"Aku berhasil ..." Ucap Gon, yang telah berhasil memfokuskan aura di ujung kepalan tangannya. Akan tetapi, tiba-tiba saja aura yang telah terkumpl itu buyar dan Gon terpental.
"Arkkhh!!!" Kelihatannya masih terlalu awal bagi Gon untuk bisa benar-benar menguasainya. "SIal, kalau aku kelihangan sedikit saja konsentrasi, energinya langsung menyebar" Ucapnya. "Tapi ... Setidaknya aku telah berhasil melakukannya, aku bisa menggunakan semuanya sekaligus"
"Dengan Gyo, aku memfokuskan aura di ujung tanganku ...
Semakin kuat melakukannya, semakin kuat juga auranya ingin lepas ...
Jadi, aku menggunakan ten untuk menahannya di sekitar tubuhku ...
Tapi dengan ini, auranya masih bisa lepas meski dengan jumlah yang kecil ...
Jadi, aku menghentikannya dengan menggunakan Zetsu ...
Dan bersamaan dengan itu, aura yang terpusat menjadi meningkat secara drastis ...
Lalu akhirnya, Ren"
Perlu diingat, Ren adalah teknik untuk melepaskan aura tersebut. Dengan fokus dan tekanan aura sekuat itu, pelepasannya pasti akan menimbulkan serangan yang luar biasa.
"Saat ini, aku hanya bisa memfokuskan auraku di satu titik, berpindah dari Ten ke Gyo, lalu Gyo ke Zetsu, tapi aku merasakan suatu energi yang begitu kuat yang hampir membuatku ketakutan ... Aku penasaran apa yang akan terjadi nantinya, "mengonsentrasikan aura di satu titim dan lalu melepaskannya dengan ren, kekuatan sebesar apa yang akan ditimbulkan? Yah!" Gon kembali berdiri, "Kekuatan itu, aku ingin mencobanya! Tapi, sebelum itu, aku harus menguasai dengan sempurna saat berpindah dari satu titik ke titik lainnya"
"Arkkhh!!!" Kelihatannya masih terlalu awal bagi Gon untuk bisa benar-benar menguasainya. "SIal, kalau aku kelihangan sedikit saja konsentrasi, energinya langsung menyebar" Ucapnya. "Tapi ... Setidaknya aku telah berhasil melakukannya, aku bisa menggunakan semuanya sekaligus"
"Dengan Gyo, aku memfokuskan aura di ujung tanganku ...
Semakin kuat melakukannya, semakin kuat juga auranya ingin lepas ...
Jadi, aku menggunakan ten untuk menahannya di sekitar tubuhku ...
Tapi dengan ini, auranya masih bisa lepas meski dengan jumlah yang kecil ...
Jadi, aku menghentikannya dengan menggunakan Zetsu ...
Dan bersamaan dengan itu, aura yang terpusat menjadi meningkat secara drastis ...
Lalu akhirnya, Ren"
Perlu diingat, Ren adalah teknik untuk melepaskan aura tersebut. Dengan fokus dan tekanan aura sekuat itu, pelepasannya pasti akan menimbulkan serangan yang luar biasa.
"Saat ini, aku hanya bisa memfokuskan auraku di satu titik, berpindah dari Ten ke Gyo, lalu Gyo ke Zetsu, tapi aku merasakan suatu energi yang begitu kuat yang hampir membuatku ketakutan ... Aku penasaran apa yang akan terjadi nantinya, "mengonsentrasikan aura di satu titim dan lalu melepaskannya dengan ren, kekuatan sebesar apa yang akan ditimbulkan? Yah!" Gon kembali berdiri, "Kekuatan itu, aku ingin mencobanya! Tapi, sebelum itu, aku harus menguasai dengan sempurna saat berpindah dari satu titik ke titik lainnya"
"Gon ..." Gon teringat akan kata-kata Wing, "Terburu-buru adalah kelemahanmu, cara yang biasa adalah cara tercepat" Ucap Wing saat itu.
"Yah! Aku mengerti!!" Teriak Gon penuh semangat, sampai terdengar ke ruang sebelah.
