cerita hunter x hunter capter 25-26

capter 25
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
“LEDAKAN x PENIPUAN”

Dua hari di Pulau Zevil. Gon telah mempelajari teknik baru. Teknik yg bisa menangkap targetnya. Setelah Gon berhasil menangkap burung, dia lalu merawat lukanya dan melepasnya terbang lagi.

“Ekh!! Tanganku berdarah. Aku selalu berlatih melempar pancingan selama 2 hari.” Ucap Gon sambil melihat tangannya yg berdarah.

dalam pikiran Gon “tapi sekarang, akurasiku sudah cukup sempurna, menangkap burung seperti burung itu menangkap mangsanya. Jika aku memanfaatkan teknik ini dengan baik, aku mungkin bisa mencuri ID Hisoka. Itu semua untuk mencari Hisoka!”

karna terlalu bersemangat, Gon mengepalkan tangannya yg terluka.
“aduh aduh!!” rintih Gon kesakitan.

“tapi bagaimana caranya aku mencari Hisoka? Aku kira, aku hanya berjalan disekitar pulau ini, dan menggunakan instingku.” Ucap Gon.

Lalu segerombolan kupu kupu berwarna merah muda datang dan mengerumuni Gon yg sedang berdiri kebingungan.
“apa? Kenapa mereka berkerumun di dekatku?” ucap Gon sambil menghindar pergi namun kupu kupu tetap mengerumuninya.

Gon kemudian menggerakkan tangannya yg terluka kekiri dan kekanan, kupu kupu merah muda juga mengikuti kemana tangan Gon bergerak. Lalu kupu kupu itu hinggap ditangan Gon yg terluka.
Dalam pikiran Gon “kupu kupu ini…mereka tertarik dengan bau darah.”

*Ditempat Hisoka didalam hutan.
Terlihat Hisoka duduk sendiri dan menyandarkan tubuhnya dipohon sambil bermain dengan kupu kupu merah muda. Kupu kupu yg sama dengan kupu kupu yg mengerumuni Gon.

KRING,,,KRING,,,,KRING….(suara telepon Hisoka berbunyi) Hisoka langsung mengangkatnya.
“Hisoka…Apa kau sudah dapat target ID mu?” tanya seseorang yg menelepon Hisoka.
“belum.” Jawab Hisoka.

“kau tidak tahu targetmu sebenarnya, kan?” tanya seseorang lagi dan ternyata Gittarackur yg menelepon Hisoka.
“tidak.” jawab Hisoka.
“apa kau mau memberitahuku?” ucap gittarackur melalui telepon.
“tidak usah, tidak perlu. Aku hanya mencari 3 orang lain untuk diburu.” Ucap Hisoka.

*di tempat Gon.
Gon lalu melilitkan benang ke kupu kupu dan menghubungkan ke tangannya, kemudian Gon mengikuti kupu kupu pergi.
Dalam pikiran Gon “Aku ingat itu, saat di menara, Hisoka terluka. Jika ini bekerja, kupu kupu ini mungkin akan membawaku padanya.”

Gon terus mengikuti kupu kupu itu pergi, berharap bisa membawanya ke tempat Hisoka. Karena kupu kupu itu selalu berkerumun jika ada bau darah, dan diketahui Hisoka terluka saat ujian di menara Trick Tower.
kupu kupu itu akhirnya berhenti di suatu tempat.
“Eh?!” ucap Gon terkejut.

ternyata kupu kupu itu mengerumuni seseorang yg pingsan di tengah semak semak.
“ini kan laki laki yg pingsan karena panah.” Ucap Gon sambil mengingat pertarungan peserta nomor 105 dan peserta pemanah.

Gon lalu merawat peserta yg pingsan dan terluka di lengannya karena terkena racun panah.
“semoga beruntung tahun depan!” ucap Gon sambil pergi.

Gon terus mengikuti kupu kupu itu pergi sampai menelusuri hutan.
Saat kupu kupu mulai berhenti terbang, Gon juga ikut berhenti, kali ini Gon seperti merasakan aura Hisoka dari kejauhan. Lalu Gon melepas benang yg menghubungkan kupu kupu dengan tangannya. Gon bersembunyi di semak semak sambil mengawasi seseorang yg duduk dan bersandar di pohon. Kupu kupu langsung terbang ke arah seseorang itu. Ternyata tepat dugaan Gon, seseorang itu memang Hisoka.

