“PENCARIAN x KILLUA”
*Di lobi hotel
Terlihat Gittarackur/illumi sedang melamun, lalu datanglah Gon.
“Gittarackur….” Panggil Gon yg muncul dari belakang.
Lalu Gon berjalan mendekati illumi.
“Katakan di mana Killua.” Pinta Gon
“Apakah anda benar benar akan membawanya pergi? Saya pikir itu ide yg buruk.” Ucap illumi.
“Saya tidak peduli apa yg anda pikirkan! Killua adalah teman saya. Aku akan membawanya bersamaku.” Bentak Gon.
Kemudian Kurapika dan Leorio datang.
“Apakah mereka merasakan hal yg sama?” tanya illumi saat melihat Leorio dan Kurapika datang.
“Eh..” ucap Gon terkejut.
“Mau taruhan.” Ucap Leorio.
“Hmm…Baik. Saya yakin anda bisa membuatnya kesana. Killua pulang kerumah.” Jawab illumi.
“Rumah?” tanya Gon.
“Pegunungan Kukuroo. Keluarga kami tinggal di bagian paling atas.” Jawab illumi.
“Pegunungan Kukuroo?” tanya Leorio bingung.
“Baiklah. Terima kasih.” Ucap Gon.
Gon dan temannya kemudian pergi meninggalkan illumi. Hisoka yg mendengarkan pembicaraan mereka akhirnya muncul di belakang illumi.
“Apakah tidak apa apa, untuk seorang pembunuh untuk memberikan tempat persembunyiannya?” tanya Hisoka.
“Tentu, itu bukan sesuatu untuk dirahasiakan. Penduduk setempat semua tahu di mana kita tinggal. Yah, aku yakin mereka akan melihatnya setelah mereka tiba. Kita hidup di dunia yg benar benar berbeda…” Jawab illumi.
Hisoka terdiam dan melihat tangan kanan illumi yg terluka.
“Oh, ini? Yap, sudah patah. Gon memiliki potensi yg mengerikan. Aku bisa mengerti mengapa anda ingin melihat dia tumbuh dewasa.” Ucap illumi sambil menunjukkan tangannya yg patah karena diremas Gon.
“Belumkah aku mengatakan padamu?” tanya Hisoka sambil melihat Gon dari kejauhan.
Dalam pikiran illumi “Tapi yg membuat dia semua lebih berbahaya, ini akan menjadi kesempatan terbaik untuk…”
“Gon adalah milikku, menyentuhnya, dan kau akan menanggung akibatnya.” Ucap Hisoka dengan tatapan mata tajam.
“Aku tahu. Aku hanya mengenalmu sesaat, tapi aku tahu keinginanmu. Jadi, Hisoka. Apa yg akan kau lakukan sekarang?” tanya illumi.
“Hanya menunggu dengan sabar. Untuk buah yg sudah matang…” jawab Hisoka.
----------------------------------------------------------
Gon, Kurapika, dan Leorio akhirnya beristirahat di taman yg berada di lingkungan hotel.
“Pegununungan Kukuroo? Belum pernah dengar. Kurapika, apakah kau tahu itu di mana? Hei, Kurapika!” tanya Leorio dan Kurapika hanya melamun.
“Hah? Oh, apa itu?” tanya Kurapika kaget.
“Gunung itu! Dia mengatakan sesuatu tentang Gunung Kukuroo. Apakah kau tahu itu di mana?” tanya Leorio lagi.
“Tidak, aku tidak…Kita bisa mencarinya secara online.” Jawab Kurapika.
Lalu datanglah Hanzo.
“Yo!” ucap Hanzo sambil melambaikan tangannya.
“Oh, Hanzo-san!” tanggap Gon.
“Aku akan kembali ke negaraku. Itu mungkin singkat namun tampaknya sangat lama, tapi aku rasa menyenangkan.” Ucap Hanzo.
“Aku juga.” Sela Gon.
“Jika kalian akan mengunjungi negaraku, hubungi aku. Aku bisa menunjukkan tempat wisata terbaik! Sudah ya.” Ucap Hanzo sambil memberikan kartu alamat tempat tinggalnya, lalu pergi.
“Bye!” teriak Gon.
“Apa ini, seorang shinobi yg mencoba meninggalkan kesan…” ucap Kurapika sambil melihat kartu dari Hanzo.
Kemudian datang Pokkle.
“Hai, maaf tentang hal hal yg kurang baik kemarin…” ucap Pokkle sambil menundukkan kepala.
“Tidak, saya juga kehilangan kendali. Maafkan saya.” Ucap Kurapika sambil menundukkan kepala.
“Tidak, saya hanya marah karena kamu benar. Saya menggunakan anda untuk melampiaskan frustasi saya untuk menang secara baik baik. Tapi aku lebih dari yg sekarang. Sejak saya lulus, saya akan membuat yg terbaik untuk itu! Pertanyaannya adalah apa yg harus dilakukan selanjutnya.” Ucap Pokkle.
“Ya, kau benar.” Ucap Kurapika.
“Aku akan berkeliling dunia dan mengumpulkan informasi dan menemukan spesies baru yg belum pernah ditemukan, seperti Exotic Game Hunter.” Ucap Pokkle sambil menunjukkan Laptopnya.
“Exotic Game Hunter…” ucap Kurapika penasaran.
“Ui, apa itu?” tanya Gon sambil menunjuk Laptop Pokkle.
“Oh, ini? Anda dapat menggunakan ini untuk mendapatkan semua jenis informasi. Apakah ada sesuatu yg ingin kau tahu? Saya bisa mencarinya dimanapun dengan alat ini.” Ucap Pokkle sambil membuka Laptopnya.
“Oh…Dapatkah kau melihat seorang Hunter bernama Ging? Ging Freeces.” Pinta Gon.
“Tentu, tunggu sebentar…” ucap Pokkle sambil mengotak atik Laptopnya.
Diam diam Satotsu yg hanya sekedar lewat menjadi tertarik dengan percakapan mereka.
“Satotsu?” ucap Menchi yg melihat Satotsu berjalan ke arah Gon dan temannya.
“Hei, siapa orang ini Ging?” tanya Pokkle bingung.
“Huh…” ucap Gon terkejut.
“Semua informasi yg berhubungan dengan dia berada di sistem keamanan yg amat ketat. Membutuhkan banyak cara akses yg berbeda. Dia memiliki pengaruh yg kuat, bahkan di tingkat nasional.” Ucap Pokkle.
