“TUGAS SEORANG PENJAGA”
Melihat ada perkembangan dalam membuka pintu gerbang pengujian. Lalu Seaquant menelepon pelayan dirumah keluarga Zoldyck.
“Apa? Gerbang pengujian?
lalu? Oh, baik..” ucap pelayan melalui telepon.
“Saya hanya ingin memberi tahu anda.” Jawab Seaquant.
“Baiklah.” Ucap pelayan lalu menutup teleponnya.
“Dia selalu dingin.” Gerutu Seaquant.
_______________________________________
*Pagi hari.
Kini Kurapika dan Leorio sedang melakukan pemanasan sebelum mencoba membuka gerbang lagi.
“Hei, kenapa kalian tidak mencoba melepas rompi itu hari ini?” ucap Zebro.
“Oh..Sudah kutunggu!” ucap Leorio sambil melepas rompi dan diikuti Kurapika.
---BRAAK….BRAAAKKK….(suara rompi yg jatuh ke tanah.)
“Ya! Tanpa itu barang, kita pasti dapat membuka pintu gerbang sekarang.
Ayo kita lakukan ini, Kurapika!” ucap Leorio bersiap di depan gerbang.
“Ya.” Sahut Kurapika.
“Satu….Dua…Tiga…” teriak Leorio dan Kurapika memulainya.
Sama seperti kemarin, pintu gerbang hanya bergeser sedikit.
“Sialan…Ini sudah paling jauh.” Gumam Leorio sambil terus menahan pintu.
“Pakai semua punyamu, Leorio…” ucap Kurapika membantu.
“Baiklah.” Tanggap Leorio.
Tapi tiba tiba Gon datang membantu. Dia melepaskan balutan dilengan kirinya dan juga rompi yg dipakainya. Leorio dan Kurapika pun terkejut.
“Gon…” ucap Kurapika.
“Mengapa kau menggunakan lengan kiri?” ucap Leorio.
“Tidak apa apa. Lengan saya sudah sembuh sekarang.” Jawab Gon berdiri menahan pintu ditengah Kurapika dan Leorio.
“Sudah sembuh? Kau yakin, Gon?” tanya Leorio.
“Ya!
Ngomong ngomong, kita harus mendorong bersama sama, kan?” ucap Gon bersemangat.
“Baiklah, ayo kita dorong!” ucap Kurapika.
“Maju!
Satu!
Dua!
Tiga!” teriak mereka bertiga dan mulai mendorong pintu bersama sama.
“Terbuka..” ucap Seaquant memperhatikan.
Dengan susah payah, akhirnya pintu gerbang terbuka ditingkat pertama.
“Pintunya terbuka.” Ucap Gon senang.
“Ya!” teriak Leorio.
“Kita berhasil, Gon!” ucap Kurapika.
“He eh!” sahut Gon.
-----------------------------------------------
*Di depan rumah penjaga.
Gon dan temannya bersiap melanjutkan perjalanannya menuju puncak Gunung.
“Ikuti jalan dan menuju Gunung. Rumahnya mungkin berada di suatu tempat di sana. Aku malu untuk mengakuinya bahwa meskipun saya telah bekerja di sini selama 20 tahun, saya belum pernah mendaki gunung itu. Maaf jika saya tidak bisa membantu.” Ucap Zebro.
“Tidak, itu tidak benar. Bapak berdua sudah sangat membantu.
terima kasih untuk semuanya! Sampai jumpa!” ucap Gon lalu pergi bersama Leorio dan Kurapika.
“Anak anak itu benar benar… mereka mungkin bisa sampai ke tempat itu.” Ucap Zebro sambil melihat Gon dan temannya pergi.
“Hahahaha….Tidak mungkin. Mereka hanya akan bunuh diri.” Sela Seaquant.
“Berbicara dari pengalaman anda yg 3 tahun lalu, ya?” sindir Zebro.
