CHAPTER 38
“ANJING PENJAGA YG BERBAHAYA”
Setelah mengetahui bahwa pintu gerbang utama tidak terkunci, Gon, Leorio, Kurapika dan pak tua penjaga segera menuju ke depan pintu gerbang. Leorio maju pertama untuk mencoba
membuka gerbang. Gon, Kurapika, dan pak tua hanya menyaksikan Leorio beraksi. Leorio melakukan tarikan dan dorongan dengan sekuat tenaga namun Leorio gagal membuka gerbang tersebut. Dengan nafas terengah engah akhirnya Leorio pun menyerah.
“Saya sudah mencoba mendorong dan menarik, tetapi tetap tidak mau kebuka! Apakah bapak yakin itu tidak terkunci?” ucap Leorio kesal.
“Anda hanya tidak cukup kuat.” Jawab pak tua.
“Itu tidak masuk akal! Saya telah menggunakan semua kekuatan saya!” teriak Leorio kesal.
Lalu pak tua membuka bajunya dan berjalan mendekati pintu gerbang.
“Jadi saksikan ini. Nama resmi gerbang ini adalah Gerbang Pengujian. Setiap orang yg tidak bisa membuka gerbang ini, adalah tidak berhak untuk masuk ke kediaman Zoldyck.” Ucap pak tua sambil mengeluarkan Nen-nya hingga tubuhnya diselimuti aura.
Kemudian pak tua bersiap mendorong gerbang dengan kedua tanganya. Dengan sekali dorongan pintu gerbang pertama akhirnya terbuka. Leorio, Kurapika, dan Gon terkejut dengan kekuatan pak tua itu. Namun setelah pak tua melepaskannya, pintu gerbang kembali menutup.
“Seperti yg baru saja anda lihat, pintu menutup secara otomatis. Jadi kalian akan lari kedalam ketika itu terbuka. Kalian tidak perlu khawatir tentang Mike. Dia memiliki pesanan untuk tidak menyerang siapa pun yg masuk melalui Gerbang Pengujian. Namun, ini semakin berat mengingat usia saya…Mereka akan memecat saya jika saya tidak bisa membuka pintu gerbang. Jadi saya harus menjaga kebugaran tubuh.
Saya harus menyebutkan bahwa setiap pintu gerbang memiliki berat 2 ton.” Jelas pak tua.
“Dua ton? Anda seharusnya tidak bisa membuka itu! Tunggu, apa yg bapak katakan? Gerbang satu?” tanya Leorio.
“Ya, kita lihat. Ada tujuh gerbang. Jika anda pergi sampai pintu gerbang, beratnya jadi dua kali lipat.” Jawab pak tua.
“Di kali?” teriak Leorio sambil melihat sampai ke atas pintu gerbang.
“Jumlah gerbang yg terbuka tergantung pada jumlah kekuatan yg anda gunakan.
Kebetulan, ketika Tuan muda Killua kembali, ia membuka gerbang satu sampai tiga.” Ucap pak tua.
“Killua, Gerbang tiga? Sekitar 10 ton!” ucap Gon.
“12 Ton, Gon.” Sahut Kurapika membenarkan.
“Oh,, Ehehehehehe…” ucap Gon sambil garuk garuk kepala.
“Apakah kalian mengerti sekarang? Inilah yg diperlukan hanya untuk masuk. Mereka yg hidup di dunia luar sangat amat berbeda.” Ucap pak tua.
“Hmm…Saya tidak menyukainya. Pak, pinjam kuncinya. Saya datang ke sini untuk melihat teman saya, tidak untuk dimakan. Boleh saja dianggap sebagai penyusup atau apa. Jadi, saya minta kuncinya. Saya akan menggunakan pintu penyusup itu.” Pinta Gon.
“Gon!” panggil Kurapika.
“Hei…” sahut Leorio.
“Tidak masalah jika bapak tidak akan meminjamkan kuncinya, saya hanya akan memanjat dinding kalau itu yg dibutuhkan.” Ucap Gon dan pak tua hanya terdiam.
“Jangan bodoh, Gon! Apa kau tidak melihat raksasa itu? Lengannya lebih besar dari seluruh tubuhmu, Bego!” teriak Leorio.
“Aku tidak setuju! Mengapa harus menguji seorang teman? Aku tidak akan masuk melalui pintu itu.” Sahut Gon.
“Anda benar. Namun jika lewat sana juga tidak mungkin. Mike akan membunuhmu.” Jawab pak tua.
“Saya setuju. Kita memiliki banyak waktu. Mari kita mencari cara untuk masuk melalui gerbang satu.” Ucap Kurapika.
Namun Gon tidak menghiraukan usulan teman temannya. Dia masih berdiri dan memandangi pak tua sambil mengacungkan tangannya. Gon ingin pak tua memberikan kuncinya.
“Tak ada gunanya. Dia tidak akan merubah pikiran.” Bisik Leorio pada Kurapika.
“Memang.” Sahut Kurapika berbisik.
“Sayangnya, saya tidak bisa meminjamkan kunci ini.
Saya tidak akan membiarkan teman Tuan muda Killua untuk dimakan Mike. Baik, silakan tunggu di sini sebentar.” Ucap pak tua lalu berjalan masuk ke tempat pos, namun Gon dan temannya mengikutinya.
Pak tua kemudian menelepon seseorang.
“Moshi moshi? Ini zebro. Ada 3 orang milik tuan muda Killua yaitu teman teman di sini untuk menemuinya.
Ya. Ya, aku minta maaf. Ya. Ya. Ya, saya mengerti. Ya.
Saya sangat menyesal. Saya minta maaf mengganggu anda.” Ucap pak tua lalu menutup teleponnya.
Pak tua terlihat kesal setelah menelepon seseorang itu.
“Ya, saya mendapat masalah.” Ucap pak tua.
“Kau bilang rumah utama?” tanya Gon.
“Tidak, saya sedang berbicara dengan kepala pelayan keluaga Zoldyck. Semua komunikasi dengan rumah utama harus melalui kepala pelayan. Sangat sulit untuk mencapai salah satu anggota keluarga.” Jawab pak tua.
Lalu Gon berjalan masuk ke tempat pos dan menghampiri pak tua.
“Bisakah bapak menelepon lagi? Aku akan bicara padanya saat ini.” Pinta Gon.
“Tentu, saya kira…
Tapi kau tidak akan menikmati pengalaman itu.” Ucap Pak tua sambil menelepon kembali kepala pelayan.