“Hah? Benarkah? Lupakan saja, dan…” ucap Gon.
“Sepertinya ayahmu adalah seorang yg sangat hebat.” Bisik Leorio di telinga Gon.
“Oke, beritahu saya jika ada info yg kau tidak tahu. Ini alamat e-mail saya. Bye.” Ucap Pokkle sambil memberikan kartu alamat e-mail dan langsung berlari pergi.
“Bye!” teriak Gon sambil melambaikan tangannya.
“Oh, Oi. Seharusnya kita meminta dia untuk mencari lokasi Gunung Kukuroo.” Ucap Leorio tertunduk lesu.
“Itu benar.” Sahut Gon.
“Tidak apa apa. Ketua Netero sudah berkata, kita semua adalah hunter sekarang. Adalah ide buruk untuk membiarkan hunter lain tahu apa yg kita lakukan. Kita bisa mencarinya sendiri.” Ucap Kurapika.
Satotsu datang.
“Gon-kun.” Panggil Satotsu.
“Satotsu-san!” teriak Gon dan berlari menemui Satotsu.
“Gon-kun, anda lupa ini.” Ucap Satotsu sambil memberikan sebuah buku Map hunter.
“Oh, benar…Terima kasih!” ucap Gon.
“Dan apakah anda punya waktu?” tanya Satotsu.
Kurapika dan Leorio langsung pergi meninggalkan Satotsu dan Gon.
“Kami akan menunggu di lobi.” Ucap Kurapika dan pergi.
“Oke.” Sahut Gon.
*Masih ditaman di lingkungan hotel. Satotsu dan Gon duduk di bangku taman sambil berbincang.
“Maafkan aku, tapi aku tidak bisa membantu tetapi setelah mendengar percakapan anda, kebetulan aku mengkhususkan diri dalam penemuan, restorasi dan pelestarian reruntuhan kuno. Ketika pertama kali mulai, saya hanya terfokus pada ketenaran berasal dari penemuan penemuan baru tersebut. Tapi setelah menyaksikan seorang hunter disana dalam pekerjaannya, saya merasa malu. Hunter itu yg menemukan reruntuhan. Menghabiskan uangnya sendiri untuk benar benar memulihkan mereka. Dan mengambil langkah untuk melestarikan reruntuhan untuk generasi mendatang. Sehingga sudah dipastikan bahwa orang biasa memiliki kesempatan untuk melihat itu. Saya lebih terkesan dengan dedikasinya untuk pekerjaannya. Selain dengan keindahan reruntuhan. Pekerjaan yg dia lakukan untuk melestarikan reruntuhan telah didokumentasikan dalam buku pedoman yg digunakan di seluruh dunia. Dan hunter ini, Gon-kun. Dia lah Ging Freeces, pria yg anda cari.” Ucap Satotsu.
Gon tersenyum senang mendengar cerita satotsu.
“Aku berharap bertemu dengannya, jadi aku mencari info. Namun, terus terang saja, ia adalah sebuah misteri. Saya tidak dapat mengetahui apa apa tentang dia…” ucap Satotsu.
“Benarkah? Sudah kuduga.” Sela Gon.
“Tujuan saya adalah menjadi hunter seperti dia. Mimpi saya adalah untuk mengucapkan terima kasih secara pribadi padanya satu hari nanti.” Ucap Satotsu.
“Ehm.” Ucap Gon tersenyum.
“Itu saja yg saya katakan. Maaf karena mengganggu anda.” Ucap Satotsu sambil beranjak dari duduknya.
“Tidak apa apa. Terima kasih untuk semuanya, Satotsu-san. Bye!” ucap Gon pergi.
“Ehm, Gon-kun.” Ucap Satotsu.
“Hmm?” tanya Gon.
“Oh, tidak jadi…Jaga baik baik dirimu.” Pinta Satotsu.
“Ehem. Ya, anda juga. Bye!” Tanggap Gon.
Gon berlari dan menuju ke tempat Leorio dan Kurapika.
----------------------------------------------------
*Di ruangan online di dalam hotel.
Kurapika, Leorio, dan Gon mencari peta Pegunungan Kukuroo melalui internet yg disediakan pihak hotel.
“Pertama, mari kita lihat Gunung Kukuroo.” Ucap Leorio.
“Ya.” Sahut Kurapika sambil menyalakan monitor komputer.
“Gunung Kukuroo…Itu dia. Gunung Kukuroo. Tinggi Gunung = 3722 m di wilayah Dentora Republik Padokea.” Ucap Kurapika sambil melihat layar komputer.
“Republik Padokea? Belum pernah dengar. Dimana itu?” ucap Leorio bingung.
“Tunggu. Aku akan membuka peta. Ini adalah Republik Padokea. Seharusnya tidak apa apa, tampaknya negara yg stabil. Memungkinkan wisatawan biasa masuk.” Ucap Kurapika sambil mencari peta Republik Padokea.
“Di situlah kita akan menemukan Killua.” Ucap Gon sambil melihat peta dilayar.
“Dengan pesawat, akan memakan waktu 3 hari untuk kesana…Kapan kita pergi?” tanya Kurapika.
“Hari ini! Sekarang juga!” sela Gon.
“Ya, aku sih tidak masalah!” lanjut Leorio.
“Mengerti. Jadi, memesan tiket.” Ucap Kurapika sambil memesan tiket online.
-------------------------------------------------
Akhirnya Gon dan temannya berangkat menuju bandara, namun taksi yg mereka tumpangi untuk menuju bandara terjebak kemacetan yg panjang..
*Di dalam taksi.
“Ada apa ini? Kami sudah terjebak di tempat ini selamanya.” Gerutu Leorio.
“Ini tidak biasa. Kami bisa terlambat untuk penerbangan kami.” Sela Kurapika.
“Om! Lakukan sesuatu!” pinta Leorio pada sopir taksi.
“Aku takut aku tidak dapat membantu kalau soal lalu lintas ini. Dan inilah jalan satu satunya.” Jawab sopir taksi.
Gon yg dari tadi terdiam, kini mendapatkan sebuah ide untuk menghindari kemacetan.
“Dalam hal ini…” teriak Gon sambil keluar dari taksi.
Gon mengajak temannya untuk berlari menuju bandara. Leorio dan Kurapika hanya pasrah dan mengikuti Gon berlari. Akhirnya mereka bertiga berlari menuju bandara.
“Yahooo..!!!” teriak Gon sambil berlari.
“Hei, Gon! Apakah kau tahu seberapa jauh bandara?” ucap Leorio yg berlari dibelakang Gon.
