Cerita Hunter x Hunter Chapter 126

Killua yang telah lolos seleksi dipersilakan untuk masuk ke ruang yang telah ditentukan, ruang dimana orang-orang terpilih lainnya telah berkumpul. Orang-orang tak dikenal, termasuk lelaki berambut orange yang sebelumnya ia temui, Poorhatto. Dan totalnya, mereka berjumlah tujuh orang.

"Tujuh orang ...
Poorhatto benar, mereka yang langsung masuk dan mereka yang menunggu di kursi duduk semuanya berada disini ... Hmm, aku harap Gon akan baik-baik saja"

Booom!!!!
Terdengar suatu ledakan.


Dan kemudian setelah bunyi ledakan itu, Gon keluar, masuk ke ruang yang sama dengan Killua.

"Ah, Gon!!" Sapa Killua.

"Killua, kau lulus juga ya?"
"Tentu saja, lalu apa ribut-ribut tadi adalah perbuatanmu?"

"Yap, Tsezugera memintaku menyerang dinding dengan itu"

Ternyata bunyi ledakan tadi berasal dari serangan Gon, yang membuat dinding hancur dan Tsezugera benar-benar tak percaya.

"Sungguh ... Bocah-bocah itu benar-benar mengerikan" Ucap Tsezugera.


Kembali ke ruangan ...

"Itu? Maksudmu kekuatan spesialmu?? Kekuatan seperti apa itu?" Killua bertanya, penasaran. Akan tetapi, Gon hanya menjawab, "Rahasia"


Waktu berlalu, dan orang-orang yang lulus terus berdatangan. Dan kemudian setelah semuanya selesai, Tsezugera muncul dan memberi selamat, "Baik, pertama-tama aku akan mengucapkan selamat pada kalian ... Kalian adalah dua puluh satu orang terpilih yang akan bermain di dalam game Greed Island"


"Dan kalau kalian berhasil menyelesaikan gamenya, tuan battera akan menghadiahi kalian uang sebesar lima puluh milyar ... Detail lainnya silakan baca sendiri pada lembaran yang telah kalian bawa. pendaratan dari kota York Shin akan dimulai pada jam lima sore nanti. Baca kontraknya dengan seksama dan lalu tandatanganani, kemasi barang-barang kalian dan kita akan bertemu lagi di gerbang masuk Stasiun Tarsetol"


Setelahnya merekapun bubar. Gon dan Killua, mereka pergi menemui Leorio, dan lalu memberitahunya berita kelulusan ini.

"Bagus!!! Hebat kalian bisa melewatinya ..." Ucap Leorio, "Fan hmmm, lima puluh milyar, aku benar-benar ingin tahu apa yang si kakek tua itu pikirkan"

"Leorio, bisakah kau membacakan ini?" Gon menyerahkan lembaran yang ia bawa.

"Hmm? Sebuah kontrak?" Leoriopun membacayanya, "Intinya, disini terdapat tiga poin utama ... Pertama, kalian harus bersiap untuk segala cedera yang nantinya mungkin akan kalian terima. Kedua, Tuan Battera memiliki hak terhadap segala barang yang kalian dapatkan dari game itu, Ketiga, kandidat yang bisa menyelesaikan gamenya akan mendapat lima puluh milyar Jenis. Kalau kalian setuju dengan itu, silakan tanda tangani"

"Yup" Mereka berduapun menandatanganinya.

"Baik, kalau begitu aku juga akan segera bergegas ..." Leorio bangun dari duduknya dan bersiap untuk pergi.

"Semoga ujianmu sukses ya"

"Ya, kalian juga"

"Lain kali kalau kita bertemu, aku ingin sudah memanggilmu dengan sebutan dokter"

"Apa kau mau kita berpisah lebih dari empat tahun?"

Intinya setelah perpisahan itu, merekapun berpencar ...
Leorio sendiri, sementara Killua bersama dengan Gon.

"Haruskah kita berangkat sekarang?" Killua bertanya.
"Tentu saja"

"Sekarang aku mulai mengerti sesuatu" Ucap Killua.
"Apa itu?"

"Dari isi kontrak nomor dua, aku rasa terdapat suatu barang yang begitu berharga di dalam game itu hingga Battera sangat amat menginginkannya" Ucap Killua. Dan setelahnya, merekapun berangkat menuju stasiun yang telah dijanjikan. Kemudian, sebuah kereta membawa mereka menuju suatu lokasi yang jauh dari binar kota ...


"Sebuah kastil tua?"