Gon lalu berbicara dengan kepala pelayan.
“Ya, ini adalah kepala pelayan.” Ucap kepala pelayan melalui telepon.
“Aku Gon. Salah satu teman Killua-kun.
Apakah Killua-kun ada?” tanya Gon.
“Killua-sama tidak memiliki teman.” Ucap kepala pelayan lalu menutup teleponnya.
Gon pun tak menyerah, dia kembali menelepon kepala pelayan itu.
“Ya, ini adalah kepala pelayan.” Ucap kepala pelayan melalui telepon.
“Bagaimana mungkin kau bisa tahu itu?! Telponnya kasih saja ke Killua!” teriak Gon marah.
“Apa tadi anda bilang Gon-kun?” tanya kepala pelayan.
“Ya.” Jawab Gon.
“Mari kita berpura pura bahwa Killua-sama kebetulan memiliki teman yg bernama Gon. Tidak ada bukti bahwa anda Gon.” Ucap kepala pelayan.
“Jika kau kasih Killua telpon itu, dia akan mengenali saya!” jawab Gon.
“Dengar suara anda? Itu bukan tes yg dapat diandalkan. Dan ada banyak cara lain untuk meniru suara seseorang.
Berikutnya, anda akan mengklaim bahwa ia mengenali anda jika melihat.
Ada juga metode cara meniru sempurna bisa meniru penampilan seseorang. Tapi tetap tidak mustahil. Selain itu, mungkin saja seseorang memaksa anda untuk mendekati Killua-sama untuk tujuan jahat. Selama ancaman itu ada, saya tidak bisa membiarkan anda bertemu dengan Killua-sama. Keluarga Zoldyck melakukan perdagangan pembunuhan. Tentu ini telah membuat musuh.
Sebagai kepala pelayan, tugas kita adalah untuk menjaga tuan kami dari musuh musuh mereka. Saya minta maaf, tapi tolong pergi.” Ucap kepala pelayan lalu kembali menutup telponnya.
Tanpa berkata apapun, Gon berjalan ke luar pos penjaga dan menuju ke pintu gerbang.
“Hei! Gon! Gon!” teriak Leorio.
Raut wajah Gon terlihat sangat tegang dan marah.
“Dia benar benar marah sekarang.” Pikir Leorio.
“Dia akan memanjat dinding…” ucap Kurapika sambil melihat Gon.
“Apa?” ucap Leorio terkejut.
Setelah sampai di depan pintu gerbang, Gon segera melemparkan kailnya sampai ke atas gerbang. Dengan tangan kiri yg masih patah, Gon memanjat dengan tali pancingnya.
Leorio dan Kurapika juga pak tua segera berlari menghampiri Gon.
“Hei! Hentikan, Gon!” teriak Leorio yg melihat Gon mulai memanjat.
“Tidak apa apa. Kalian berdua bisa menunggu disini. Aku akan pergi sendiri.” Jawab Gon sambil terus memanjat.
“Aku tidak bisa membiarkan kamu melakukan itu!” teriak Leorio.
“Aku akan baik baik saja!” ucap Gon.
“Tidak. Kau tidak akan baik!” teriak Leorio.
“Hei, kalian berdua harus tenang!” sela Kurapika.
“Aku sangat tenang!
Cepat turun Gon!” teriak Leorio.
“Jangan bodoh.” Ucap Kurapika.
“Gon-kun, aku akan memberikan kuncinya. Anda dapat pergi melalui pintu.” Ucap pak tua sambil membawa kunci.
“Tunggu, pak! Kami dapat meyakinkan Gon untuk berhenti memanjat!” ucap Leorio.
“Benarkah? Tapi ia tampaknya menjadi anak yg sangat keras kepala. Untuk menebus kesalahan, aku akan menemani anda melalui pintu.” Ucap pak tua.
“Hah?” ucap Gon terkejut sambil berhenti memanjat.
“Ada kemungkinan bahwa Mike mungkin mengenali saya dan memutuskan untuk tidak menyerang. Meskipun aku hampir 100% yakin bahwa dia akan membunuh kita semua.” Jelas pak tua.
Gon lalu berhenti memanjat dan turun.
“Bapak tidak bisa melakukan itu. Saya tidak ingin menyebabkan bapak mendapat kesulitan apapun.” Ucap Gon.
“Tidak, aku ikut denganmu. Hasilnya akan sama jika saya menyaksikan dibalik layar. Jika saya mengirim teman teman tuan muda Killua ke kematian mereka, saya tidak pernah akan bisa menghadapinya lagi. Jika kalian meninggal, saya juga akan mati.” Ucap pak tua.
“Saya mengerti sekarang. Saya tidak berhenti untuk jika dalam situasi bapak. Maaf.” Ucap Gon.
Kurapika dan Leorio tersenyum lega.
Dalam pikiran pak tua “Dia anak yg baik. Dia bersedia untuk memadamkan kemarahan sendiri demi orang lain. Dia percaya pada kekuatannya sendiri serta teman temannya. Dia memiliki hati yg kuat. Kemungkinan bahwa Mike tidak akan membuatnya takut sama sekali.”
“Apa, Gon-kun sama binatang suka?” tanya pak tua.
“Eh, Ya.” Jawab Gon.
“Seperti pikirku.
Apakah anda tumbuh bermain di pedesaan?” tanya pak tua.
“Ya! Bagaimana anda tahu?” tanya Gon.
“Gon-kun, aku akan membuka pintu gerbang pengujian lagi. Saya ingin anda melihat Mike sendiri.” Ucap pak tua.
Akhirnya pak tua membuka pintu gerbang pengujian namun hanya 1 tingkat pintu yg terbuka. Sebelum pintu tertutup kembali, Gon dan temannya segera masuk.
_______________________________
Mereka sudah berada di dalam. Dan didalam masih terdapat hutan yg lebat dan gelap.
“Hei…Apakah benar benar tidak masalah bagi kita untuk masuk?” tanya Leorio.
“Ya, kalian akan aman karena masuk melalui gerbang pengujian.
Mike! Kesini!” teriak pak tua memanggil.
Tak lama kemudian suara geraman terdengar dan semakin mendekati Gon dan temannya. Gon dan temannya mulai ketakutan.
Dan dari balik pohon, muncul anjing berbulu coklat lebat dan sangat besar. Dan anjing besar itu mendatangi Gon dan temannya.