“Aku ingin menyelamatkan Killua secepat mungkin dan sebisa mungkin!!” jawab Gon.
“Baiklah, kau yg menang.” Ucap Leorio.
“Ini mengingatkan kita tentang ujian hunter maraton.” Ucap Kurapika sambil terus berlari.
“Itu benar. Ini tidak seberapa dibandingkan dengan ujian hunter.” Sela Gon.
“Ya. Benar sekali.” Sahut Leorio.
“Oke. Balapan ke bandara yuk! Siap, mulai..” ucap Gon penuh semangat.
Gon dan teman temannya berangkat ke Republik Padokea. Tujuan mereka adalah Gunung Kukuroo, di mana rumah Killua berada.
“Gittarackur….” Panggil Gon yg muncul dari belakang.
Lalu Gon berjalan mendekati illumi.
“Katakan di mana Killua.” Pinta Gon
“Apakah anda benar benar akan membawanya pergi? Saya pikir itu ide yg buruk.” Ucap illumi.
“Saya tidak peduli apa yg anda pikirkan! Killua adalah teman saya. Aku akan membawanya bersamaku.” Bentak Gon.
Kemudian Kurapika dan Leorio datang.
“Apakah mereka merasakan hal yg sama?” tanya illumi saat melihat Leorio dan Kurapika datang.
“Eh..” ucap Gon terkejut.
“Mau taruhan.” Ucap Leorio.
“Hmm…Baik. Saya yakin anda bisa membuatnya kesana. Killua pulang kerumah.” Jawab illumi.
“Rumah?” tanya Gon.
“Pegunungan Kukuroo. Keluarga kami tinggal di bagian paling atas.” Jawab illumi.
“Pegunungan Kukuroo?” tanya Leorio bingung.
“Baiklah. Terima kasih.” Ucap Gon.
Gon dan temannya kemudian pergi meninggalkan illumi. Hisoka yg mendengarkan pembicaraan mereka akhirnya muncul di belakang illumi.
“Apakah tidak apa apa, untuk seorang pembunuh untuk memberikan tempat persembunyiannya?” tanya Hisoka.
“Tentu, itu bukan sesuatu untuk dirahasiakan. Penduduk setempat semua tahu di mana kita tinggal. Yah, aku yakin mereka akan melihatnya setelah mereka tiba. Kita hidup di dunia yg benar benar berbeda…” Jawab illumi.
Hisoka terdiam dan melihat tangan kanan illumi yg terluka.
“Oh, ini? Yap, sudah patah. Gon memiliki potensi yg mengerikan. Aku bisa mengerti mengapa anda ingin melihat dia tumbuh dewasa.” Ucap illumi sambil menunjukkan tangannya yg patah karena diremas Gon.
“Belumkah aku mengatakan padamu?” tanya Hisoka sambil melihat Gon dari kejauhan.
Dalam pikiran illumi “Tapi yg membuat dia semua lebih berbahaya, ini akan menjadi kesempatan terbaik untuk…”
“Gon adalah milikku, menyentuhnya, dan kau akan menanggung akibatnya.” Ucap Hisoka dengan tatapan mata tajam.
“Aku tahu. Aku hanya mengenalmu sesaat, tapi aku tahu keinginanmu. Jadi, Hisoka. Apa yg akan kau lakukan sekarang?” tanya illumi.
“Hanya menunggu dengan sabar. Untuk buah yg sudah matang…” jawab Hisoka.
----------------------------------------------------------
Gon, Kurapika, dan Leorio akhirnya beristirahat di taman yg berada di lingkungan hotel.
“Pegununungan Kukuroo? Belum pernah dengar. Kurapika, apakah kau tahu itu di mana? Hei, Kurapika!” tanya Leorio dan Kurapika hanya melamun.
“Hah? Oh, apa itu?” tanya Kurapika kaget.
“Gunung itu! Dia mengatakan sesuatu tentang Gunung Kukuroo. Apakah kau tahu itu di mana?” tanya Leorio lagi.
“Tidak, aku tidak…Kita bisa mencarinya secara online.” Jawab Kurapika.
Lalu datanglah Hanzo.
“Yo!” ucap Hanzo sambil melambaikan tangannya.
“Oh, Hanzo-san!” tanggap Gon.
“Aku akan kembali ke negaraku. Itu mungkin singkat namun tampaknya sangat lama, tapi aku rasa menyenangkan.” Ucap Hanzo.
“Aku juga.” Sela Gon.
“Jika kalian akan mengunjungi negaraku, hubungi aku. Aku bisa menunjukkan tempat wisata terbaik! Sudah ya.” Ucap Hanzo sambil memberikan kartu alamat tempat tinggalnya, lalu pergi.
“Bye!” teriak Gon.
“Apa ini, seorang shinobi yg mencoba meninggalkan kesan…” ucap Kurapika sambil melihat kartu dari Hanzo.
Kemudian datang Pokkle.
“Hai, maaf tentang hal hal yg kurang baik kemarin…” ucap Pokkle sambil menundukkan kepala.
“Tidak, saya juga kehilangan kendali. Maafkan saya.” Ucap Kurapika sambil menundukkan kepala.
“Tidak, saya hanya marah karena kamu benar. Saya menggunakan anda untuk melampiaskan frustasi saya untuk menang secara baik baik. Tapi aku lebih dari yg sekarang. Sejak saya lulus, saya akan membuat yg terbaik untuk itu! Pertanyaannya adalah apa yg harus dilakukan selanjutnya.” Ucap Pokkle.
“Ya, kau benar.” Ucap Kurapika.
“Aku akan berkeliling dunia dan mengumpulkan informasi dan menemukan spesies baru yg belum pernah ditemukan, seperti Exotic Game Hunter.” Ucap Pokkle sambil menunjukkan Laptopnya.
“Exotic Game Hunter…” ucap Kurapika penasaran.
“Ui, apa itu?” tanya Gon sambil menunjuk Laptop Pokkle.
“Oh, ini? Anda dapat menggunakan ini untuk mendapatkan semua jenis informasi. Apakah ada sesuatu yg ingin kau tahu? Saya bisa mencarinya dimanapun dengan alat ini.” Ucap Pokkle sambil membuka Laptopnya.
“Oh…Dapatkah kau melihat seorang Hunter bernama Ging? Ging Freeces.” Pinta Gon.
“Tentu, tunggu sebentar…” ucap Pokkle sambil mengotak atik Laptopnya.