“Kami yg dipermalukan oleh seorang pelayan. Itu membuat semuanya sangat jelas bahwa saya tidak berada pada tingkat mereka.” Ucap Seaquant sambil mengingat masa lalu saat bertemu pelayan keluarga Zoldyck.
“Jadi anda memutuskan untuk bekerja di sini.” Ucap Zebro
“Maaf… Tapi tuan dan pelayan semua adalah monster. Setelah anda masuk wilayah mereka…” ucap Seaquant.
____________________________________
Ditempat lain di dalam rumah Zoldyck. Sang ibu dari keluarga Zoldyck yaitu Kikyo Zoldyck mendapatkan kabar dari pelayannya.
“Gerbang Pengujian Terbuka?” tanya Kikyo.
“Ya.” Jawab pelayan.
“Ini adalah saat yg kritis bagi Killua. Kita tidak bisa membiarkan siapapun di dekatnya! Terutama teman teman yg tidak dibutuhkannya…
Apakah kau mengerti?” jelas Kikyo.
“Ya.” Jawab Pelayan.
_______________________________________
Akhirnya Gon dan temannya berhasil sampai di wilayah terlarang Keluarga Zoldyck. Didepan mereka berdiri seorang perempuan pelayan yg membawa sebuah tongkat.
Gon dan temannya terkejut melihat pelayan yg menghadang jalan mereka.
“Tolong pergi. Kalian masuk kedalam tempat pribadi. Saya tidak dapat membiarkan kalian untuk masuk tanpa ijin.” Jelas sang pelayan.
“Kami sudah hampir sampai. Dan kami datang melalui pintu Gerbang Pengujian.” Ucap Gon.
“Kepala pelayan tidak memberikan ijin untuk masuk…” ucap pelayan.
“Apa yg perlu kita lakukan untuk mendapatkan ijin? Aku bilang aku adalah teman Killua, tetapi mereka tidak mau mengijinkanku.” Ucap Gon kesal.
“Saya tidak tahu. Karena tidak akan ada orang pernah menerima ijin.” Ucap pelayan.
“Lalu kita harus masuk tanpa ijin!” ucap Gon makin kesal.
“Saya rasa begitu. Dalam hal apapun, garis yg saya buat ini. Jika kalian melewati garis ini, saya akan menolak kalian dengan paksa.” Ucap pelayan sambil membuat garis di tanah tepat didepannya.
Leorio dan Kurapika ikut kesal, mereka ingin melawannya tapi dihentikan Gon.
Lalu Gon maju melangkah melewati garis yg dibuat pelayan itu, sang pelayan langsung memberikan pukulan tongkatnya ke arah wajah Gon.
---BRAAAKKK…..
Gon terlempar kebelakang.
“Gon! Sialan!” teriak Leorio sambil mengeluarkan pisau dan Kurapika mengeluarkan 2 pedang kayunya dan bersiap menyerang.
“Leorio! Kurapika! Jangan mengganggu. Biarkan aku menangani hal ini.
Ow…(Rintih Gon kesakitan)
Kami tidak bermaksud untuk melawanmu. Kami hanya ingin bertemu Killua.” Ucap Gon sambil berdiri.
“Tidak peduli apa tujuan anda. Saya hanya mengikuti perintah saja.” Ucap pelayan.
Gon kemudian berjalan lagi ke arah pelayan, ketika kaki Gon melewati garis yg dibuat pelayan, sang pelayan langsung memberikan pukulan keras ke wajah Gon hingga terlempar jauh kebelakang.
Namun Gon berdiri lagi dan berjalan ke arah pelayan lagi.
“Anda dapat mencoba semua yg anda inginkan. Saya tidak akan membiarkan anda lewat.” Ucap pelayan sambil memukul wajah Gon dengan tongkat.
Dan dibalik semak semak terlihat Kalluto Zoldyck mengawasi perjuangan Gon dan temannya.