Mereka sangat ketakutan saat melihat binatang raksasa itu.
Namun anjing itu tidak menyerang mereka. Anjing itu hanya duduk di depan Gon dan temannya.
“Gon-kun, apakah anda mengerti sekarang? Ini adalah anjing pemburu yg terlatih. Ini tidak seperti binatang liar yg biasa dilihat. Kau harus menjinakkannya agar bisa berkomunikasi dengannya. Coba lihat matanya, Mike saat ini sedang mengingat kembali siapa saja yg pantas untuk di ujinya. Jadi sudah bukan masalah lagi. Dia seperti mesin pembunuh.
Gon-kun, bisakah kau melawan dia?” tanya pak tua.
“Tidak, aku takut. Aku tidak ingin melawannya!” ucap Gon ketakutan sampai keluar keringat diwajahnya.
Dalam pikiran pak tua “Dia anak yg jujur.”
“Nah, berapa lama anda berada di sini?” tanya pak tua.
“Sampai kita bertemu Killua! Kami tidak akan pulang sebelum itu!” jawab Gon.
“Eh eh eh. Jadi silakan lewat sini.” Pinta pak tua sambil berjalan menuju puncak gunung Kukuroo.
Gerbang pengujian…Lalu Mike…
Gon telah melihat seperti apa keluarga Zoldyck yg hidup dalam dunia yg jauh berbeda. Namun, Gon telah berjanji dalam hati….
Tidak peduli apa kesulitan yg menantinya. Ia akan menemukan Killua pada akhirnya.
“Saya sudah mencoba mendorong dan menarik, tetapi tetap tidak mau kebuka! Apakah bapak yakin itu tidak terkunci?” ucap Leorio kesal.
“Anda hanya tidak cukup kuat.” Jawab pak tua.
“Itu tidak masuk akal! Saya telah menggunakan semua kekuatan saya!” teriak Leorio kesal.
Lalu pak tua membuka bajunya dan berjalan mendekati pintu gerbang.
“Jadi saksikan ini. Nama resmi gerbang ini adalah Gerbang Pengujian. Setiap orang yg tidak bisa membuka gerbang ini, adalah tidak berhak untuk masuk ke kediaman Zoldyck.” Ucap pak tua sambil mengeluarkan Nen-nya hingga tubuhnya diselimuti aura.
Kemudian pak tua bersiap mendorong gerbang dengan kedua tanganya. Dengan sekali dorongan pintu gerbang pertama akhirnya terbuka. Leorio, Kurapika, dan Gon terkejut dengan kekuatan pak tua itu. Namun setelah pak tua melepaskannya, pintu gerbang kembali menutup.
“Seperti yg baru saja anda lihat, pintu menutup secara otomatis. Jadi kalian akan lari kedalam ketika itu terbuka. Kalian tidak perlu khawatir tentang Mike. Dia memiliki pesanan untuk tidak menyerang siapa pun yg masuk melalui Gerbang Pengujian. Namun, ini semakin berat mengingat usia saya…Mereka akan memecat saya jika saya tidak bisa membuka pintu gerbang. Jadi saya harus menjaga kebugaran tubuh.
Saya harus menyebutkan bahwa setiap pintu gerbang memiliki berat 2 ton.” Jelas pak tua.
“Dua ton? Anda seharusnya tidak bisa membuka itu! Tunggu, apa yg bapak katakan? Gerbang satu?” tanya Leorio.
“Ya, kita lihat. Ada tujuh gerbang. Jika anda pergi sampai pintu gerbang, beratnya jadi dua kali lipat.” Jawab pak tua.
“Di kali?” teriak Leorio sambil melihat sampai ke atas pintu gerbang.
“Jumlah gerbang yg terbuka tergantung pada jumlah kekuatan yg anda gunakan.
Kebetulan, ketika Tuan muda Killua kembali, ia membuka gerbang satu sampai tiga.” Ucap pak tua.
“Killua, Gerbang tiga? Sekitar 10 ton!” ucap Gon.
“12 Ton, Gon.” Sahut Kurapika membenarkan.
“Oh,, Ehehehehehe…” ucap Gon sambil garuk garuk kepala.
“Apakah kalian mengerti sekarang? Inilah yg diperlukan hanya untuk masuk. Mereka yg hidup di dunia luar sangat amat berbeda.” Ucap pak tua.
“Hmm…Saya tidak menyukainya. Pak, pinjam kuncinya. Saya datang ke sini untuk melihat teman saya, tidak untuk dimakan. Boleh saja dianggap sebagai penyusup atau apa. Jadi, saya minta kuncinya. Saya akan menggunakan pintu penyusup itu.” Pinta Gon.
“Gon!” panggil Kurapika.
“Hei…” sahut Leorio.
“Tidak masalah jika bapak tidak akan meminjamkan kuncinya, saya hanya akan memanjat dinding kalau itu yg dibutuhkan.” Ucap Gon dan pak tua hanya terdiam.
“Jangan bodoh, Gon! Apa kau tidak melihat raksasa itu? Lengannya lebih besar dari seluruh tubuhmu, Bego!” teriak Leorio.
“Aku tidak setuju! Mengapa harus menguji seorang teman? Aku tidak akan masuk melalui pintu itu.” Sahut Gon.
“Anda benar. Namun jika lewat sana juga tidak mungkin. Mike akan membunuhmu.” Jawab pak tua.
“Saya setuju. Kita memiliki banyak waktu. Mari kita mencari cara untuk masuk melalui gerbang satu.” Ucap Kurapika.
Namun Gon tidak menghiraukan usulan teman temannya. Dia masih berdiri dan memandangi pak tua sambil mengacungkan tangannya. Gon ingin pak tua memberikan kuncinya.
“Tak ada gunanya. Dia tidak akan merubah pikiran.” Bisik Leorio pada Kurapika.
“Memang.” Sahut Kurapika berbisik.
“Sayangnya, saya tidak bisa meminjamkan kunci ini.
Saya tidak akan membiarkan teman Tuan muda Killua untuk dimakan Mike. Baik, silakan tunggu di sini sebentar.” Ucap pak tua lalu berjalan masuk ke tempat pos, namun Gon dan temannya mengikutinya.
Pak tua kemudian menelepon seseorang.
“Moshi moshi? Ini zebro. Ada 3 orang milik tuan muda Killua yaitu teman teman di sini untuk menemuinya.
Ya. Ya, aku minta maaf. Ya. Ya. Ya, saya mengerti. Ya.