Para peserta dengan Tsezugera sebagai pemandu mereka berjalan menulusuri jalan di sebuah kastil tua.

"Kalian semua tak menyangka kan kalau di dalam kastil tua ini, terdapat sistem modern yang canggih ... Oh iya, tolong jangan pergi ke tempat lain selain yang akan menjadi tujuan kita kalau kalian ingin hidup" Ucap Battera ke mereka semua, sampai akhirnya merekapun sampai di ruangan yang dimaksud, "Kita sampai"

Mereka sampai di dalam suatu ruangan yang di dalamnya terjejer puluhan puluhan console Greed Island. Beberapa slot kartu memorinya telah terisi penuh sementara enam lainnya masih kosong. Dan seperti apa yang sudah dijelaskan sebelumnya, mereka masih mampu menampung sekitar tiga puluh dua pemain lagi. Dan dengan hanya dua puluh satu peserta, jumlah itu tentunya lebih dari cukup.

"Sebelum kalian bermain, aku akan menjelaskan sesuatu" Ucap Tsezugera. "Konsol game ni tidak bekerja sendiri-sendiri. Dengan kata lain, darimanapun kalian masuk, sampainya adalah d satu tempat yang sama. Itu adalah sebuah sistem seperti game network dimana hanya ada satu spasi virtual yang bisa dicapai dari seluruh Dunia"


"Apa sih?" Gon tak mengerti, dan lalu Killuapun menjelaskan.
"Bagaimana cara menjelaskannya pada seorang gamer newbie ya, hmmm ... Intinya, nanti kita akan bermain pada lokasi yang sama"

"Hm? Tentu saja kan, semua consolenya kan ada disini?"

"Ah, bukan begitu ..."

Intinya, Greed Island adalah game online, dimana para pemain berada dalam satu tempat yang sama, bukan game yang berjalan sendiri-sendiri.

"Kami akan memberi kalian masing-masing sebuah kartu memori, meski mungkin beberapa dari kalian sudah membeli. Setelah kalian memasukannya, game akan dimulai. Tapi sebelum itu, kalian akan disuruh untuk menentukan sesuatu di ruang permintaan"

"Ruang permintaan?"

"Saat kalian masuk ke dalam gamenya, disana akan ada penjelasan peraturan. Tapi, hanya boleh ada satu pemain yang berada di ruangan itu pada saat yang sama"

"Jadi maksudmu meskipun kita masuk bersamaan, pada akhirnya kita tetap harus menunggu di dalam?"

"Tepat sekali. Untuk menghindari hal itu, sebaiknya kalian menunggu disini. Penjelasannya hanya memakan waktu beberapa menit. Tapi mengingat jumlah kalian dua puluh satu, pastinya akan butuh sampai hitungan jam"

"Yah, kita tinggal memutuskannya dengan gunting batu kertas, bagaimana?" Saran Poorhatto.

Akhirnya, merekapun setuju dan melakukan permainan tradisional itu. Dan seperti biasa, Gon menang. Sementara Killua, "Cih, nomor 17" Pikirnya kesal.

"Baik, kau akan menjadi yang pertama" Ucap Tsezugera.
"Kalau tidak salah, kau sudah punyasimpanan gamenya kan?"

"Ah, iya"

"Apa kau mau menggunakan itu?"

"Mmm"

"tenang saja, tak peduli data manapun yang kau gunakan, tujuannya akan sama dengan yang lainnya"

"Ging ... Akhirnya aku semakin dekat denganmu ... Game yang meresikokan hidup ... Aku tak tahu apa yang akan menungguku disana, tapi ... Pesan yang Ging tinggalkan padaku ... Aku percaya padanya" Pikir Gon. Dan lalu dengan tegas iapaun memutuskannya, "Ya! Aku akan menggunakan kartu ini"

"Baiklah kalau begitu, silakan masukan pada slotnya"

Gon melakukannya.

"Kalau kau sudah siap, kau boleh segera pergi" Ucap Tsezugera.

"Gon ...
Ayo kita bertemu di titik awal nanti" Pinta Killua.

"Ya" UcApa Gon dan lalu iapun mengalirkan auranya ke dalam console game itu. Dan, wusss, tiba-tiba Gon menghilang. dan di layar, tertulis tulisan New Loading ...

"Setelah tulisannya menjadi Now Playing, pemain berikutnya boleh segera masuk" Ucap Tsezugera.

Sementara itu, Gon terlihat telah berada dalam suatu ruangan, jalan masuk menuju Greed Island.

0 Response to "Cerita Hunter x Hunter Chapter 126"

Posting Komentar

Entri Populer