Berkali kali menerima pukulan dari pelayan namun Gon tidak melawan. Gon tetap berdiri dan melewatinya tanpa bertarung.
“Saya tidak akan membiarkan anda lewat.” Ucap pelayan.
“Saya akan melewatinya…Aku akan bertemu Killua!” teriak Gon sambil berdiri.
Lalu sang pelayan mengingat kembali saat Killua pulang ke rumah dan melewati tempat yg sama dengan Gon saat ini.
*Flash Back.
“Selamat datang. Killua-sama.” Ucap pelayan sambil membungkuk.
“Ya.
Saya mendapatkannya…Teman…” ucap Killua berjalan masuk melewati sang pelayan.
*Flash Back berakhir.
Gon masih mencoba berjalan melewati penjagaan pelayan, namun pelayan belum memberikan ijin dan terus memukul Gon.
Gon berkali kali menerima pukulan namun tidak menyerah dan terus berdiri melewati penjagaan pelayan.
Hingga matahari hampir terbenam, Gon terus menerima pukulan hingga wajahnya babak belur. Kurapika dan Leorio hanya melihat dan memperhatikan Gon. Mereka tidak ingin ikut campur.
Gon terus berjalan melewati garis yg dibuat sang pelayan.
“Berhenti. Menjauhlah! Sudah hentikan! Apa kau tidak menyadari betapa sia sia nya ini?
Mengapa kalian tidak menghentikannya? Bukankah kalian temannya?” teriak pelayan sambil melihat Kurapika dan Leorio terdiam.
“Apa masalahnya? Aku disini hanya untuk menemui temanku. Aku disini hanya untuk bertemu Killua! Mengapa aku harus melakukan ini?” teriak Gon sambil berjalan mendekati pelayan dan memberikan pukulan.
----BRAAAAKKKK…..Pagar dinding yg berada di samping pelayan hancur terkena pukulan Gon.
Pagar setinggi 2 meter dan tebal 1 meter hancur berkeping keping dipukul Gon.
sang pelayan langsung terdiam ketakutan.
“Hei!” ucap Gon berdiri didepan pelayan.
“Hah?” ucap pelayan ketakutan.
“Saya melewati garisnya. Bukankah seharusnya kau memukulku?
Kau berbeda dari Mike. Kau boleh mencoba untuk menyembunyikan perasaanmu, tapi kau juga punya hati. Ketika aku menyebutkan Killua, matamu melunak sejenak.” Jelas Gon dan berhasil melewati garis tanpa dipukul lagi oleh pelayan.
Sang pelayan pun ketakutan dan meneteskan air matanya.
“Silakan…Tolong Killua-sama..” ucap pelayan sambil menangis lalu terdengar suara tembakan.
----DUAARRR…. Sebuah pistol ditembakkan ke kepala sang pelayan yg berdiri didepan Gon.
sang pelayan langsung jatuh ke tanah dan tewas seketika.. Gon dan temannya sangat terkejut.
“Ya ampun…Apa itu pelayan yg dibicarakan? Dia membuatnya terdengar seperti kita sedang menyiksa Killua. Sialan berani beraninya menghina kita!
Kau pasti Gon. Saya mendengar tentang anda dari illumi. Killua tahu bahwa kau di sini. Saya punya pesan untuk anda dari Kil..
(“Terima kasih sudah datang. Saya sangat menghargai itu. Tapi aku tidak bisa menemui mu sekarang. MAAF!”) pesan dari Killua untuk Gon.”Ucap Kikyo Zoldyck sambil membawa sebuah senjata api dan disampingnya berdiri Kalluto Zoldyck.
Gon dan temannya sangat terkejut melihat ibunya Killua yg membunuh sang pelayan.
Gon dan teman temannya akhirnya berhasil tepat di dalam kediaman Zoldyck. Tapi sekarang, mereka menghadapi kendala terbesar. Sebuah pesan sedih dari Killua, mengatakan bahwa ia tidak dapat menemui mereka.