Saya sangat menyesal. Saya minta maaf mengganggu anda.” Ucap pak tua lalu menutup teleponnya.
Pak tua terlihat kesal setelah menelepon seseorang itu.
“Ya, saya mendapat masalah.” Ucap pak tua.
“Kau bilang rumah utama?” tanya Gon.
“Tidak, saya sedang berbicara dengan kepala pelayan keluaga Zoldyck. Semua komunikasi dengan rumah utama harus melalui kepala pelayan. Sangat sulit untuk mencapai salah satu anggota keluarga.” Jawab pak tua.
Lalu Gon berjalan masuk ke tempat pos dan menghampiri pak tua.
“Bisakah bapak menelepon lagi? Aku akan bicara padanya saat ini.” Pinta Gon.
“Tentu, saya kira…
Tapi kau tidak akan menikmati pengalaman itu.” Ucap Pak tua sambil menelepon kembali kepala pelayan.
Gon lalu berbicara dengan kepala pelayan.
“Ya, ini adalah kepala pelayan.” Ucap kepala pelayan melalui telepon.
“Aku Gon. Salah satu teman Killua-kun.
Apakah Killua-kun ada?” tanya Gon.
“Killua-sama tidak memiliki teman.” Ucap kepala pelayan lalu menutup teleponnya.
Gon pun tak menyerah, dia kembali menelepon kepala pelayan itu.
“Ya, ini adalah kepala pelayan.” Ucap kepala pelayan melalui telepon.
“Bagaimana mungkin kau bisa tahu itu?! Telponnya kasih saja ke Killua!” teriak Gon marah.
“Apa tadi anda bilang Gon-kun?” tanya kepala pelayan.
“Ya.” Jawab Gon.
“Mari kita berpura pura bahwa Killua-sama kebetulan memiliki teman yg bernama Gon. Tidak ada bukti bahwa anda Gon.” Ucap kepala pelayan.
“Jika kau kasih Killua telpon itu, dia akan mengenali saya!” jawab Gon.
“Dengar suara anda? Itu bukan tes yg dapat diandalkan. Dan ada banyak cara lain untuk meniru suara seseorang.
Berikutnya, anda akan mengklaim bahwa ia mengenali anda jika melihat.
Ada juga metode cara meniru sempurna bisa meniru penampilan seseorang. Tapi tetap tidak mustahil. Selain itu, mungkin saja seseorang memaksa anda untuk mendekati Killua-sama untuk tujuan jahat. Selama ancaman itu ada, saya tidak bisa membiarkan anda bertemu dengan Killua-sama. Keluarga Zoldyck melakukan perdagangan pembunuhan. Tentu ini telah membuat musuh.
Sebagai kepala pelayan, tugas kita adalah untuk menjaga tuan kami dari musuh musuh mereka. Saya minta maaf, tapi tolong pergi.” Ucap kepala pelayan lalu kembali menutup telponnya.
Tanpa berkata apapun, Gon berjalan ke luar pos penjaga dan menuju ke pintu gerbang.
“Hei! Gon! Gon!” teriak Leorio.
Raut wajah Gon terlihat sangat tegang dan marah.
“Dia benar benar marah sekarang.” Pikir Leorio.
“Dia akan memanjat dinding…” ucap Kurapika sambil melihat Gon.
“Apa?” ucap Leorio terkejut.
Setelah sampai di depan pintu gerbang, Gon segera melemparkan kailnya sampai ke atas gerbang. Dengan tangan kiri yg masih patah, Gon memanjat dengan tali pancingnya.
Leorio dan Kurapika juga pak tua segera berlari menghampiri Gon.
“Hei! Hentikan, Gon!” teriak Leorio yg melihat Gon mulai memanjat.
“Tidak apa apa. Kalian berdua bisa menunggu disini. Aku akan pergi sendiri.” Jawab Gon sambil terus memanjat.
“Aku tidak bisa membiarkan kamu melakukan itu!” teriak Leorio.
“Aku akan baik baik saja!” ucap Gon.
“Tidak. Kau tidak akan baik!” teriak Leorio.
“Hei, kalian berdua harus tenang!” sela Kurapika.
“Aku sangat tenang!
Cepat turun Gon!” teriak Leorio.
“Jangan bodoh.” Ucap Kurapika.
“Gon-kun, aku akan memberikan kuncinya. Anda dapat pergi melalui pintu.” Ucap pak tua sambil membawa kunci.
“Tunggu, pak! Kami dapat meyakinkan Gon untuk berhenti memanjat!” ucap Leorio.
“Benarkah? Tapi ia tampaknya menjadi anak yg sangat keras kepala. Untuk menebus kesalahan, aku akan menemani anda melalui pintu.” Ucap pak tua.
“Hah?” ucap Gon terkejut sambil berhenti memanjat.
“Ada kemungkinan bahwa Mike mungkin mengenali saya dan memutuskan untuk tidak menyerang. Meskipun aku hampir 100% yakin bahwa dia akan membunuh kita semua.” Jelas pak tua.
Gon lalu berhenti memanjat dan turun.
“Bapak tidak bisa melakukan itu. Saya tidak ingin menyebabkan bapak mendapat kesulitan apapun.” Ucap Gon.
“Tidak, aku ikut denganmu. Hasilnya akan sama jika saya menyaksikan dibalik layar. Jika saya mengirim teman teman tuan muda Killua ke kematian mereka, saya tidak pernah akan bisa menghadapinya lagi. Jika kalian meninggal, saya juga akan mati.” Ucap pak tua.
“Saya mengerti sekarang. Saya tidak berhenti untuk jika dalam situasi bapak. Maaf.” Ucap Gon.
Kurapika dan Leorio tersenyum lega.
Dalam pikiran pak tua “Dia anak yg baik. Dia bersedia untuk memadamkan kemarahan sendiri demi orang lain. Dia percaya pada kekuatannya sendiri serta teman temannya. Dia memiliki hati yg kuat. Kemungkinan bahwa Mike tidak akan membuatnya takut sama sekali.”
“Apa, Gon-kun sama binatang suka?” tanya pak tua.
“Eh, Ya.” Jawab Gon.
“Seperti pikirku.
Apakah anda tumbuh bermain di pedesaan?” tanya pak tua.
“Ya! Bagaimana anda tahu?” tanya Gon.
“Gon-kun, aku akan membuka pintu gerbang pengujian lagi. Saya ingin anda melihat Mike sendiri.” Ucap pak tua.