Diam diam Satotsu yg hanya sekedar lewat menjadi tertarik dengan percakapan mereka.
“Satotsu?” ucap Menchi yg melihat Satotsu berjalan ke arah Gon dan temannya.
“Hei, siapa orang ini Ging?” tanya Pokkle bingung.
“Huh…” ucap Gon terkejut.
“Semua informasi yg berhubungan dengan dia berada di sistem keamanan yg amat ketat. Membutuhkan banyak cara akses yg berbeda. Dia memiliki pengaruh yg kuat, bahkan di tingkat nasional.” Ucap Pokkle.
“Hah? Benarkah? Lupakan saja, dan…” ucap Gon.
“Sepertinya ayahmu adalah seorang yg sangat hebat.” Bisik Leorio di telinga Gon.
“Oke, beritahu saya jika ada info yg kau tidak tahu. Ini alamat e-mail saya. Bye.” Ucap Pokkle sambil memberikan kartu alamat e-mail dan langsung berlari pergi.
“Bye!” teriak Gon sambil melambaikan tangannya.
“Oh, Oi. Seharusnya kita meminta dia untuk mencari lokasi Gunung Kukuroo.” Ucap Leorio tertunduk lesu.
“Itu benar.” Sahut Gon.
“Tidak apa apa. Ketua Netero sudah berkata, kita semua adalah hunter sekarang. Adalah ide buruk untuk membiarkan hunter lain tahu apa yg kita lakukan. Kita bisa mencarinya sendiri.” Ucap Kurapika.
Satotsu datang.
“Gon-kun.” Panggil Satotsu.
“Satotsu-san!” teriak Gon dan berlari menemui Satotsu.
“Gon-kun, anda lupa ini.” Ucap Satotsu sambil memberikan sebuah buku Map hunter.
“Oh, benar…Terima kasih!” ucap Gon.
“Dan apakah anda punya waktu?” tanya Satotsu.
Kurapika dan Leorio langsung pergi meninggalkan Satotsu dan Gon.
“Kami akan menunggu di lobi.” Ucap Kurapika dan pergi.
“Oke.” Sahut Gon.
*Masih ditaman di lingkungan hotel. Satotsu dan Gon duduk di bangku taman sambil berbincang.
“Maafkan aku, tapi aku tidak bisa membantu tetapi setelah mendengar percakapan anda, kebetulan aku mengkhususkan diri dalam penemuan, restorasi dan pelestarian reruntuhan kuno. Ketika pertama kali mulai, saya hanya terfokus pada ketenaran berasal dari penemuan penemuan baru tersebut. Tapi setelah menyaksikan seorang hunter disana dalam pekerjaannya, saya merasa malu. Hunter itu yg menemukan reruntuhan. Menghabiskan uangnya sendiri untuk benar benar memulihkan mereka. Dan mengambil langkah untuk melestarikan reruntuhan untuk generasi mendatang. Sehingga sudah dipastikan bahwa orang biasa memiliki kesempatan untuk melihat itu. Saya lebih terkesan dengan dedikasinya untuk pekerjaannya. Selain dengan keindahan reruntuhan. Pekerjaan yg dia lakukan untuk melestarikan reruntuhan telah didokumentasikan dalam buku pedoman yg digunakan di seluruh dunia. Dan hunter ini, Gon-kun. Dia lah Ging Freeces, pria yg anda cari.” Ucap Satotsu.
Gon tersenyum senang mendengar cerita satotsu.
“Aku berharap bertemu dengannya, jadi aku mencari info. Namun, terus terang saja, ia adalah sebuah misteri. Saya tidak dapat mengetahui apa apa tentang dia…” ucap Satotsu.
“Benarkah? Sudah kuduga.” Sela Gon.
“Tujuan saya adalah menjadi hunter seperti dia. Mimpi saya adalah untuk mengucapkan terima kasih secara pribadi padanya satu hari nanti.” Ucap Satotsu.
“Ehm.” Ucap Gon tersenyum.
“Itu saja yg saya katakan. Maaf karena mengganggu anda.” Ucap Satotsu sambil beranjak dari duduknya.
“Tidak apa apa. Terima kasih untuk semuanya, Satotsu-san. Bye!” ucap Gon pergi.
“Ehm, Gon-kun.” Ucap Satotsu.
“Hmm?” tanya Gon.
“Oh, tidak jadi…Jaga baik baik dirimu.” Pinta Satotsu.
“Ehem. Ya, anda juga. Bye!” Tanggap Gon.
Gon berlari dan menuju ke tempat Leorio dan Kurapika.
----------------------------------------------------
*Di ruangan online di dalam hotel.
Kurapika, Leorio, dan Gon mencari peta Pegunungan Kukuroo melalui internet yg disediakan pihak hotel.
“Pertama, mari kita lihat Gunung Kukuroo.” Ucap Leorio.
“Ya.” Sahut Kurapika sambil menyalakan monitor komputer.
“Gunung Kukuroo…Itu dia. Gunung Kukuroo. Tinggi Gunung = 3722 m di wilayah Dentora Republik Padokea.” Ucap Kurapika sambil melihat layar komputer.
“Republik Padokea? Belum pernah dengar. Dimana itu?” ucap Leorio bingung.
“Tunggu. Aku akan membuka peta. Ini adalah Republik Padokea. Seharusnya tidak apa apa, tampaknya negara yg stabil. Memungkinkan wisatawan biasa masuk.” Ucap Kurapika sambil mencari peta Republik Padokea.
“Di situlah kita akan menemukan Killua.” Ucap Gon sambil melihat peta dilayar.
“Dengan pesawat, akan memakan waktu 3 hari untuk kesana…Kapan kita pergi?” tanya Kurapika.
“Hari ini! Sekarang juga!” sela Gon.
“Ya, aku sih tidak masalah!” lanjut Leorio.
“Mengerti. Jadi, memesan tiket.” Ucap Kurapika sambil memesan tiket online.
-------------------------------------------------
Akhirnya Gon dan temannya berangkat menuju bandara, namun taksi yg mereka tumpangi untuk menuju bandara terjebak kemacetan yg panjang..
*Di dalam taksi.
“Ada apa ini? Kami sudah terjebak di tempat ini selamanya.” Gerutu Leorio.
“Ini tidak biasa. Kami bisa terlambat untuk penerbangan kami.” Sela Kurapika.
“Om! Lakukan sesuatu!” pinta Leorio pada sopir taksi.
