesaikan pembicaraannya.
“aku tak mau membunuh.” Sela kurapika.
“ayolah!!!” ajak leorio
“hey…kalo kamu tak bisa membunuh biar aku saja yg menggantikannya.” Ucap killua.
“killua?” sela gon.
“kau belum pernah membunuh siapapun, kan? Takut?” tanya killua kepada kurapika.
“aku tidak pernah takut membunuh… tapi ini pertandingan satu lawan satu. Kau tak bisa ikut campur.” Ucap kurapika.
“baiklah…tapi kita ini satu team kan? Jadi, jangan memikirkan perasaanmu sendiri!!” ucap killua sambil mengacungkan satu jari.
“oi, kau menggunakan kata kata mantap…hebat sekali! Apa kamu ngerti kamu bikin kita ngacir…?” ucap leorio memuji kata kata killua.
“maaf saja, keputusanku tak berubah.” Ucap kurapika.
“keras kepala…bodoh..okelah! suara terbanyak…membunuh pencet O, biarin pencet X, ayo pencet.” Teriak leorio sambil memencet tombol bundar pada jam tangannya.
tapi pada layar pengumuman tidak keluar hasil suara mereka. Leorio makin geram dan marah.
“loh kok tak bisa?” teriak leorio.
“mungkin karena kamu yg nyuruh?” sela gon.
“apa?” ucap leorio.
“itu Cuma bisa dipake sama penguji saja.” Ucap killua.
“o, gitu…baik! Angkat tangan saja kalo gitu…siapa yg setuju suruh dia membunuh…sekarang!” teriak leorio sambil mengangkat tangannya, tapi yg lain tidak mengangkat tangan mereka.
“kau licik, tadi kan kamu yg komporin aku sama kurapika? Katamu kita ini team!” ucap leorio marah marah pada killua.
“tapi, tetap saja dia tak mau merubah pemikirannya.” Ucap killua sambil melirik kurapika.
“hey, gon! Kenapa kamu berlawanan denganku?” tanya leorio.
“kurapika yg benar. Dia sudah nyerah. Biar kita tunggu saja sampai dia bangun.” Jawab gon.
“kita tak tahu sampai kapan. Seharusnya…” ucap leorio terhenti.
“seharusnya…kamu tak boleh memaksakan kehendakmu, setiap orang memiliki perbedaan dengan cara berpikir berbeda.” Sela tonpa.
“oi…tak ada yg nanya kamu.” Ucap leorio sambil menatap wajah tonpa.
“oi,,,oi…dengan suara terbanyak…berarti suaraku juga termasuk kan.” Jawab tonpa.
“kampret! Mau mu lah! Semua mau mu lah…” ucap leorio kesal dan berjalan ke pojokan ruangan.
“leorio…” panggil gon.
“sialan…ada apa sama mereka…” gumam leorio sambil duduk di pojok ruangan.
“dia marah.” Ucap gon yg memperhatikan tingkah leorio.
“kalo tak cepat kapan kita keluar…kalian mengerti?!” gumam leorio dengan wajah muram.
“biarkan saja.” Ucap killua.
dalam pikiran tonpa “bodoh…mereka sudah jatuh pada perangkap suara terbanyak. Kamu kira gampang apa akrab sama orang yg baru kamu temui, untuk membuat keputusan di suara terbanyak. Tetap saja akan memikirkan perasaan individu lain dan mengucilkan suara terkecil. Ketika orang masuk di suara minoritas, semua pendapatnya tidak dianggap, diasingkan, kemarahan dan ketidakpuasannya menyebabkan dia menjadi antagonis. Pada akhirnya team jad kacau. Pada dasarnya, kita ini sedang bersaing. Tidak ada satupun dari kita yg mau cuma duduk dan melihat, rasanya sakit bila kesempatan lolos di hambat orang lain, tapi mereka semua sudah kena perangkap dari test ini. Dia menggunakan suara terbanyak untuk sesuatu yg tidak perlu, dan yg paling bodoh, dia mendiskusikan dulu sebelum voting karena tak bisa pakai suara terbanyak. Malah pakai angkat tangan. Tidak seperti menekan tombol itu, semua orang tau siapa yg tidak setuju. Jadi yg kalah pasti akan protes. Jika sampai seseorang merasa tidak dianggap dan semua pendapatnya diabaikan. Team tersebut pasti akan hancur. Dalam kasus ini, kita berlima pasti akan gagal. Semua hanya masalah waktu. Hihihihi…”
*kubu tahanan.