Akhirnya pak tua membuka pintu gerbang pengujian namun hanya 1 tingkat pintu yg terbuka. Sebelum pintu tertutup kembali, Gon dan temannya segera masuk.
_______________________________
Mereka sudah berada di dalam. Dan didalam masih terdapat hutan yg lebat dan gelap.
“Hei…Apakah benar benar tidak masalah bagi kita untuk masuk?” tanya Leorio.
“Ya, kalian akan aman karena masuk melalui gerbang pengujian.
Mike! Kesini!” teriak pak tua memanggil.
Tak lama kemudian suara geraman terdengar dan semakin mendekati Gon dan temannya. Gon dan temannya mulai ketakutan.
Dan dari balik pohon, muncul anjing berbulu coklat lebat dan sangat besar. Dan anjing besar itu mendatangi Gon dan temannya.
Mereka sangat ketakutan saat melihat binatang raksasa itu.
Namun anjing itu tidak menyerang mereka. Anjing itu hanya duduk di depan Gon dan temannya.
“Gon-kun, apakah anda mengerti sekarang? Ini adalah anjing pemburu yg terlatih. Ini tidak seperti binatang liar yg biasa dilihat. Kau harus menjinakkannya agar bisa berkomunikasi dengannya. Coba lihat matanya, Mike saat ini sedang mengingat kembali siapa saja yg pantas untuk di ujinya. Jadi sudah bukan masalah lagi. Dia seperti mesin pembunuh.
Gon-kun, bisakah kau melawan dia?” tanya pak tua.
“Tidak, aku takut. Aku tidak ingin melawannya!” ucap Gon ketakutan sampai keluar keringat diwajahnya.
Dalam pikiran pak tua “Dia anak yg jujur.”
“Nah, berapa lama anda berada di sini?” tanya pak tua.
“Sampai kita bertemu Killua! Kami tidak akan pulang sebelum itu!” jawab Gon.
“Eh eh eh. Jadi silakan lewat sini.” Pinta pak tua sambil berjalan menuju puncak gunung Kukuroo.
Gerbang pengujian…Lalu Mike…
Gon telah melihat seperti apa keluarga Zoldyck yg hidup dalam dunia yg jauh berbeda. Namun, Gon telah berjanji dalam hati….
Tidak peduli apa kesulitan yg menantinya. Ia akan menemukan Killua pada akhirnya.
___________________________________________________________________________________
CHAPTER 39
“MENJALANI LATIHAN”
Republik Padokea, di daerah Dentora. Tinggi 3.722m, gunung berapi aktif yg dikelilingi oleh hutan, Kukuroo Mountain. Rumah keluarga Zoldyck yg dikenal sebagai pembunuh bayaran ada disin
“MENJALANI LATIHAN”
Republik Padokea, di daerah Dentora. Tinggi 3.722m, gunung berapi aktif yg dikelilingi oleh hutan, Kukuroo Mountain. Rumah keluarga Zoldyck yg dikenal sebagai pembunuh bayaran ada disin
i. Namun, rumah yg tak seorang pun pernah terlihat sebelumnya menarik pengunjung datang, setiap hari. Ini adalah tempat wisata yg sangat populer di negara ini.
Gon dan temannya berusaha untuk melawan suatu masalah yg harus mereka atasi untuk bertemu dengan Killua. Apa yg menanti mereka di tempat tujuan?
Setelah berjalan menelusuri hutan, Zebro (pak tua penjaga) mengajak Gon dan temannya disebuah rumah kecil tempat tinggal penjaga. Mereka sampai ditempat tinggal penjaga.
“Disini adalah tempat tinggal pelayan. Sudah larut. Jadi kalian bisa tinggal di sini malam ini.” Ucap Zebro sambil membuka pintu rumah.
Kurapika terkejut saat melihat Zebro membuka pintu, pintu itu seperti sangat berat.
“Silakan masuk.
Hei, aku pulang!” teriak Zebro pada temannya.
“Oh, kau jarang membawa tamu.” Ucap Seaquant sambil turun dari tangga.
“Dia itu Seaquant. Dia bekerja bersamaku disini.” Jelas Zebro.
“Selamat malam.” Ucap Gon.
“Hah, jika kalian bisa membuat Zebro begitu, kalian pasti sangat spesial.
Yah, anggap saja rumah sendiri. Meskipun tidak akan semudah itu di sini.” cetus Seaquant lalu pergi ke sebuah ruangan.
Zebro kemudian mengajak Gon ke ruang tamu sambil menikmati teh hangat. Seaquant pun ikut bergabung.
“Ingin melihat tuan muda Killua? Hahaha…Itu terlalu sembrono!” ucap Seaquant.
“Maaf. Tapi kita sudah memutuskannya.” Sahut Leorio.
“Jadi biarkan aku memberikan kalian saran: menyerah dan pulanglah.” Ucap Seaquant.
“Apa?!” tanggap Leorio kesal.
“Zebro memberitahu kalian tentang Gerbang Pengujian, kan? Itu akan memberi kalian gambaran tentang tempat seperti apa ini.” Ucap Seaquant.
“Kami tahu hal itu tidak akan mudah. Tapi aku tidak pergi. Tidak sampai aku bertemu Killua!
Ketika Killua dalam kesulitan, aku tidak ada untuknya. Jika aku berada di sana, pasti aku bisa menghentikan Killua! Killua adalah sahabatku!” ucap Gon sambil membayangkan saat ujian hunter.
“Hmmm….Kami mengerti. Jadi kenapa tidak berlatih disini?” ucap Zebro.
“Berlatih?” sela Gon bingung.
“Hoi, Zebro…” panggil Seaquant.
“Dengarkan aku, Gon-kun. Anda bertiga diperbolehkan untuk bekerja sama untuk membuka gerbang pengujian. Dengan sedikit latihan, itu bisa jadi mungkin.
Bagaimana?” tanya Zebro.
“Aku memang tidak menyukai yg namanya pengujian…” ucap Gon.
“Tapi jika tidak ada cara lain…” sela Kurapika.
“Kita harus melakukannya!” sela Leorio.
“Ya!” tanggap Gon.
“Jadi pertama tama kalian harus mengenakan rompi.” Jelas Zebro.
Mereka bertiga diberikan rompi dan disuruh memakainya. Namun rompi ini bukan sebuah rompi biasa.
“Kok bisa begini beratnya…” ucap Leorio sambil memakai rompi.