“Aku takut aku tidak dapat membantu kalau soal lalu lintas ini. Dan inilah jalan satu satunya.” Jawab sopir taksi.
Gon yg dari tadi terdiam, kini mendapatkan sebuah ide untuk menghindari kemacetan.
“Dalam hal ini…” teriak Gon sambil keluar dari taksi.
Gon mengajak temannya untuk berlari menuju bandara. Leorio dan Kurapika hanya pasrah dan mengikuti Gon berlari. Akhirnya mereka bertiga berlari menuju bandara.
“Yahooo..!!!” teriak Gon sambil berlari.
“Hei, Gon! Apakah kau tahu seberapa jauh bandara?” ucap Leorio yg berlari dibelakang Gon.
“Aku ingin menyelamatkan Killua secepat mungkin dan sebisa mungkin!!” jawab Gon.
“Baiklah, kau yg menang.” Ucap Leorio.
“Ini mengingatkan kita tentang ujian hunter maraton.” Ucap Kurapika sambil terus berlari.
“Itu benar. Ini tidak seberapa dibandingkan dengan ujian hunter.” Sela Gon.
“Ya. Benar sekali.” Sahut Leorio.
“Oke. Balapan ke bandara yuk! Siap, mulai..” ucap Gon penuh semangat.
Gon dan teman temannya berangkat ke Republik Padokea. Tujuan mereka adalah Gunung Kukuroo, di mana rumah Killua berada.
_________________________________________________________________________________
Setelah berlari, akhirnya Gon, Leorio dan Kurapika sampai di bandara. Mereka segera menaiki pesawat untuk menuju ke Republik Padokea, tempat gunung Kukuroo berada.
Dan didalam pesaw
Dan didalam pesaw
at, Gon tampak melamun sambil memandangi indahnya pemandangan kota pada malam hari.
Gon teringat kata kata Killua.
(“Saya dari keluarga pembunuh. Jadi mereka semua pembunuh. Dan keluarga memiliki harapan besar kepadaku…Tapi aku muak. Siapa yg ingin hidupnya diatur atur?”)
“Killua…” ucap Gon sambil melamun disamping jendela pesawat.
Leorio dan Kurapika kemudian datang sambil membawa makanan dan minuman.
“Kenapa kau pasang wajah galau gitu, Gon?” tanya Leorio.
“Kita akan sampai di Republik Padokea saat pagi. Lihatkan ke Killua secepat mungkin.” Ucap Kurapika.
“Ya!” tanggap Gon.
Dalam pikiran Gon “Kita pasti akan membawa Killua kembali!”
----------------------------------------------------------------
Gon, Leorio, dan Kurapika telah tiba diwilayah Dentora, Republik Padokea, dimana Killua tinggal. Setelah tiba dibandara Dentora, Gon dan temannya kembali menaiki kereta api untuk pergi ke Kota di wilayah Dentora.
“Itu dia. Tempat keluarga pembunuh ada di gunung itu. Benar benar terlihat menyeramkan…” ucap Leorio sambil mengamati gunung Kukuroo dari jendela kereta api.
“Ya. Setelah kita mencapai tujuan kita, kita harus mulai mengumpulkan informasi.” Ucap Kurapika.
“Oke.” Sahut Leorio.
_________________________________________
Gon dan temannya telah tiba disebuah kota di Republik Padokea. Mereka segera mencari informasi tentang Gunung Kukuroo. Mereka menanyakan kepada seorang pedagang buah.
“Kukuroo Mountain? Dalam hal ini kalian harus mengambil tur bus gunung disebelah sana. Tur ini hanya ada sekali sehari, tetapi kalian akan dipandu untuk menunjukkan sekitar tempat itu.” Ucap seorang pedagang buah sambil menunjukkan sebuah bus yg ada di belakang kiosnya.
Setelah mendapat info, mereka segera menaiki bus untuk menuju ke gunung Kukuroo. Dalam perjalanan bus, seorang wanita mulai memandu mereka dengan info seputar Gunung Kukuroo.
“Jadi…Terima kasih telah meluangkan untuk Tour Lamentation hari ini. Kita akan mengunjungi Kukuroo Mountain. Rumah keluarga Zoldyck terkenal sebagai pembunuh bayaran.” Ucap pemandu bus.
“Lihat…..
Mereka jelas bukan wisatawan.” bisik Leorio pada Kurapika sambil menunjukkan 2 orang penumpang yg berpakaian preman dan membawa sebuah pedang.
“Ya…” tanggap Kurapika memperhatikan.
“E..Minna-sama? Silakan melihat ke sebelah kanan jendela. Itulah Kukuroo Mountain, tempat tinggal keluarga Zoldyck. Hutan yg mengelilingi gunung sekitar 3722 meter. Dan rumah Zoldyck ada di suatu tempat di gunung itu. Tapi tak seorang pun pernah benar benar melihatnya. Keluarga Zoldyck ada sepuluh anggota: kakek buyut, kakek, nenek, ayah, ibu, dan kemudian ada lima anak. Semua dari mereka adalah pembunuh! Lalu marilah kita mendekati gunung.” Ucap wanita pemandu bus.
____________________________________
Rombongan wisatawan akhirnya sampai di atas gunung. Mereka tiba didepan sebuah gerbang yg berukuran sangat besar dan lebar. Disamping gerbang terdapat 2 patung naga yg besar.
“Itu benar benar buswet..” ucap Leorio takjub dengan ukuran gerbang.
“Ini adalah gerbang depan kediaman Zoldyck. Juga dikenal sebagai Pintu Neraka. Karena tidak ada siapapun yg masuk pernah kembali hidup. Untuk memasukkan, anda harus mendorong pintu itu disebelahnya ada pos pemeriksaan keamanan. Tapi area diluar gerbang itu milik pribadi juga. Jadi kami tidak dapat melanjutkannya.” Jelas wanita pemandu bus.
“Tunggu! Ini adalah gerbang depannya? Dari semuanya semua lewat sini!” tanya Leorio takjub.
“Benar…
Zoldyck sendiri yg memiliki Kukuroo Mountain. Tentu juga serta daerah sekitarnya.” Jawab wanita pemandu bus.
Gon, Kurapika, dan Leorio sangat terkejut dan takjub.
“Seluruh area halaman mereka, ya?” ucap Leorio.
“Hei, pemandu…” panggil Gon.
“Ya?” jawab wanita pemandu.
“Apa yg harus kita lakukan untuk masuk kedalam?” tanya Gon sambil menunjuk gerbang.