“rasanya sekarang ini, sepi sekali” ucap sedokan sambil duduk.
“hihihihihi…” tawa seorang tahanan baru.
--------------------------------------------------------
sementara itu di tempat hisoka, dia mulai masuk sebuah ruangan yg gelap dan di ruangan itu telah menunggu seseorang. Pintu lansung tertutup dan lilin mulai menyala di ruangan tersebut.
“aku menunggumu…hisoka… aku bukan penguji tahun ini, aku disini untuk menyelesaikan urusan kita di ujian tahun lalu. Sekarang aku fokus untuk membunuhmu. Sekarang, aku akan membalas semua luka ini.” Ucap seorang pria sambil berdiri dan mengambil senjatanya.
“hmmph. Soal bekas luka kau boleh membawanya… kau menyalahkanku atas kelemahanmu sendiri.” Ucap hisoka dengan santai.
“banyak bicara… bersiaplah untuk mati.” Ucap seoarng pria dan memegang 2 pisau berbentuk boomerang.
“2 pisau…” ucap hisoka.
sang pria itu kemudian melempar 2 pisaunya ke atas kepalanya, lalu dia mengambil 2 pisau lagi di belakang bajunya. Sekarang dia menggunakan 4 pisau.
“bukan 2 pisau, rasakan ini…” ucap sang pria langsung menyerang hisoka.
pria itu melemparkan 2 pisaunya ke arah hisoka. Tapi hisoka dapat menghindarinya dengan mudah. Setelah itu sang pria mengambil pisau yg ia lemparkan ke atas tadi dan langsung maju menyerang hisoka..
“yaaaaa” teriak sang pria.
hisoka dapat menghindari serangannya. Tapi di belakangnya melesat 2 pisau yg berputar munuju dirinya. Hisoka menyadarinya dan menghindarinya namun tubuhnya tergores pisau yg berputar dari arah belakang.
“masih belum.” Ucap sang pria sambil melempar dan menangkap pisau.
pisau yg dilempar sang pria itu dapat kembali lagi ke tangannya seperti pisau boomerang. 2 pisau di lempar dan 2 pisau di tangkap. Tapi hisoka menunjukkan gerakan yg lentur dan dapat menghindari pisau yg datang padanya tanpa henti. Gerakan meghindar hisoka seperti gerakan akrobatik.
“atas, bawah, kiri, kanan, depan, belakang. Kau tak bisa menghindar! Kau akan terpotong dari segala arah dengan pisauku ini. Menghindar serangan ini sangat mustahil. Aku akan melihatmu kesakitan. Sampai kau mati, hisoka!” ucap sang pria yg maju menyerang langsung menggunakan 4 pisaunya.
2 pisau menuju ke arah hisoka dan 2 pisau di pegang sang pria itu dan menyerangnya secara bersamaan. Hisoka terdesak.
tapi kali ini hisoka tidak menghindari pisaunya, dia malah menangkap pisau yg menuju ke arahnya dengan kedua tangannya.
“mungkin sedikit susah menghindari seranganmu. Jadi tangkap saja pisaunya.” Ucap hisoka sambil tersenyum dan melangkah maju.
dalam pikiran sang pria “mustahil. Aku berlatih setengah tahun untuk menangkap pisau itu.
hisoka langsung memutar pisau itu di tangannya.
“oh, seperti di luar dugaan. Aku memberimu apresiasi karena usaha sia siamu.” Ucap hisoka sambil menyerang pria itu.
“sialan…” teriak sang pria.
hisoka langsung menebas leher pria itu dengan sekali tebasan.
capter 18
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
“TRICK x PERTARUHAN x WAKTU”
Hisoka telah menempuh ujian ketiga dan berhasil lolos, hisoka peserta pertama yg berhasil mencapai ruangan paling bawah di menara trick tower.
setelah memasuki ruangan paling bawah, speaker pengumuman berbunyi.