“Saya hanya ingin memberi tahu anda.” Jawab Seaquant.
“Baiklah.” Ucap pelayan lalu menutup teleponnya.
“Dia selalu dingin.” Gerutu Seaquant.
_______________________________________
*Pagi hari.
Kini Kurapika dan Leorio sedang melakukan pemanasan sebelum mencoba membuka gerbang lagi.
“Hei, kenapa kalian tidak mencoba melepas rompi itu hari ini?” ucap Zebro.
“Oh..Sudah kutunggu!” ucap Leorio sambil melepas rompi dan diikuti Kurapika.
---BRAAK….BRAAAKKK….(suara rompi yg jatuh ke tanah.)
“Ya! Tanpa itu barang, kita pasti dapat membuka pintu gerbang sekarang.
Ayo kita lakukan ini, Kurapika!” ucap Leorio bersiap di depan gerbang.
“Ya.” Sahut Kurapika.
“Satu….Dua…Tiga…” teriak Leorio dan Kurapika memulainya.
Sama seperti kemarin, pintu gerbang hanya bergeser sedikit.
“Sialan…Ini sudah paling jauh.” Gumam Leorio sambil terus menahan pintu.
“Pakai semua punyamu, Leorio…” ucap Kurapika membantu.
“Baiklah.” Tanggap Leorio.
Tapi tiba tiba Gon datang membantu. Dia melepaskan balutan dilengan kirinya dan juga rompi yg dipakainya. Leorio dan Kurapika pun terkejut.
“Gon…” ucap Kurapika.
“Mengapa kau menggunakan lengan kiri?” ucap Leorio.
“Tidak apa apa. Lengan saya sudah sembuh sekarang.” Jawab Gon berdiri menahan pintu ditengah Kurapika dan Leorio.
“Sudah sembuh? Kau yakin, Gon?” tanya Leorio.
“Ya!
Ngomong ngomong, kita harus mendorong bersama sama, kan?” ucap Gon bersemangat.
“Baiklah, ayo kita dorong!” ucap Kurapika.
“Maju!
Satu!
Dua!
Tiga!” teriak mereka bertiga dan mulai mendorong pintu bersama sama.
“Terbuka..” ucap Seaquant memperhatikan.
Dengan susah payah, akhirnya pintu gerbang terbuka ditingkat pertama.
“Pintunya terbuka.” Ucap Gon senang.
“Ya!” teriak Leorio.
“Kita berhasil, Gon!” ucap Kurapika.
“He eh!” sahut Gon.
-----------------------------------------------
*Di depan rumah penjaga.
Gon dan temannya bersiap melanjutkan perjalanannya menuju puncak Gunung.
“Ikuti jalan dan menuju Gunung. Rumahnya mungkin berada di suatu tempat di sana. Aku malu untuk mengakuinya bahwa meskipun saya telah bekerja di sini selama 20 tahun, saya belum pernah mendaki gunung itu. Maaf jika saya tidak bisa membantu.” Ucap Zebro.
“Tidak, itu tidak benar. Bapak berdua sudah sangat membantu.
terima kasih untuk semuanya! Sampai jumpa!” ucap Gon lalu pergi bersama Leorio dan Kurapika.
“Anak anak itu benar benar… mereka mungkin bisa sampai ke tempat itu.” Ucap Zebro sambil melihat Gon dan temannya pergi.
“Hahahaha….Tidak mungkin. Mereka hanya akan bunuh diri.” Sela Seaquant.
“Berbicara dari pengalaman anda yg 3 tahun lalu, ya?” sindir Zebro.
“Kami yg dipermalukan oleh seorang pelayan. Itu membuat semuanya sangat jelas bahwa saya tidak berada pada tingkat mereka.” Ucap Seaquant sambil mengingat masa lalu saat bertemu pelayan keluarga Zoldyck.