"Kelihatannya dia sudah menemukannya" Ucap Killua, yang masih berlatih di ruang sebelah.
"Tapi Gon, aku tak akan kalah!!" Killua telah mampu membuat kilatan listrik yang jauh lebih besar dari sebelumnya.
Di sisi lain, tampak Leorio sedang membaca suatu koran, yang sedang memberitakan mengenai ambisi Battera dalam mendapatkan game Greed Island ...
"Hm? Greed Island yang dibeli seharga 30,55 Milyar jenis dicuri oleh perampok tak dikenal. Tapi setelahnya, ia kembali mendapatkan game yang sama dengan harga 28 Milyar Jenis. Uang yang telah ia habiskan untuk membeli game ini telah melebihi angka 200 Milyar. Ada suatu di balik semua ini yang diinginkannya dengan menyelesaikan gamenya. Karena di akhir game nanti, mungkin saja akan ada suatu peta harta di dunia asli, atau naga raksasa yang mampu mengabulkan permintaan, terdapat berbagai gosip yang menyebar di Internet mengenai game itu. Tuan Battera mungkin satu-satunya orang di luar pencipta gamenya yang tahu apa akhir dari game ini"
"Siapa orang ini sebenarnya?" Pikir bingung Leorio.
"Leorio" Seseorang tiba-tiba saja memanggilnya, Kurapika, yang bersama dengan Senritsu.
"Aku akan pergi sekarang" Kurapika berpamitan.
"Apa kau yakin untuk tidak memberitahu mereka terlebih dahulu?"
"Ya, mereka sedang berlatih keras sekarang" Ucap Kurapika, "Dan tiap detiknya sangat berarti bagi mereka. Bilang saja pada mereka kalau kita akan segera berjumpa kembali" Ucap Kurapika dan lalu pergi.
"Hmm ... stt" Leorio berbisik pada Senritsu, "Tolong jaga Kurapika ya" Ucapnya.
"Denganmu, terkadang ia membiarkan pertahanannya turun ...
Dia tenang, tapi di saat yang sama terkadang ia juga gegabah ...
Dari apa yang aku lihat, ia sangat mempercayaimu ...
Jadi, aku mengandalkanmu untuk menenangkannya terlebih saat dia marah"
"Kau tahu, dari semua orang yang pernah aku temui di kota ini, suara detak jantungmu adalah yang terbaik ..." Ucap Senritsu. "Halus dan ramah, dengan gema ... Aku rasa kau cocok untuk menjadi seorang dokter atau guru, atau bahkan mungkin seorang professor ...
Sebaiknya kau beralih profesi saja" Saran Senritsu.
"Hehe, akan aku pikirkan" Ucap Leorio. Dan akhirnya, merekapun benar-benar berpisah. Kurapika dan Senritsu pergi ke Bandara sementara Leorio kembali ke tempatnya ...
"Sebaiknya aku mulai belajar" Ucapnya dalam hati.
Hari-hari mereka lewati dengan perjuangan ...
Killua dan Gon berlatih, Zepairu berusaha menjual barang-barangnya dengan harga semaksimal mungkin, Leorio belajar dengan giat. Sementara itu, pelelangan terus berlajut ...
"Greed Island dimenangkan oleh nomor 33 dengan harga 27,8 Milyar Jenis! Terimakash banyak!" Ucap pembawa acara, dimana lagi-lagi yang menang adalah tuan Battera, membuat kakak Killua yang masih ikut lelang semakin kesal dan kesal.
"Sial!!! Mustahil si sialan itu mengambil semuanya, dia tahu jumlah maksimum yang bisa aku tawar ... Sial!!! kalau begini ..."
"Apa!? Kurapika sudah pergi?" Ucap kaget Gon dan Killua saat Leorio berkunjung dan memberitahu mereka.
"Dia bilang padaku akan mengatakan pada kalian kalau kita semua akan berkumpul lagi segera"
"Tapi ..."
"Setidaknya dia kan harus ..."