“hisoka, no.44, yg telah pertama keluar, dari ujian tahap ke 3. Waktu keseluruhan : 06.07.00” suara speaker.
sementara itu di tempat gon dan teman temannya.
waktu sudah larut malam. Leorio memeriksa waktu di jam tangannya, waktu mereka tersisa 60 jam 57 menit dari keseluruhan 72 jam. Mereka masih menunggu majitani yg tergeletak tak bergerak di arena pertempuran.
setelah lama menunggu, gon menemukan hal aneh pada majitani.
“ada apa gon?” tanya killua.
“tidak” jawab gon sambil menunjuk majitani.
“aku ngerti.” Ucap killua.
killua dan gon langsung mendatangi leorio yg tiduran di pojok ruangan.
“pak tua, bisa saja dia sudah mati.” Ucap killua.
“apa…” ucap leorio kaget.
“tapi sudah lama sekali. Dia tidak begerak sama sekali.” Ucap gon sambil melihat ke arah majitani.
“sialan…kelamaan kita baru nyadar. Oi, kami mau nge-check tubuhnya.” Teriak leorio sambil bangun dari tidurannya.
“apa itu?” tanya tahanan yg akan melawan leorio.
“kayaknya dia sudah mati.” Ucap leorio sambil menunjuk majitani.
“sudah kubilang padamu dia itu cuma pingsan.” Ucap sang tahanan.
“sudah kelamaan, aku tak tahu sama bacot mu itu.” teriak leorio marah.
“kalo gitu ayo taruhan.” Ucap tahanan.
“taruhan? Taruhan apa?” tanya leorio.
“dia hidup atau mati…” ucap sang tahanan.
“apa yg ditaruhkan?” tanya leorio.
“waktu.” Jawab tahanan.
“waktu?” leorio bingung.
“kita mempertaruhkan waktu untuk bisa lolos dari tahap ini…dan waktu disini tidaklah murah. Lihat di layar di dinding itu, kita punya waktu yg sama 50 jam. Kita cuma bisa mempertaruhkan berkelipatan 10. Kita lanjutkan sampai satu dari kita bertaruh apapun.” Ucap sang tahanan menjelaskan.
“pertaruhan waktu?” ucap leorio.
“kita akan bergantian memberi taruhan…jika waktumu habis, waktumu akan berkurang 50 jam.” Ucap sang tahanan.
“kalo kamu yg habis?” tanya leorio
“hukuman kami di tambah 50 tahun. Apa bisa diterima? Aku akan memeriksa apa dia masih hidup.” Ucap sang tahanan.
ditempat lippo, terlihat dia mengamati dari layar CCTV.
“Leroute…112 tahun penjara karena perdagangan hewan langka dan perjudian. Kelihatannya dia sangat paham tentang ini.” Ucap lippo sambil mengamati monitor CCTV.
ternyata nama dari tahanan yg melawan leorio adalah leroute.
“cewek ini kebangetan. Dia mau memperpanjang masa hukumannya.” Ucap leorio yg mengetahui kalo tahanan itu berbicara seperti cewek.
“pilih jawabanmu dengan benar, leorio. Jika salah, kita bisa kehilangan waktu 50 jam untuk keluar dari sini.” Ucap kurapika.
“kamu diam saja. Ini semua memang salah siapa?” ucap leorio sambil menunjuk ke arah kurapika.
“baiklah. Aku diam saja.” Ucap kurapika sambil memalingkan mukanya dari leorio.
“hei, jangan berkelahi.” Lerai gon.
dalam pikiran tonpa “lawan dia, lawan dia.”
“baik. Aku terima.” Teriak leorio.
“OK, mau pilih apa dan berapa waktu yg kau pertaruhkan dari hidup atau mati?” tanya leroute dan belum membuka kain yg menutupi tubuhnya.
“aku pertaruhkan 10 jam, dia masih hidup.” Jawab leorio.