“Hmmm…
Adik kecil, kau mendengarkan penjelasan saya?” tanya pemandu.
“Em. Tapi…” Jawab Gon sambil mengangguk.
“Jika kau masuk ke dalam, kau tidak akan pernah keluar hidup! Pembunuh tinggal di dalam sana.” Bentak pemandu.
Lalu 2 orang preman yg ikut Tour datang dengan membawa pedang besar dan peralatan senjata lain.
“Hah, semua bohong.” Ucap preman bertubuh kurus.
“Ha?” ucap pemandu terkejut saat melihat 2 orang preman.
“Keluarga pembunuh yg tak seorangpun pernah melihatnya.” Ucap preman bertubuh gemuk sambil berjalan ke arah pos pemeriksaan bersama rekannya.
“Hanya sebuah foto wajah mereka benilai ratusan juta.” Sela preman bertubuh kurus.
“SUMPE LOE? Sialan! Seharusnya aku mengambil foto Killua!” teriak Leorio sambil membayangkan uang.
“Cuma beberapa rumor yg beredar, belum diketahui kebenarannya.” Tanggap preman bertubuh kurus.
2 orang preman itu langsung berjalan menuju pos pemeriksaan disebelah gerbang utama. Mereka langsung mendatangi seorang penjaga gerbang. Penjaga gerbang terkejut dengan kedatangan 2 orang preman.
“Buka gerbang!” teriak preman bertubuh gemuk sambil mengancam.
“S Saya tidak bisa melakukan itu tuan. Tuanku tidak akan senang.” jawab penjaga gerbang yg ketakutan.
“Jangan khawatir. Kami akan membunuh tuanmu.” Ucap preman bertubuh kurus sambil membawa pedang besar.
Karena ketakutan, penjaga gerbang akhirnya memberikan sebuah kunci pintu. Setelah mendapatkan kunci, preman bertubuh besar itu langsung menjatuhkan penjaga gerbang ke tanah.
“Aduh…” rintih penjaga gerbang yg terjatuh.
Lalu Gon berlari menolong seorang penjaga gerbang itu.
“Tidak apa?” tanya Gon sambil membantu penjaga gerbang berdiri.
“Ya, sudah tidak apa apa.” Jawab seorang penjaga.
Kedua preman itu masuk ke sebuah pintu yg berada disebelah gerbang utama.
“Ya, ampun. Sekarang Mike makan diluar jam makannya lagi.” Ucap seorang penjaga gerbang sambil melihat 2 orang preman yg masuk ke pintu.
“Apa??” ucap Gon bingung.
Tak lama kemudian, terdengar teriakan yg keras dari dalam pintu yg dimasuki 2 orang preman tadi. Semua orang yg berada di luar sangat terkejut dan panik.
Suasana sejenak hening………
Lalu dari dalam pintu terlihat lengan berukuran raksasa sedang membawa 2 tengkorak. Dan melempar tengkorak itu keluar.
Suasana makin kacau, seorang pemandu dan rombongan wisatawan langsung lari pontang panting karena melihat 2 tengkorak yg dilemparkan dari dalam pintu tadi.
Ternyata tengkorak itu adalah 2 orang preman yg masuk pintu. Semua orang langsung memasuki bus dan beranjak pergi, namun Gon dan temannya hanya terpaku terdiam.
“Ya ampun..” ucap Leorio yg terkejut.
“Dia hanya harus makan pada waktu yg sudah ditetapkan.
Mike! Jangan salahkan saya jika kau gemuk!” teriak sang penjaga.
“Apa itu?” tanya Kurapika yg berdiri disamping Leorio.
“Hei, kalian semua! Apa yg kalian lakukan? Masuklah ke bus!” teriak pemandu bus yg berada didalam bus.
“Kau bisa lanjut. Kami sampai disini.” Ucap Gon.
“Hah?” ucap pemandu bus yg terkejut.
Bus itu langsung pergi, tapi Gon dan temannya masih berada didepan gerbang.
------------------------------------------------------------------------
Matahari pun hampir tenggelam dan waktupun berganti malam.
Penjaga gerbang mengajak Gon dan temannya untuk minum teh di pos penjaga.
“Oh, begitu. Jadi kalian teman teman tuan muda Killua. Saya senang mendengarnya. Saya sudah bekerja di sini selama 20tahun, tapi ini adalah pertama kalinya setiap yg telah datang berkunjung. Karena saya bekerja disini,saya tidak harus mengatakan ini, tapi tempat ini agak kesepian. Tidak ada satupun ada kunjungan sopan sebelumnya. Meskipun kita melihat banyak yg kurang sopan dari mereka…Nah, keluarga pembunuh cukup tidak biasa. Jadi saya kira itu harga yg mereka harus bayar. Pokoknya, aku senang kalian disini. Terima kasih.” Ucap penjaga.
“Jangan sungkan.” Ucap Leorio.
“Namun…
saya tidak bisa membiarkan kalian ke dalam. Apa kalian tidak melihat lengan besar makhluk tadi? Namanya Mike. Tugasnya sebagai pengawas keluarga Zoldyck. Hanya mematuhi keluarga dan akan menyerang orang lain. Binatang itu masih mengikuti perintah tuannya memerintahinya sepuluh tahun yg lalu…Untuk membunuh setiap yg masuk. Tapi secara teknis, ia tidak akan mengikuti perintah itu. Karena dia hanya makan mereka…Jadi, saya tidak bisa membiarkan kalian ke dalam. Saya tidak akan ingin melihat teman muda Killua menjadi kerangka. Hahahah…” ucap penjaga.
“Pak, bagaimana kau bisa selamat? Kau masuk ke dalam, kan? Jika bapak pernah ingin untuk masuk, bapak tidak akan punya kunci.” tanya Kurapika.
“Hmm. Jeli juga anda. Tapi kau hanya setengah benar, saya tidak memerlukan kunci untuk masuk ke dalam. Kunci ini untuk penyusup.” Jelas penjaga sambil mengambil kunci dari saku bajunya.
“Kunci bagi penyusup?” tanya Leorio bingung.
“Untuk beberapa alasan, 80-90% dari penyusup mencoba menggunakan gerbang depan. Jika saya tidak membuka pintu gerbang bagi mereka, mereka akan mencoba menghancurkannya. Buat ribut saja ya… jadi kami menambahkan pintu terkunci ke satu sisi. Ceritanya, penyusup mengambil kunci dari penjaga yg tak berdaya, dan kemudian Mike menghabisi mereka.” Jelas penjaga.