Mereka bertiga terlihat sangat keberatan saat memakai rompi itu.
“Beratnya 50kg, silakan mengenakannya sepanjang waktu, kecuali saat tidur.
Aku akan membuanya lebih berat agar kau bisa lebih cepat bisa.” Jelas Zebro.
“Haaaaaa…..” teriak Leorio.
Kini mereka telah mengenakan rompi ditubuh mereka, dengan berat rompi 50kg. Dan sekarang mereka duduk diruang tamu sambil diberi secangkir teh dihadapan mereka.
“Silakan minum teh.” Pinta Zebro.
Tapi mereka kesulitan mengangkat cangkir teh itu.
“Apa lagi ini?!” ucap Leorio bingung sambil kesulitan mengangkat cengkir teh.
“Cangkir beratnya 20kg dan teko ini beratnya 40kg. semua perabot dan peralatan yg ada dirumah ini masing masing beratnya lebih dari 20kg.” jelas Zebro sambil membawa sebuah teko.
“Begitu..Jadi ini yg akan berfungsi sebagai pelatihan.” Ucap Kurapika.
Lalu Seaquant datang bergabung.
“Tak ada gunanya. Mereka akan menyerah dalam 2 atau 3 hari.” Ejek Seaquant.
“Apa itu?” teriak Leorio marah.
“Seaquant, ku kira shift mu sudah saatnya.” Ucap Zebro.
“Oh, itu benar…” tanggap Seaquant lalu pergi.
“Maaf tentang itu. Dia bukan orang jahat.” Ucap Zebro.
“Ngomong ngomong, dimana kamar madi?” tanya Leorio.
“Lewat pintu di sana.” Ucap Zebro sambil menunjuk sebuah pintu.
“Sudah kuduga pintu itu juga…” ucap Leorio sambil melihat pintu kamar mandi.
“Ya, beratnya 500kg.” jelas Zebro.
“500kg? e?! masa?! Aku tidak bisa menahan!” teriak Leorio kesal.
_____________________________________
Ditempat lain di rumah keluarga Zoldyck.
Terlihat Kalluto Zoldyck sedang berjalan di lorong bersama ibunya dan menuju ke sebuah ruangan.
“Kalluto-chan, buka pintu.” Pinta sang ibu.
Dan diruangan tersebut terlihat Killua sedang dirantai di dinding dan seluruh tubuhnya penuh luka memar. Milluki Zoldyck juga berada di ruangan itu dengan membawa sebuah cambuk.
“Kil, apakah kau sudah mengerti pelajarannya?” ucap sang ibu pada Killua.
“Tak ada gunanya, mama. Dia bahkan tidak sedikit pun menyesal. Kita harus membuatnya lebih menderita.” Sela Milluki.
“Milluki! Kau tutup saja mulutmu!” bentak sang ibu.
“Cihh…” ucap Milluki kesal.
“Kil, berhenti bersikap keras kepala dan katakan saja bahwa kau menyesal.” Ucap sang ibu.
“Oh, benar. Itu temanmu…
Gon, kalau tidak salah! Dia akan lebih baik jika meninggalkanmu! Tapi sepertinya dia ingin mencoba membuka Gerbang Pengujian.” Ucap Milluki.
“Gon ada disini…?” tanya Killua.
“Milluki! Kau bicara terlalu banyak!
Dengarkan aku, Kil…” ucap sang ibu.
“Kau bahkan tidak memberitahu ku?” ucap Killua pada sang ibu.
Lalu Milluki memberikan cambukan pada Killua.
“Jangan begitu pada mama!” teriak Milluki.
“Ku bilang tutup saja mulutmu!” teriak sang ibu marah dengan Milluki.
“Aku tidak berpikir aku harus memberitahu kamu, Kil…
Karena tidak mungkin bagi mereka untuk membuka Gerbang itu.” Ucap sang ibu.
“Pasti bisa.” Jawab Killua.
“Apa?” ucap sang ibu.
“Gon pasti membukanya.” Jawab Killua sambil dirantai.
“Oh, itu bagus. Tapi dia masih tidak akan pernah sampai disini…” ucap sang ibu.
“Gon akan…Dia pasti melakukannya. Dia pasti akan berhasil kesini.” Ucap Killua dengan tatapan mata tajam.
_______________________________
Gon dan temannya kini berada di depan Gerbang Pengujian. Dan juga Zebro dan Seaquant.
Gon mencoba berjalan mendekati gerbang.
“Tunggu, Gon! Kau hanya menonton.” Ucap Leorio.
“Hah? Kok begitu?” ucap Gon.
“Pertama kau harus menyembuhkan tanganmu dulu.” Jawab Kurapika.
“Selama Kurapika dan aku dapat membukanya, tidak masalah. Biar kami tangani ini!” ucap Leorio.
“Ehmmm.” Ucap Gon sambil menganggukkan kepala.
Leorio dan Kurapika bersiap membuka Gerbang.
“Ayo kita lakukan, Kurapika!” teriak Leorio.
“Ya!” tanggap Kurapika.
Mereka berdua mencoba membuka gerbang bersama sama.
“Tidak mungkin…” ucap Seaquant.
Tapi mereka gagal membukanya.
“Tak ada gunanya….Tidak bergerak sedikit pun.” Ucap Kurapika kelelahan.
“Sial! Tapi kita baru memulai latihan kita. Jika kita bekerja cukup keras, kita bisa melakukannya!” ucap Leorio juga kelelahan.
“Ya elah…Seharusnya kau bagikan optimismu itu.” Sela Kurapika.
Kurapika dan Leorio kini menjalani latihan fisik mereka. Gon hanya menonton mereka latihan karena tangan Gon masih dibalut.
Leorio mengangkat 4 kursi secara bersamaan.
Dan Kurapika mengangkat puluhan cangkir 20kg ditangannya.
Disela sela istirahat Kurapika dan Leorio, Gon berlatih push up dengan satu tangan kanannya.
Dari pagi hingga malam, Kurapika dan Leorio terus berlatih mengangkat beban guna meningkatkan kekuatan fisiknya.
Dan berulang kali mencoba membuka gerbang, Kurapika dan Leorio tetap belum bisa.
“Ini tidak akan berhasil. Kalian anak anak harus bangun.” Ejek Seaquant.
“Dalam hal ini, anda harus berhenti menonton kami dan melakukan pekerajan anda!” tanggap Leorio.