“hahaha, apa…tadi kamu yg bilang dia sudah mati.” Ucap bendot.
“baiklah, ayo periksa.” Ucap leroute sambil berjalan memasuki arena.
“hati hatilah.” Ucap kurapika yg khawatir.
“kau jangan banyak bicara.” Ucap leorio sambil berjalan memasuki arena.
dalam pikiran tonpa “10 jam”
dalam pikiran leorio “begitu ya, jika aku kalah. Asalkan aku memeriksanya, kurapika menang di babak ini. Jika dia sadar dan aku akan menendang pantatnya.”
leorio dan leroute sampai di tengah arena, kemudian leorio memeriksa tubuh majitani. Jantung majitani ternyata masih berdetak.
“tu kan dia cuma pingsan.” Ucap leroute.
“betul sekali.” Ucap leorio.
leorio berhasil menang taruhan, waktu mereka bertambah 10 jam. Dan kedudukan waktu gon dan temannya 60 : 40 tahanan. Dari sebelumnya 50 : 50.
“bagus, leorio kamu berhasil!!” ucap gon senang.
“ini buruk.” Sela killua.
“apa?” tanya gon.
“bisa aja dia memang tidak mau bangun.” Jawab killua dengan santai.
“apa maksudmu…?” tanya kurapika.
“ingat perempuan itu, dia ngatain si biru itu(majitani) .” jawab killua.
“terus kenapa?” tanya kurapika.
“menurutku, dia sudah mati, tapi kupikir lagi mungkin dia memang ingin kalo si biru itu hidup tapi tetep pingsan. Jika dia terus pingsan sampai ujian selesai, singkatnya 72 tahun pengurangan masa tahanan.” Ucap killua sambil melihat jam tangannya dan menunjukkan waktu yg tersisa 60 jam 38 menit.
“jadi, dia memilih tidak mau bangun.” Ucap gon.
“itu menurutku.” Jawab killua.
“jadi itu maksud mereka.” Ucap kurapika.
“baik giliranmu. Pilih apa yg mau kamu pertaruhkan.” Ucap leroute.
“begitu ya. Bagaimana kalo kita bertaruh tentang kesadarannya.” Ucap leorio sambil menunjuk majitani yg tergeletak.
“huh?” leroute kaget.
“bagus.” Ucap killua.
dalam pikiran majitani “hey, mereka tambah pintar, di pesan itu tak ada yg beginian. Pas aku bangun pesan itu bilang ‘tetaplah pingsan dan simpan pesan itu di mulutmu’. Aku paham isi pesan itu, jadi aku akan mngulur waktu dengan tetap pingsan. Jadi masa tahanan bisa dikurangi dengan mudah, kan. Jadi sekarang aku harus ngapain. Apa tetap pingsan.”
“baiklah, 20 jam dia tidak sadar.” Ucap leroute menyetujui taruhan leorio.
dalam pikiran majitani “ok, aku mengerti. Jadi harus tetap pingsan.”
“tapi, bagaimana cara membuktikannya?” tanya leroute.
“oh…mudah kok. Jia, berat sekali.” Ucap leorio sambil membawa tubuh majitani ke pinggir arena.
leorio membawa tubuh majitani ke pinggir arena dan berniat membuang tubuh majitani ke dasar menara.
“ku buang dia dari sini.” Ucap leorio sambil memegang tubuh majitani yg berada dipinggir arena.
dalam pikiran majitani “apa apaan ini.”
“jika dia masih pingsan, dia pasti mati.” Ucap leorio dengan percaya diri.
“apa kamu gila? Pertandingannya belum selesai loh. Kami tidak bisa terima itu.” ucap leroute.
“tak masalah…jika dia mati. Kami kalah di babak ke 3, jadi kalian menang 2 kali. Enak kan?” ucap leorio dengan percaya diri.
“baiklah. Itu.” Ucap leroute menyetujui taruhan.
dalam pikiran majitani “apa ini? Ini gila, ini menyangkut hidupku.”
“taruhan kunaikkan jadi 40 jam, semua yg ku punya.” Ucap leroute.
gon dan teman temannya kaget dengan waktu yg di pertaruhkan leroute.