Dalam pikiran Kurapika “Sebuah pintu terkunci…”
“Itu saja!” ucap Kurapika yg menyadari sesuatu.
“Seperti yg anda baru sadar, aku bukan penjaga. Saya hanya membersihkan sisa makanan Mike.” Ucap Penjaga yg sebenarnya bukan penjaga asli.
“Dan gerbang yg sebenarnya tidak terkunci!” teriak Kurapika.
“Tepat.” Ucap pak tua yg menyamar sebagai penjaga gerbang.
Kurapika, Leorio, dan Gon terkejut. Ternyata gerbang utama tidak terkunci.
“Apa?” ucap Leorio terkejut.
Kurapika berhasil menemukan kejanggalan yg terjadi selama berbincang dengan pak tua yg menyamar sebagai penjaga gerbang. Bagaimana mereka bisa masuk?
Gon teringat kata kata Killua.
(“Saya dari keluarga pembunuh. Jadi mereka semua pembunuh. Dan keluarga memiliki harapan besar kepadaku…Tapi aku muak. Siapa yg ingin hidupnya diatur atur?”)
“Killua…” ucap Gon sambil melamun disamping jendela pesawat.
Leorio dan Kurapika kemudian datang sambil membawa makanan dan minuman.
“Kenapa kau pasang wajah galau gitu, Gon?” tanya Leorio.
“Kita akan sampai di Republik Padokea saat pagi. Lihatkan ke Killua secepat mungkin.” Ucap Kurapika.
“Ya!” tanggap Gon.
Dalam pikiran Gon “Kita pasti akan membawa Killua kembali!”
----------------------------------------------------------------
Gon, Leorio, dan Kurapika telah tiba diwilayah Dentora, Republik Padokea, dimana Killua tinggal. Setelah tiba dibandara Dentora, Gon dan temannya kembali menaiki kereta api untuk pergi ke Kota di wilayah Dentora.
“Itu dia. Tempat keluarga pembunuh ada di gunung itu. Benar benar terlihat menyeramkan…” ucap Leorio sambil mengamati gunung Kukuroo dari jendela kereta api.
“Ya. Setelah kita mencapai tujuan kita, kita harus mulai mengumpulkan informasi.” Ucap Kurapika.
“Oke.” Sahut Leorio.
_________________________________________
Gon dan temannya telah tiba disebuah kota di Republik Padokea. Mereka segera mencari informasi tentang Gunung Kukuroo. Mereka menanyakan kepada seorang pedagang buah.
“Kukuroo Mountain? Dalam hal ini kalian harus mengambil tur bus gunung disebelah sana. Tur ini hanya ada sekali sehari, tetapi kalian akan dipandu untuk menunjukkan sekitar tempat itu.” Ucap seorang pedagang buah sambil menunjukkan sebuah bus yg ada di belakang kiosnya.
Setelah mendapat info, mereka segera menaiki bus untuk menuju ke gunung Kukuroo. Dalam perjalanan bus, seorang wanita mulai memandu mereka dengan info seputar Gunung Kukuroo.
“Jadi…Terima kasih telah meluangkan untuk Tour Lamentation hari ini. Kita akan mengunjungi Kukuroo Mountain. Rumah keluarga Zoldyck terkenal sebagai pembunuh bayaran.” Ucap pemandu bus.
“Lihat…..
Mereka jelas bukan wisatawan.” bisik Leorio pada Kurapika sambil menunjukkan 2 orang penumpang yg berpakaian preman dan membawa sebuah pedang.
“Ya…” tanggap Kurapika memperhatikan.
“E..Minna-sama? Silakan melihat ke sebelah kanan jendela. Itulah Kukuroo Mountain, tempat tinggal keluarga Zoldyck. Hutan yg mengelilingi gunung sekitar 3722 meter. Dan rumah Zoldyck ada di suatu tempat di gunung itu. Tapi tak seorang pun pernah benar benar melihatnya. Keluarga Zoldyck ada sepuluh anggota: kakek buyut, kakek, nenek, ayah, ibu, dan kemudian ada lima anak. Semua dari mereka adalah pembunuh! Lalu marilah kita mendekati gunung.” Ucap wanita pemandu bus.
____________________________________
Rombongan wisatawan akhirnya sampai di atas gunung. Mereka tiba didepan sebuah gerbang yg berukuran sangat besar dan lebar. Disamping gerbang terdapat 2 patung naga yg besar.
“Itu benar benar buswet..” ucap Leorio takjub dengan ukuran gerbang.
“Ini adalah gerbang depan kediaman Zoldyck. Juga dikenal sebagai Pintu Neraka. Karena tidak ada siapapun yg masuk pernah kembali hidup. Untuk memasukkan, anda harus mendorong pintu itu disebelahnya ada pos pemeriksaan keamanan. Tapi area diluar gerbang itu milik pribadi juga. Jadi kami tidak dapat melanjutkannya.” Jelas wanita pemandu bus.
“Tunggu! Ini adalah gerbang depannya? Dari semuanya semua lewat sini!” tanya Leorio takjub.
“Benar…
Zoldyck sendiri yg memiliki Kukuroo Mountain. Tentu juga serta daerah sekitarnya.” Jawab wanita pemandu bus.
Gon, Kurapika, dan Leorio sangat terkejut dan takjub.
“Seluruh area halaman mereka, ya?” ucap Leorio.
“Hei, pemandu…” panggil Gon.
“Ya?” jawab wanita pemandu.
“Apa yg harus kita lakukan untuk masuk kedalam?” tanya Gon sambil menunjuk gerbang.
“Hmmm…
Adik kecil, kau mendengarkan penjelasan saya?” tanya pemandu.
“Em. Tapi…” Jawab Gon sambil mengangguk.
“Jika kau masuk ke dalam, kau tidak akan pernah keluar hidup! Pembunuh tinggal di dalam sana.” Bentak pemandu.
Lalu 2 orang preman yg ikut Tour datang dengan membawa pedang besar dan peralatan senjata lain.
“Hah, semua bohong.” Ucap preman bertubuh kurus.
“Ha?” ucap pemandu terkejut saat melihat 2 orang preman.
“Keluarga pembunuh yg tak seorangpun pernah melihatnya.” Ucap preman bertubuh gemuk sambil berjalan ke arah pos pemeriksaan bersama rekannya.
“Hanya sebuah foto wajah mereka benilai ratusan juta.” Sela preman bertubuh kurus.
“SUMPE LOE? Sialan! Seharusnya aku mengambil foto Killua!” teriak Leorio sambil membayangkan uang.