Dalam pikiran Gon “Itu dia!”

kaki dan tangan Gon gemetar, jantung berdetak kencang. Dan keringat mulai membasahi wajah Gon. Gon terus mengawasi Hisoka dari kejauhan.
Dalam pikiran Gon “tetap tenang…tetap tenang!”

wajah Gon sekarang terlihat tenang, Gon menghilangkan aura kehadirannya agar tidak diketahui Hisoka.
Dalam pikiran Gon “aku hanya perlu menunggu. Saat Hisoka bergerak.”

*di tempat Leorio.
Leorio masih kebingungan dan berjalan sendiri ditengah hutan.
“sial, dimana orang orang ini bersembunyi? Aku belum melihat satupun orang, dua hari ini.” Ucap Leorio sambil beristirahat dan menyandarkan tubuhnya dipohon.

kemudian Leorio terkejut saat semak semak yg ada di sampingnya bergerak.
“siapa disana?” teriak Leorio sambil berdiri dan mengambil pisaunya.
“tahan dulu! Ini aku…” ucap Tonpa sambil keluar dari semak semak dan mengangkat kedua tangannya.

“Tonpa! Jangan katakan padaku, kalau targetmu adalah…” ucap Leorio sambil membawa pisau.
“Hey, tunggu dulu! Tenang tenang. Kau bukanlah targetku.” Sela Tonpa.
“buktikan!” ucap Leorio.

“baiklah…ini targetku.” Ucap Tonpa sambil menunjukkan nomor 191.

Leorio mulai tenang dan menyimpan pisaunya kembali.
“ini bagus, aku tidak akan membuangnya begitu saja. Berkelahi dengan orang yg bukan targetku, itu buang buang waktu dan energi saja.” Ucap Tonpa sambil menyimpan kembali nomor targetnya.

“tunggu dulu, jangan katakan padaku, jika aku targetmu!” ucap Tonpa.
“bukan, kau bukan targetku.” Ucap Leorio lalu menunjukkan nomor targetnya 246.

“246 ya, Ponzu, huh?” ucap Tonpa.
“huh, kau tahu siapa?” tanya Leorio.
“apa kau tidak tahu?” ucap Tonpa dengan wajah sinis.

“uh, er, mm…Aku tidak akan menggunakan cara itu. Aku hanya tidak mempunyai kesempatan untuk mencarinya…” ucap Leorio salah tingkah.
“Eh, apa aku harus beritahumu?” ucap Tonpa.
“apa?” ucap Leorio kaget.

“penampilan targetmu, senjata, kemampuan khusus, dan kelemahannya. Bagaimanapun, ada sesuatu padaku.” Ucap Tonpa sambil memegangi perutnya…

KRUCUKKK….KRUUCUUKK..(suara perut Tonpa).
“huh?” gumam Leorio.

“sepertinya aku memakan buah yg kurang bagus.” Ucap Tonpa masih memegangi perutnya.
“buah yg kurang bagus…” ucap Leorio dengan tatapan mata sinis.

“sejujurnya, aku susah untuk berdiri…Bukannya kau ingin menjadi dokter, kan? Apa kau mempunyai obat untukku?” ucap Tonpa sambil menahan sakit perutnya.
“tunggu dulu…Jangan begitukan dirimu.” Ucap Leorio.

Leorio lalu mengambil kopernya.
“aku mempunyai semua obat diare dan obat sakit perut.” Ucap Leorio sambil menunjukkan kopernya.
“oh…Terima kasih banyak!” ucap Tonpa sambil meraih koper tapi Leorio menjauhkannya.

“pertama tama,beritahu apa yg kau tahu.” Ucap Leorio.
“Ba baiklah…” ucap Tonpa.

Tonpa kemudian menggambar sebuah wajah ditanah dengan menggunakan kayu.
“Ponzu adalah peserta perempuan.” Ucap Tonpa sambil menyelesaikan gambar wajah Ponzu.
“perempuan?” ucap Lorio terkejut.

“sejauh itu yg kutahu, 5 dari 24 peserta menggunakan beberapa senjata kimia. Ponzu adalah salah satunya.” Ucap Tonpa menjelaskan.
“jadi dia orangnya.” Ucap Leorio.