“dasar, penipu, akhirnya terungkap.” Ucap leorio.
majitani mulai panik dan mengeluarkan banyak keringat di wajahnya.
“jadi, matilah kau.” Ucap leorio sambil melepas tubuh majitani.
setelah leorio melepas tubuh majitani dan berniat membuangnya di dasar menara, akhirnya majitani sadar.
“apa…tunggu sebentar. Aku bangun. Bantu aku, eeiitt,,, woi. Aku bisa jatuh.” Teriak majitani meminta tolong.
ketika majitani akan jatuh dan hilang keseimbangan, leorio menangkap tangan majitani. Majitani berhasil di selamatkan leorio.
“selamat pagi pak tua.” Ucap leorio lalu melempar majitani ke tengah arena.
“huuuaaaa…kalian semua pada gila. Sudah cukup. Biarin aku kalah. Lupakan pengurangan masa tahanan. Lebih baik dipenjara.” Ucap majitani marah marah dan langsung berlari ke luar arena.
leorio dan leroute kemudian saling tatap di arena pertarungan.
“kamu tahu dia sadar.” Ucap leroute.
“sebenarnya aku mau jadi dokter, jadi aku sudah bisa melihat kesadaran dari pergerakan bola mata.” Ucap leorio sambil mengingat waktu memeriksa tubuh majitani.
waktu gon dan teman temannya berkurang 40 jam. Kedudukan sekarang 80 : 20 untuk keunggulan para tahanan.
“tetap saja kau cuma punya 20 jam.” Ucap leroute.
“tapi kedudukan kita 2-1. Sekarang giliranmu. Apa yg kau pertaruhkan?” ucap leorio tersenyum.
majitani menyerah, jadi gon dan temannya memimpin 2-1, tapi setelah ini pertarungan adalah pertaruhan. Poin mereka kurang dari 80 -> 20 jam. Apa yg akan leroute pertaruhkan..?
BERSAMBUNG….
TUNGGU CERITA SELANJUTNYA…
setelah memasuki ruangan paling bawah, speaker pengumuman berbunyi.
“hisoka, no.44, yg telah pertama keluar, dari ujian tahap ke 3. Waktu keseluruhan : 06.07.00” suara speaker.
sementara itu di tempat gon dan teman temannya.
waktu sudah larut malam. Leorio memeriksa waktu di jam tangannya, waktu mereka tersisa 60 jam 57 menit dari keseluruhan 72 jam. Mereka masih menunggu majitani yg tergeletak tak bergerak di arena pertempuran.
setelah lama menunggu, gon menemukan hal aneh pada majitani.
“ada apa gon?” tanya killua.
“tidak” jawab gon sambil menunjuk majitani.
“aku ngerti.” Ucap killua.
killua dan gon langsung mendatangi leorio yg tiduran di pojok ruangan.
“pak tua, bisa saja dia sudah mati.” Ucap killua.
“apa…” ucap leorio kaget.
“tapi sudah lama sekali. Dia tidak begerak sama sekali.” Ucap gon sambil melihat ke arah majitani.
“sialan…kelamaan kita baru nyadar. Oi, kami mau nge-check tubuhnya.” Teriak leorio sambil bangun dari tidurannya.
“apa itu?” tanya tahanan yg akan melawan leorio.
“kayaknya dia sudah mati.” Ucap leorio sambil menunjuk majitani.
“sudah kubilang padamu dia itu cuma pingsan.” Ucap sang tahanan.
“sudah kelamaan, aku tak tahu sama bacot mu itu.” teriak leorio marah.
“kalo gitu ayo taruhan.” Ucap tahanan.
“taruhan? Taruhan apa?” tanya leorio.
“dia hidup atau mati…” ucap sang tahanan.
“apa yg ditaruhkan?” tanya leorio.
“waktu.” Jawab tahanan.
“waktu?” leorio bingung.