“Cihhh..” ucap Seaquant kesal.
“Gon adalah salah satu dari kita. Dan dia ingin bertemu temannya. Sudah pasti, bahwa kita harus membantunya.” Ucap Kurapika.
“Oke, ayo kita mencobanya lagi!” ajak Leorio.
“Ya!” tanggap Kurapika.
Kurapika dan Leorio kembali mencoba membuka gerbang namun tetap belum terbuka.
“Kawan, kau tidak bisa hanya mendorong tanpa berpikir. Perhatikan waktunya. Kalian harus mendorong kedua pintu dengan semua kekuatan kalian secara bersamaan. Atau gerbang tidak akan pernah terbuka.” Jelas Seaquant lalu pergi menuju pos penjaga.
Mereka pun kembali mencobanya.
“Sesuai waktu kami…” ucap Leorio.
“Dan mendorong kedua pintu dengan semua kekuatan secara bersamaan…” ucap Kurapika.
“Oke!
Satu! Dua! Tiga!” ucap Leorio dan Kurapika sambil mendorong pintu bersamaan.
Dengan seluruh tenaga, akhirnya gerbang bergerak sedikit. Namun kembali tertutup dan mereka terhempas kebelakang.
“Leorio! Kurapika!” teriak Gon sambil berlari ke arah Leorio dan Kurapika.
“Sudah bergerak.” Ucap Leorio senang.
Dengan latihan keras yg mereka jalani akhirnya membuahkan hasil walaupun hanya bisa menggerakan pintu sedikit. Mungkinkah mereka dapat membukanya…?!
Gon dan temannya berusaha untuk melawan suatu masalah yg harus mereka atasi untuk bertemu dengan Killua. Apa yg menanti mereka di tempat tujuan?
Setelah berjalan menelusuri hutan, Zebro (pak tua penjaga) mengajak Gon dan temannya disebuah rumah kecil tempat tinggal penjaga. Mereka sampai ditempat tinggal penjaga.
“Disini adalah tempat tinggal pelayan. Sudah larut. Jadi kalian bisa tinggal di sini malam ini.” Ucap Zebro sambil membuka pintu rumah.
Kurapika terkejut saat melihat Zebro membuka pintu, pintu itu seperti sangat berat.
“Silakan masuk.
Hei, aku pulang!” teriak Zebro pada temannya.
“Oh, kau jarang membawa tamu.” Ucap Seaquant sambil turun dari tangga.
“Dia itu Seaquant. Dia bekerja bersamaku disini.” Jelas Zebro.
“Selamat malam.” Ucap Gon.
“Hah, jika kalian bisa membuat Zebro begitu, kalian pasti sangat spesial.
Yah, anggap saja rumah sendiri. Meskipun tidak akan semudah itu di sini.” cetus Seaquant lalu pergi ke sebuah ruangan.
Zebro kemudian mengajak Gon ke ruang tamu sambil menikmati teh hangat. Seaquant pun ikut bergabung.
“Ingin melihat tuan muda Killua? Hahaha…Itu terlalu sembrono!” ucap Seaquant.
“Maaf. Tapi kita sudah memutuskannya.” Sahut Leorio.
“Jadi biarkan aku memberikan kalian saran: menyerah dan pulanglah.” Ucap Seaquant.
“Apa?!” tanggap Leorio kesal.
“Zebro memberitahu kalian tentang Gerbang Pengujian, kan? Itu akan memberi kalian gambaran tentang tempat seperti apa ini.” Ucap Seaquant.
“Kami tahu hal itu tidak akan mudah. Tapi aku tidak pergi. Tidak sampai aku bertemu Killua!
Ketika Killua dalam kesulitan, aku tidak ada untuknya. Jika aku berada di sana, pasti aku bisa menghentikan Killua! Killua adalah sahabatku!” ucap Gon sambil membayangkan saat ujian hunter.
“Hmmm….Kami mengerti. Jadi kenapa tidak berlatih disini?” ucap Zebro.
“Berlatih?” sela Gon bingung.
“Hoi, Zebro…” panggil Seaquant.
“Dengarkan aku, Gon-kun. Anda bertiga diperbolehkan untuk bekerja sama untuk membuka gerbang pengujian. Dengan sedikit latihan, itu bisa jadi mungkin.
Bagaimana?” tanya Zebro.
“Aku memang tidak menyukai yg namanya pengujian…” ucap Gon.
“Tapi jika tidak ada cara lain…” sela Kurapika.
“Kita harus melakukannya!” sela Leorio.
“Ya!” tanggap Gon.
“Jadi pertama tama kalian harus mengenakan rompi.” Jelas Zebro.
Mereka bertiga diberikan rompi dan disuruh memakainya. Namun rompi ini bukan sebuah rompi biasa.
“Kok bisa begini beratnya…” ucap Leorio sambil memakai rompi.
Mereka bertiga terlihat sangat keberatan saat memakai rompi itu.
“Beratnya 50kg, silakan mengenakannya sepanjang waktu, kecuali saat tidur.
Aku akan membuanya lebih berat agar kau bisa lebih cepat bisa.” Jelas Zebro.
“Haaaaaa…..” teriak Leorio.
Kini mereka telah mengenakan rompi ditubuh mereka, dengan berat rompi 50kg. Dan sekarang mereka duduk diruang tamu sambil diberi secangkir teh dihadapan mereka.
“Silakan minum teh.” Pinta Zebro.
Tapi mereka kesulitan mengangkat cangkir teh itu.
“Apa lagi ini?!” ucap Leorio bingung sambil kesulitan mengangkat cengkir teh.
“Cangkir beratnya 20kg dan teko ini beratnya 40kg. semua perabot dan peralatan yg ada dirumah ini masing masing beratnya lebih dari 20kg.” jelas Zebro sambil membawa sebuah teko.
“Begitu..Jadi ini yg akan berfungsi sebagai pelatihan.” Ucap Kurapika.
Lalu Seaquant datang bergabung.
“Tak ada gunanya. Mereka akan menyerah dalam 2 atau 3 hari.” Ejek Seaquant.
“Apa itu?” teriak Leorio marah.
“Seaquant, ku kira shift mu sudah saatnya.” Ucap Zebro.
“Oh, itu benar…” tanggap Seaquant lalu pergi.
“Maaf tentang itu. Dia bukan orang jahat.” Ucap Zebro.
“Ngomong ngomong, dimana kamar madi?” tanya Leorio.