“Cuma beberapa rumor yg beredar, belum diketahui kebenarannya.” Tanggap preman bertubuh kurus.
2 orang preman itu langsung berjalan menuju pos pemeriksaan disebelah gerbang utama. Mereka langsung mendatangi seorang penjaga gerbang. Penjaga gerbang terkejut dengan kedatangan 2 orang preman.
“Buka gerbang!” teriak preman bertubuh gemuk sambil mengancam.
“S Saya tidak bisa melakukan itu tuan. Tuanku tidak akan senang.” jawab penjaga gerbang yg ketakutan.
“Jangan khawatir. Kami akan membunuh tuanmu.” Ucap preman bertubuh kurus sambil membawa pedang besar.
Karena ketakutan, penjaga gerbang akhirnya memberikan sebuah kunci pintu. Setelah mendapatkan kunci, preman bertubuh besar itu langsung menjatuhkan penjaga gerbang ke tanah.
“Aduh…” rintih penjaga gerbang yg terjatuh.
Lalu Gon berlari menolong seorang penjaga gerbang itu.
“Tidak apa?” tanya Gon sambil membantu penjaga gerbang berdiri.
“Ya, sudah tidak apa apa.” Jawab seorang penjaga.
Kedua preman itu masuk ke sebuah pintu yg berada disebelah gerbang utama.
“Ya, ampun. Sekarang Mike makan diluar jam makannya lagi.” Ucap seorang penjaga gerbang sambil melihat 2 orang preman yg masuk ke pintu.
“Apa??” ucap Gon bingung.
Tak lama kemudian, terdengar teriakan yg keras dari dalam pintu yg dimasuki 2 orang preman tadi. Semua orang yg berada di luar sangat terkejut dan panik.
Suasana sejenak hening………
Lalu dari dalam pintu terlihat lengan berukuran raksasa sedang membawa 2 tengkorak. Dan melempar tengkorak itu keluar.
Suasana makin kacau, seorang pemandu dan rombongan wisatawan langsung lari pontang panting karena melihat 2 tengkorak yg dilemparkan dari dalam pintu tadi.
Ternyata tengkorak itu adalah 2 orang preman yg masuk pintu. Semua orang langsung memasuki bus dan beranjak pergi, namun Gon dan temannya hanya terpaku terdiam.
“Ya ampun..” ucap Leorio yg terkejut.
“Dia hanya harus makan pada waktu yg sudah ditetapkan.
Mike! Jangan salahkan saya jika kau gemuk!” teriak sang penjaga.
“Apa itu?” tanya Kurapika yg berdiri disamping Leorio.
“Hei, kalian semua! Apa yg kalian lakukan? Masuklah ke bus!” teriak pemandu bus yg berada didalam bus.
“Kau bisa lanjut. Kami sampai disini.” Ucap Gon.
“Hah?” ucap pemandu bus yg terkejut.
Bus itu langsung pergi, tapi Gon dan temannya masih berada didepan gerbang.
------------------------------------------------------------------------
Matahari pun hampir tenggelam dan waktupun berganti malam.
Penjaga gerbang mengajak Gon dan temannya untuk minum teh di pos penjaga.
“Oh, begitu. Jadi kalian teman teman tuan muda Killua. Saya senang mendengarnya. Saya sudah bekerja di sini selama 20tahun, tapi ini adalah pertama kalinya setiap yg telah datang berkunjung. Karena saya bekerja disini,saya tidak harus mengatakan ini, tapi tempat ini agak kesepian. Tidak ada satupun ada kunjungan sopan sebelumnya. Meskipun kita melihat banyak yg kurang sopan dari mereka…Nah, keluarga pembunuh cukup tidak biasa. Jadi saya kira itu harga yg mereka harus bayar. Pokoknya, aku senang kalian disini. Terima kasih.” Ucap penjaga.
“Jangan sungkan.” Ucap Leorio.
“Namun…
saya tidak bisa membiarkan kalian ke dalam. Apa kalian tidak melihat lengan besar makhluk tadi? Namanya Mike. Tugasnya sebagai pengawas keluarga Zoldyck. Hanya mematuhi keluarga dan akan menyerang orang lain. Binatang itu masih mengikuti perintah tuannya memerintahinya sepuluh tahun yg lalu…Untuk membunuh setiap yg masuk. Tapi secara teknis, ia tidak akan mengikuti perintah itu. Karena dia hanya makan mereka…Jadi, saya tidak bisa membiarkan kalian ke dalam. Saya tidak akan ingin melihat teman muda Killua menjadi kerangka. Hahahah…” ucap penjaga.
“Pak, bagaimana kau bisa selamat? Kau masuk ke dalam, kan? Jika bapak pernah ingin untuk masuk, bapak tidak akan punya kunci.” tanya Kurapika.
“Hmm. Jeli juga anda. Tapi kau hanya setengah benar, saya tidak memerlukan kunci untuk masuk ke dalam. Kunci ini untuk penyusup.” Jelas penjaga sambil mengambil kunci dari saku bajunya.
“Kunci bagi penyusup?” tanya Leorio bingung.
“Untuk beberapa alasan, 80-90% dari penyusup mencoba menggunakan gerbang depan. Jika saya tidak membuka pintu gerbang bagi mereka, mereka akan mencoba menghancurkannya. Buat ribut saja ya… jadi kami menambahkan pintu terkunci ke satu sisi. Ceritanya, penyusup mengambil kunci dari penjaga yg tak berdaya, dan kemudian Mike menghabisi mereka.” Jelas penjaga.
Dalam pikiran Kurapika “Sebuah pintu terkunci…”
“Itu saja!” ucap Kurapika yg menyadari sesuatu.
“Seperti yg anda baru sadar, aku bukan penjaga. Saya hanya membersihkan sisa makanan Mike.” Ucap Penjaga yg sebenarnya bukan penjaga asli.
“Dan gerbang yg sebenarnya tidak terkunci!” teriak Kurapika.
“Tepat.” Ucap pak tua yg menyamar sebagai penjaga gerbang.
Kurapika, Leorio, dan Gon terkejut. Ternyata gerbang utama tidak terkunci.
“Apa?” ucap Leorio terkejut.
Kurapika berhasil menemukan kejanggalan yg terjadi selama berbincang dengan pak tua yg menyamar sebagai penjaga gerbang. Bagaimana mereka bisa masuk?
0 Response to "cerita hunter x hunter capter 36-37"
Posting Komentar