“kita mempertaruhkan waktu untuk bisa lolos dari tahap ini…dan waktu disini tidaklah murah. Lihat di layar di dinding itu, kita punya waktu yg sama 50 jam. Kita cuma bisa mempertaruhkan berkelipatan 10. Kita lanjutkan sampai satu dari kita bertaruh apapun.” Ucap sang tahanan menjelaskan.
“pertaruhan waktu?” ucap leorio.
“kita akan bergantian memberi taruhan…jika waktumu habis, waktumu akan berkurang 50 jam.” Ucap sang tahanan.
“kalo kamu yg habis?” tanya leorio
“hukuman kami di tambah 50 tahun. Apa bisa diterima? Aku akan memeriksa apa dia masih hidup.” Ucap sang tahanan.
ditempat lippo, terlihat dia mengamati dari layar CCTV.
“Leroute…112 tahun penjara karena perdagangan hewan langka dan perjudian. Kelihatannya dia sangat paham tentang ini.” Ucap lippo sambil mengamati monitor CCTV.
ternyata nama dari tahanan yg melawan leorio adalah leroute.
“cewek ini kebangetan. Dia mau memperpanjang masa hukumannya.” Ucap leorio yg mengetahui kalo tahanan itu berbicara seperti cewek.
“pilih jawabanmu dengan benar, leorio. Jika salah, kita bisa kehilangan waktu 50 jam untuk keluar dari sini.” Ucap kurapika.
“kamu diam saja. Ini semua memang salah siapa?” ucap leorio sambil menunjuk ke arah kurapika.
“baiklah. Aku diam saja.” Ucap kurapika sambil memalingkan mukanya dari leorio.
“hei, jangan berkelahi.” Lerai gon.
dalam pikiran tonpa “lawan dia, lawan dia.”
“baik. Aku terima.” Teriak leorio.
“OK, mau pilih apa dan berapa waktu yg kau pertaruhkan dari hidup atau mati?” tanya leroute dan belum membuka kain yg menutupi tubuhnya.
“aku pertaruhkan 10 jam, dia masih hidup.” Jawab leorio.
“hahaha, apa…tadi kamu yg bilang dia sudah mati.” Ucap bendot.
“baiklah, ayo periksa.” Ucap leroute sambil berjalan memasuki arena.
“hati hatilah.” Ucap kurapika yg khawatir.
“kau jangan banyak bicara.” Ucap leorio sambil berjalan memasuki arena.
dalam pikiran tonpa “10 jam”
dalam pikiran leorio “begitu ya, jika aku kalah. Asalkan aku memeriksanya, kurapika menang di babak ini. Jika dia sadar dan aku akan menendang pantatnya.”
leorio dan leroute sampai di tengah arena, kemudian leorio memeriksa tubuh majitani. Jantung majitani ternyata masih berdetak.
“tu kan dia cuma pingsan.” Ucap leroute.
“betul sekali.” Ucap leorio.
leorio berhasil menang taruhan, waktu mereka bertambah 10 jam. Dan kedudukan waktu gon dan temannya 60 : 40 tahanan. Dari sebelumnya 50 : 50.
“bagus, leorio kamu berhasil!!” ucap gon senang.
“ini buruk.” Sela killua.
“apa?” tanya gon.
“bisa aja dia memang tidak mau bangun.” Jawab killua dengan santai.
“apa maksudmu…?” tanya kurapika.
“ingat perempuan itu, dia ngatain si biru itu(majitani) .” jawab killua.
“terus kenapa?” tanya kurapika.
“menurutku, dia sudah mati, tapi kupikir lagi mungkin dia memang ingin kalo si biru itu hidup tapi tetep pingsan. Jika dia terus pingsan sampai ujian selesai, singkatnya 72 tahun pengurangan masa tahanan.” Ucap killua sambil melihat jam tangannya dan menunjukkan waktu yg tersisa 60 jam 38 menit.
“jadi, dia memilih tidak mau bangun.” Ucap gon.
“itu menurutku.” Jawab killua.
“jadi itu maksud mereka.” Ucap kurapika.
“baik giliranmu. Pilih apa yg mau kamu pertaruhkan.” Ucap leroute.