“Lewat pintu di sana.” Ucap Zebro sambil menunjuk sebuah pintu.
“Sudah kuduga pintu itu juga…” ucap Leorio sambil melihat pintu kamar mandi.
“Ya, beratnya 500kg.” jelas Zebro.
“500kg? e?! masa?! Aku tidak bisa menahan!” teriak Leorio kesal.
_____________________________________
Ditempat lain di rumah keluarga Zoldyck.
Terlihat Kalluto Zoldyck sedang berjalan di lorong bersama ibunya dan menuju ke sebuah ruangan.
“Kalluto-chan, buka pintu.” Pinta sang ibu.
Dan diruangan tersebut terlihat Killua sedang dirantai di dinding dan seluruh tubuhnya penuh luka memar. Milluki Zoldyck juga berada di ruangan itu dengan membawa sebuah cambuk.
“Kil, apakah kau sudah mengerti pelajarannya?” ucap sang ibu pada Killua.
“Tak ada gunanya, mama. Dia bahkan tidak sedikit pun menyesal. Kita harus membuatnya lebih menderita.” Sela Milluki.
“Milluki! Kau tutup saja mulutmu!” bentak sang ibu.
“Cihh…” ucap Milluki kesal.
“Kil, berhenti bersikap keras kepala dan katakan saja bahwa kau menyesal.” Ucap sang ibu.
“Oh, benar. Itu temanmu…
Gon, kalau tidak salah! Dia akan lebih baik jika meninggalkanmu! Tapi sepertinya dia ingin mencoba membuka Gerbang Pengujian.” Ucap Milluki.
“Gon ada disini…?” tanya Killua.
“Milluki! Kau bicara terlalu banyak!
Dengarkan aku, Kil…” ucap sang ibu.
“Kau bahkan tidak memberitahu ku?” ucap Killua pada sang ibu.
Lalu Milluki memberikan cambukan pada Killua.
“Jangan begitu pada mama!” teriak Milluki.
“Ku bilang tutup saja mulutmu!” teriak sang ibu marah dengan Milluki.
“Aku tidak berpikir aku harus memberitahu kamu, Kil…
Karena tidak mungkin bagi mereka untuk membuka Gerbang itu.” Ucap sang ibu.
“Pasti bisa.” Jawab Killua.
“Apa?” ucap sang ibu.
“Gon pasti membukanya.” Jawab Killua sambil dirantai.
“Oh, itu bagus. Tapi dia masih tidak akan pernah sampai disini…” ucap sang ibu.
“Gon akan…Dia pasti melakukannya. Dia pasti akan berhasil kesini.” Ucap Killua dengan tatapan mata tajam.
_______________________________
Gon dan temannya kini berada di depan Gerbang Pengujian. Dan juga Zebro dan Seaquant.
Gon mencoba berjalan mendekati gerbang.
“Tunggu, Gon! Kau hanya menonton.” Ucap Leorio.
“Hah? Kok begitu?” ucap Gon.
“Pertama kau harus menyembuhkan tanganmu dulu.” Jawab Kurapika.
“Selama Kurapika dan aku dapat membukanya, tidak masalah. Biar kami tangani ini!” ucap Leorio.
“Ehmmm.” Ucap Gon sambil menganggukkan kepala.
Leorio dan Kurapika bersiap membuka Gerbang.
“Ayo kita lakukan, Kurapika!” teriak Leorio.
“Ya!” tanggap Kurapika.
Mereka berdua mencoba membuka gerbang bersama sama.
“Tidak mungkin…” ucap Seaquant.
Tapi mereka gagal membukanya.
“Tak ada gunanya….Tidak bergerak sedikit pun.” Ucap Kurapika kelelahan.
“Sial! Tapi kita baru memulai latihan kita. Jika kita bekerja cukup keras, kita bisa melakukannya!” ucap Leorio juga kelelahan.
“Ya elah…Seharusnya kau bagikan optimismu itu.” Sela Kurapika.
Kurapika dan Leorio kini menjalani latihan fisik mereka. Gon hanya menonton mereka latihan karena tangan Gon masih dibalut.
Leorio mengangkat 4 kursi secara bersamaan.
Dan Kurapika mengangkat puluhan cangkir 20kg ditangannya.
Disela sela istirahat Kurapika dan Leorio, Gon berlatih push up dengan satu tangan kanannya.
Dari pagi hingga malam, Kurapika dan Leorio terus berlatih mengangkat beban guna meningkatkan kekuatan fisiknya.
Dan berulang kali mencoba membuka gerbang, Kurapika dan Leorio tetap belum bisa.
“Ini tidak akan berhasil. Kalian anak anak harus bangun.” Ejek Seaquant.
“Dalam hal ini, anda harus berhenti menonton kami dan melakukan pekerajan anda!” tanggap Leorio.
“Cihhh..” ucap Seaquant kesal.
“Gon adalah salah satu dari kita. Dan dia ingin bertemu temannya. Sudah pasti, bahwa kita harus membantunya.” Ucap Kurapika.
“Oke, ayo kita mencobanya lagi!” ajak Leorio.
“Ya!” tanggap Kurapika.
Kurapika dan Leorio kembali mencoba membuka gerbang namun tetap belum terbuka.
“Kawan, kau tidak bisa hanya mendorong tanpa berpikir. Perhatikan waktunya. Kalian harus mendorong kedua pintu dengan semua kekuatan kalian secara bersamaan. Atau gerbang tidak akan pernah terbuka.” Jelas Seaquant lalu pergi menuju pos penjaga.
Mereka pun kembali mencobanya.
“Sesuai waktu kami…” ucap Leorio.
“Dan mendorong kedua pintu dengan semua kekuatan secara bersamaan…” ucap Kurapika.
“Oke!
Satu! Dua! Tiga!” ucap Leorio dan Kurapika sambil mendorong pintu bersamaan.
Dengan seluruh tenaga, akhirnya gerbang bergerak sedikit. Namun kembali tertutup dan mereka terhempas kebelakang.
“Leorio! Kurapika!” teriak Gon sambil berlari ke arah Leorio dan Kurapika.
“Sudah bergerak.” Ucap Leorio senang.
Dengan latihan keras yg mereka jalani akhirnya membuahkan hasil walaupun hanya bisa menggerakan pintu sedikit. Mungkinkah mereka dapat membukanya…?!
bersambung ke capter berikutnya....
0 Response to "cerita hunter x hunter capter 38-39"
Posting Komentar