“gadis ini kebetulan spesialis dalam semua jenis obat. Tapi strateginya mudah…Sembunyi dan tunggu.” Ucap Tonpa.
“Sembunyi dan tunggu?” tanya Leorio.

“dia memasang jebakan dan menunggu targetnya muncul.” Ucap Tonpa.
“aku tahu..” sela Leorio.
“kau tidak perlu mengkhawatirkan tentang yg lain. Jika kau bertarung dengan jarak dekat, kau kemungkinan akan menang.” Ucap Tonpa.

KRUCUUUKK….KRUUCUUUUUKKK…(suara perut Tonpa semakin kencang)
“jika kau mencari dia, perhatikan pijakanmu, dan perhatikan arah mana angin bertiup. Di Dia sepenuhnya tahu kalau ada orang lain yg mengincarnya. Ha! Itu sudah cukup banyak. Berikan aku obat…” ucap Tonpa sambil kesakitan memegangi perutnya.
“baiklah. Untuk amannya, kembali sedikit.” Ucap Leorio menyuruh Tonpa agar sedikit menjauh darinya dan Leorio segera membuka kopernya.
“Ce Cepatlah…Aku tidak bisa menahannya!” rintih Tonpa sakit perut.

Leorio segera mencari obat di kopernya. Tiba tiba dari atas Leorio, keluar seseorang yg membawa seekor monyet. Seorang peserta ujian yg bersembunyi di atas pohon dan mengawasi Leorio.
“Yaaaaaaaaaaahhhhh….!!!” Teriak peserta ujian dan menghujamkan pukulan ke arah Leorio yg berada di bawah.

Dengan sigap Leorio dapat menghindari pukulan itu, tapi seluruh barang yg berada di kopernya tumpah berserakan.
“sial” ucap Leorio sambil melihat nomor ID nya yg juga berserakan.

Lalu seekor monyet mengambil nomor ID Leorio dan pergi menuju peserta yg menyerang Leorio.
“ID mu ada padaku.” Ucap peserta yg membawa seekor monyet.
“aku tahu kalau kau menyimpan ID mu pada kopermu.” Ucap Tonpa.

“Tonpa! Apa kalian bekerja sama?” ucap Leorio kesal.
“persisnya begitu. Aku tidak perlu obatmu. Aku sudah ada. Dan aku sama saja dengan mengakuinya dan sebenarnya kau itu adalah targetku.” Ucap Tonpa dan berhasil mencuri obat dari Leorio, kemudian Tonpa memakan obatnya.

“Ba Bagaimana dengan ID yg barusan kau perlihatkan padaku?” tanya Leorio.
“itu targetku. Punya Tonpa nomor 403 dan itu dirimu. Kami bertukar kartu. Dan kau terkena trik kecil kami…” sela peserta yg membawa monyet.
“kena kau. Hahahahaha….” Ejek Tonpa.

“Brengsek!! Akan kubuat kalian membayarnya!” teriak Leorio marah marah.

Tonpa dan peserta yg membawa monyet, langsung kabur pergi. Peserta yg membawa monyet pergi dengan bergelantungan di atas pohon, sementara Tonpa berlari.
“uh uh uh….” Ejek Tonpa sambil berlari.
“Tonpa, kita akan bertemu di tempat biasa!” ucap seorang peserta sambil bergelantungan bersama monyetnya.
“Yoo!” sahut Tonpa sambil terus berlari dan Leorio terus mengejarnya.

“tunggu! Aku akan membunuhmu!” teriak Leorio marah sambil terus mengejar Tonpa.
“Hey, sekarang…Bukan aku yg memegang IDmu!” ucap Tonpa sambil berlari.
“Diam kau!” teriak Leorio terus berlari di belakang Tonpa.

“turut berduka cita…Apa kau masih belum mempelajarinya, bodoh?” ucap Tonpa terus berlari di depan Loerio.
“apa itu?” tanya Leorio kesal.

“ini salahmu sendiri karena kau membiarkan kami menipumu! Di samping itu bekerja sama dalam ujian hunter itu tak apa apa!” ucap Tonpa terus berlari, tapi didepannya berdiri Kurapika.

“aku setuju dengan yg terakhir, tapi aku tidak setuju dengan yg pertama.” Ucap Kurapika.
“huh?” Tonpa kaget karena dihadapannya muncul Kurapika.