“Jadi anda memutuskan untuk bekerja di sini.” Ucap Zebro
“Maaf… Tapi tuan dan pelayan semua adalah monster. Setelah anda masuk wilayah mereka…” ucap Seaquant.
____________________________________
Ditempat lain di dalam rumah Zoldyck. Sang ibu dari keluarga Zoldyck yaitu Kikyo Zoldyck mendapatkan kabar dari pelayannya.
“Gerbang Pengujian Terbuka?” tanya Kikyo.
“Ya.” Jawab pelayan.
“Ini adalah saat yg kritis bagi Killua. Kita tidak bisa membiarkan siapapun di dekatnya! Terutama teman teman yg tidak dibutuhkannya…
Apakah kau mengerti?” jelas Kikyo.
“Ya.” Jawab Pelayan.
_______________________________________
Akhirnya Gon dan temannya berhasil sampai di wilayah terlarang Keluarga Zoldyck. Didepan mereka berdiri seorang perempuan pelayan yg membawa sebuah tongkat.
Gon dan temannya terkejut melihat pelayan yg menghadang jalan mereka.
“Tolong pergi. Kalian masuk kedalam tempat pribadi. Saya tidak dapat membiarkan kalian untuk masuk tanpa ijin.” Jelas sang pelayan.
“Kami sudah hampir sampai. Dan kami datang melalui pintu Gerbang Pengujian.” Ucap Gon.
“Kepala pelayan tidak memberikan ijin untuk masuk…” ucap pelayan.
“Apa yg perlu kita lakukan untuk mendapatkan ijin? Aku bilang aku adalah teman Killua, tetapi mereka tidak mau mengijinkanku.” Ucap Gon kesal.
“Saya tidak tahu. Karena tidak akan ada orang pernah menerima ijin.” Ucap pelayan.
“Lalu kita harus masuk tanpa ijin!” ucap Gon makin kesal.
“Saya rasa begitu. Dalam hal apapun, garis yg saya buat ini. Jika kalian melewati garis ini, saya akan menolak kalian dengan paksa.” Ucap pelayan sambil membuat garis di tanah tepat didepannya.
Leorio dan Kurapika ikut kesal, mereka ingin melawannya tapi dihentikan Gon.
Lalu Gon maju melangkah melewati garis yg dibuat pelayan itu, sang pelayan langsung memberikan pukulan tongkatnya ke arah wajah Gon.
---BRAAAKKK…..
Gon terlempar kebelakang.
“Gon! Sialan!” teriak Leorio sambil mengeluarkan pisau dan Kurapika mengeluarkan 2 pedang kayunya dan bersiap menyerang.
“Leorio! Kurapika! Jangan mengganggu. Biarkan aku menangani hal ini.
Ow…(Rintih Gon kesakitan)
Kami tidak bermaksud untuk melawanmu. Kami hanya ingin bertemu Killua.” Ucap Gon sambil berdiri.
“Tidak peduli apa tujuan anda. Saya hanya mengikuti perintah saja.” Ucap pelayan.
Gon kemudian berjalan lagi ke arah pelayan, ketika kaki Gon melewati garis yg dibuat pelayan, sang pelayan langsung memberikan pukulan keras ke wajah Gon hingga terlempar jauh kebelakang.
Namun Gon berdiri lagi dan berjalan ke arah pelayan lagi.
“Anda dapat mencoba semua yg anda inginkan. Saya tidak akan membiarkan anda lewat.” Ucap pelayan sambil memukul wajah Gon dengan tongkat.
Dan dibalik semak semak terlihat Kalluto Zoldyck mengawasi perjuangan Gon dan temannya.
Berkali kali menerima pukulan dari pelayan namun Gon tidak melawan. Gon tetap berdiri dan melewatinya tanpa bertarung.
“Saya tidak akan membiarkan anda lewat.” Ucap pelayan.