"Yo, Gon!" Tiba-tiba Zepairu datang, sambil membawakan sesuatu untuk Gon, "Ini ....
Seperti janjiku, aku sudah merubah 80 Jutamu menjadi 100 Juta"
"Uwaaa! Kau benar, saldonya telah menjadi seratus juta lagi!" Ucap Gon sambil melihat ke kartu rekening yang Zepairu berikan tadi.
"Dengan ini, kau bisa menebus kembali lisensi huntermu kan ..."
"Zepairu-san, kau benar-benar luar biasa!!"
"Yah, dengan modal 80 juta, aku hanya perlu membeli barang murah dan lalu menjualnya dengan harga tinggi"
"Tapi, kau melakukannya hanya dalam lima hari"
"Hei hei, kau telah mempercayaiku, memberikan keberuntunganmu, jadi aku melakukannya dengan sepenuh hati"
"Terimakasih banyak, Zepairu-san" Ucap Gon.
"Kami berhutang padamu. Kalau saja kau tak membantu, mungkin aku harus menggadaikan lisensiku juga" Ucap Leorio.
"Tak perlu berterimakasih. Dan seperti yang sudah dijanjikan, aku sudah mengambil 50% dari keuntungannya"
"Oh? Benarkah? Itu berarti kau mendapat ..." Gon berpikir dengan keras, "40 Juta!!? 40 Juta dalam lima hari!??"
"Jangan lupa, aku juga adalah seorang profesional ...
Dan jangan ragu untuk memanggilku lagi kapan-kapan" Ucap Zepairu.
"Sampai jumpa" Setelahnya, Zepairupun pergi.
Di Jalan ...
"Arrrkhhh! Kenapa aku begitu bodoh!?" Zepairu tampak menyesal.
Sebenarnya, ia hanya mampu mendapat uang 15 juta dalam lima hari. Kemudian, ia meminjam 5 juta sisanya pada Bank bawah tanah.
"Kalau saja aku berjanji untuk mengembalikan uangnya tanggal sembilan, bukan delapan ,,,
Sial, tak mungkin kan aku meminta waktu tambahan setelah berjanji seperti itu? Bagaimana bisa aku melunasi hutangku? Tapi ngomong-ngomong, lisensi hunter itu benar-benar sesuatu ... Kau tak perlu membayar bunga untuk itu, dan bisa digadaikan seharga seratus juta, dan jika dijual di tempat yang aku tahu, mungkin aku bisa mendapat sekitar sepuluh atau dua puluh kali lipat ... Ah, itu dia!!!" Zepairu kepikiran sesuatu.
"Aku akan menjadi seorang hunter profesional juga! Dan lalu menjual lisensiku ...
Yah, selamat tinggal hutang, selamat datang hidup yang indah!! Yeah!!! Aku harus segera bergegas!! Kesempatan tak datang dua kali, aku harus segera mencari info mengenai Ujian Hunter!!!"
Kembali ke pelelangan, Battera kembali memenangkan Game yang menjadi incarannya ...
Dan dengan ini, itu berarti ia telah memenangkan semua game yang dilelang ...
"Nomor 51!! Greed Island terjual dengan harga 60,2 Milyar Jenis!! Terimakasih banyak!!!"
"Luar biasa ..." Ucap tamu lainnya, "Akhirnya dia membeli setiap salinan Game Greed Island yang dilelang"
"Ya, tapi kali ini, dia kehilangan setengah keberuntungannya"
"Pasti ada sesuatu di dalam game itu!!!" Ucap seorang reporter yang memberitakan mengenai Battera.
"Dengan harga semahal itu, siapa yang mengira Tuan Battera membeli semuanya? Dan kami ingatkan, Tuan Battera sekarang sedang merekrut pemain melalui Internet, tes seleksinya akan dimulai hari ini!! Apa yang akan terjadi beberapa jam nanti!??"
Kebalikan dari Battera, kakak Killua tak mendapat satupun gamenya dan lalu menyerah ...
"Aku pulang ..."
0 Response to "Cerita Hunter x Hunter Chapter 124"
Posting Komentar