“begitu ya. Bagaimana kalo kita bertaruh tentang kesadarannya.” Ucap leorio sambil menunjuk majitani yg tergeletak.
“huh?” leroute kaget.
“bagus.” Ucap killua.
dalam pikiran majitani “hey, mereka tambah pintar, di pesan itu tak ada yg beginian. Pas aku bangun pesan itu bilang ‘tetaplah pingsan dan simpan pesan itu di mulutmu’. Aku paham isi pesan itu, jadi aku akan mngulur waktu dengan tetap pingsan. Jadi masa tahanan bisa dikurangi dengan mudah, kan. Jadi sekarang aku harus ngapain. Apa tetap pingsan.”
“baiklah, 20 jam dia tidak sadar.” Ucap leroute menyetujui taruhan leorio.
dalam pikiran majitani “ok, aku mengerti. Jadi harus tetap pingsan.”
“tapi, bagaimana cara membuktikannya?” tanya leroute.
“oh…mudah kok. Jia, berat sekali.” Ucap leorio sambil membawa tubuh majitani ke pinggir arena.
leorio membawa tubuh majitani ke pinggir arena dan berniat membuang tubuh majitani ke dasar menara.
“ku buang dia dari sini.” Ucap leorio sambil memegang tubuh majitani yg berada dipinggir arena.
dalam pikiran majitani “apa apaan ini.”
“jika dia masih pingsan, dia pasti mati.” Ucap leorio dengan percaya diri.
“apa kamu gila? Pertandingannya belum selesai loh. Kami tidak bisa terima itu.” ucap leroute.
“tak masalah…jika dia mati. Kami kalah di babak ke 3, jadi kalian menang 2 kali. Enak kan?” ucap leorio dengan percaya diri.
“baiklah. Itu.” Ucap leroute menyetujui taruhan.
dalam pikiran majitani “apa ini? Ini gila, ini menyangkut hidupku.”
“taruhan kunaikkan jadi 40 jam, semua yg ku punya.” Ucap leroute.
gon dan teman temannya kaget dengan waktu yg di pertaruhkan leroute.
“dasar, penipu, akhirnya terungkap.” Ucap leorio.
majitani mulai panik dan mengeluarkan banyak keringat di wajahnya.
“jadi, matilah kau.” Ucap leorio sambil melepas tubuh majitani.
setelah leorio melepas tubuh majitani dan berniat membuangnya di dasar menara, akhirnya majitani sadar.
“apa…tunggu sebentar. Aku bangun. Bantu aku, eeiitt,,, woi. Aku bisa jatuh.” Teriak majitani meminta tolong.
ketika majitani akan jatuh dan hilang keseimbangan, leorio menangkap tangan majitani. Majitani berhasil di selamatkan leorio.
“selamat pagi pak tua.” Ucap leorio lalu melempar majitani ke tengah arena.
“huuuaaaa…kalian semua pada gila. Sudah cukup. Biarin aku kalah. Lupakan pengurangan masa tahanan. Lebih baik dipenjara.” Ucap majitani marah marah dan langsung berlari ke luar arena.
leorio dan leroute kemudian saling tatap di arena pertarungan.
“kamu tahu dia sadar.” Ucap leroute.
“sebenarnya aku mau jadi dokter, jadi aku sudah bisa melihat kesadaran dari pergerakan bola mata.” Ucap leorio sambil mengingat waktu memeriksa tubuh majitani.
waktu gon dan teman temannya berkurang 40 jam. Kedudukan sekarang 80 : 20 untuk keunggulan para tahanan.
“tetap saja kau cuma punya 20 jam.” Ucap leroute.
“tapi kedudukan kita 2-1. Sekarang giliranmu. Apa yg kau pertaruhkan?” ucap leorio tersenyum.
majitani menyerah, jadi gon dan temannya memimpin 2-1, tapi setelah ini pertarungan adalah pertaruhan. Poin mereka kurang dari 80 -> 20 jam. Apa yg akan leroute pertaruhkan..?
BERSAMBUNG….
TUNGGU CERITA SELANJUTNYA…
0 Response to "cerita hunter x hunter capter 17-18"
Posting Komentar