“Saya akan melewatinya…Aku akan bertemu Killua!” teriak Gon sambil berdiri.
Lalu sang pelayan mengingat kembali saat Killua pulang ke rumah dan melewati tempat yg sama dengan Gon saat ini.
*Flash Back.
“Selamat datang. Killua-sama.” Ucap pelayan sambil membungkuk.
“Ya.
Saya mendapatkannya…Teman…” ucap Killua berjalan masuk melewati sang pelayan.
*Flash Back berakhir.
Gon masih mencoba berjalan melewati penjagaan pelayan, namun pelayan belum memberikan ijin dan terus memukul Gon.
Gon berkali kali menerima pukulan namun tidak menyerah dan terus berdiri melewati penjagaan pelayan.
Hingga matahari hampir terbenam, Gon terus menerima pukulan hingga wajahnya babak belur. Kurapika dan Leorio hanya melihat dan memperhatikan Gon. Mereka tidak ingin ikut campur.
Gon terus berjalan melewati garis yg dibuat sang pelayan.
“Berhenti. Menjauhlah! Sudah hentikan! Apa kau tidak menyadari betapa sia sia nya ini?
Mengapa kalian tidak menghentikannya? Bukankah kalian temannya?” teriak pelayan sambil melihat Kurapika dan Leorio terdiam.
“Apa masalahnya? Aku disini hanya untuk menemui temanku. Aku disini hanya untuk bertemu Killua! Mengapa aku harus melakukan ini?” teriak Gon sambil berjalan mendekati pelayan dan memberikan pukulan.
----BRAAAAKKKK…..Pagar dinding yg berada di samping pelayan hancur terkena pukulan Gon.
Pagar setinggi 2 meter dan tebal 1 meter hancur berkeping keping dipukul Gon.
sang pelayan langsung terdiam ketakutan.
“Hei!” ucap Gon berdiri didepan pelayan.
“Hah?” ucap pelayan ketakutan.
“Saya melewati garisnya. Bukankah seharusnya kau memukulku?
Kau berbeda dari Mike. Kau boleh mencoba untuk menyembunyikan perasaanmu, tapi kau juga punya hati. Ketika aku menyebutkan Killua, matamu melunak sejenak.” Jelas Gon dan berhasil melewati garis tanpa dipukul lagi oleh pelayan.
Sang pelayan pun ketakutan dan meneteskan air matanya.
“Silakan…Tolong Killua-sama..” ucap pelayan sambil menangis lalu terdengar suara tembakan.
----DUAARRR…. Sebuah pistol ditembakkan ke kepala sang pelayan yg berdiri didepan Gon.
sang pelayan langsung jatuh ke tanah dan tewas seketika.. Gon dan temannya sangat terkejut.
“Ya ampun…Apa itu pelayan yg dibicarakan? Dia membuatnya terdengar seperti kita sedang menyiksa Killua. Sialan berani beraninya menghina kita!
Kau pasti Gon. Saya mendengar tentang anda dari illumi. Killua tahu bahwa kau di sini. Saya punya pesan untuk anda dari Kil..
(“Terima kasih sudah datang. Saya sangat menghargai itu. Tapi aku tidak bisa menemui mu sekarang. MAAF!”) pesan dari Killua untuk Gon.”Ucap Kikyo Zoldyck sambil membawa sebuah senjata api dan disampingnya berdiri Kalluto Zoldyck.
Gon dan temannya sangat terkejut melihat ibunya Killua yg membunuh sang pelayan.
Gon dan teman temannya akhirnya berhasil tepat di dalam kediaman Zoldyck. Tapi sekarang, mereka menghadapi kendala terbesar. Sebuah pesan sedih dari Killua, mengatakan bahwa ia tidak dapat menemui mereka.
___________________________________________________________________________________
0 Response to "cerita hunter x hunter capter 40 "
Posting Komentar