Kurapika langsung menendang perut Tonpa yg berlari ke arahnya. BRAAAAAKKKK….. Tonpa langsung tersungkur ke tanah dengan keras.
“kau tidak bisa menipu orang ditempat yg pertama!” ucap Kurapika sambil menendang Tonpa.

“Kurapika…” ucap Leorio kaget.
“Leorio, apa kau ingin kita satu tim?” ucap Kurapika sambil tersenyum.





capter 26


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


“PERBURUAN x TARGET!”

Setelah Tonpa berhasil dilumpukan Kurapika, kemudian dia diikat dan ditaruh ditengah hutan dengan wajah yg babak belur. Disamping tonpa diberi tulisan ‘TOLONG, JANGAN DIMAKAN!!’.

sedangkan peserta yg membawa monyet masih bergelantungan di atas pohon dan Leorio mengejarnya.
“Hey! Kembalikan IDku!” teriak Leorio sambil mengejarnya.
“Hahaha, jika kau ingin itu kembali, tangkap aku.” Ucap peserta dengan monyetnya.

Tiba tiba, monyet yg bergelantungan bersama peserta itu menghilang dibalik pepohonan.
Ternyata Kurapika berhasil menangkap monyet itu, lalu peserta itu ditali dan ditempatkan bersama Tonpa.

“Yossh! IDku sudah kembali.” Ucap Leorio sambil menyimpan IDnya didalam koper.
“Dan kita mempunyai ID nomor 16 dan 118,” ucap Kurapika.
“Jadi, Kurapika, apa Tonpa adalah targetmu? Kau sudah menyelamatkanku disana.” tanya Leorio.
“kau tidak perlu berterima kasih padaku. Aku tidak ingin Tonpa melihatku, jadi aku tetap bersembunyi saat kau melompat dari belakang.” Jawab Kurapika.

“apa?” tanya Leorio bingung.
“Yah, itu karena aku pikir tak ada gunanya bekerja sama denganmu jika kau tidak dapat menahan serangan itu. Aku pikir kau hampir saja terkualifikasi.” Jawab Kurapika.
“Kau benar benar cerewet… baiklah! Aku tidak bisa menyangka itu akan menjadi mudah jika bekerja sama. Ayo kita tetap bersama selama 4 hari yg tersisa ini.” Ucap Leorio.
“Baiklah.” Sahut Kurapika.

“kau sudah mendapatkan ID targetmu. Jadi, dengan IDmu, untuk menambah menjadi 6 poin.” Ucap Leorio sambil berdiri.
“Diumpamakan dia tidak akan mendapatkan itu kembali. ID bernomor 118 ini cukup berharga, bisa menambah 1 poin.” Ucap Kurapika sambil berjalan pergi dan Leorio mengikutinya.
“Tapi itu mungkin masih berguna.” Ucap Leorio.

“Selanjutnya, kita harus mencari targetmu, ID nomor 246, Ponzu.” Ucap Kurapika sambil berjalan.
“Tetap waspada, dalam saat ini kita mungkin sedang diawasi.” Ucap Leorio berjalan disamping Kurapika.
“kau tidak harus juga berbicara.” Sela Kurapika.
“Yeah, Yeah! Kau yg benar.” Ucap Loerio.

*ditempat Killua.
Waktu sudah hampir gelap, terlihat Killua berjalan sendiri dengan santai sambil membawa skate boardnya.
“aku tahu kau mengikutiku sejak ujian dimulai. Kau salah karena bersembunyi. Tunjukkan dirimu. Ayo kita bermain.” Ucap Killua dengan muka seram.

dan dibalik pepohonan dibelakang killua, bersembunyi peserta ujian nomor 197.
karena peserta itu tak mau keluar dari persembunyiannya, Killua tak menghiraukannya dan pergi saja.

*ditempat Gon.
Gon masih bersembunyi disemak semak sambil terus mengawasi Hisoka yg masih belum bergerak.
“Baiklah, keluarlah. Aku tahu kau disana.” Ucap Hisoka.

Dalam pikiran Gon “Dia tahu kalau aku disini?”

“Jika kau tidak mau keluar, aku yg akan datang padamu.” Ucap Hisoka sambil berdiri, lalu berjalan mendekati semak semak.

Dalam pikiran Gon “Aku kira itu hanya…Saat ini, itu semua atau tidak sama sekali.

Gon mulai gemetar saat Hisoka berdiri didepan semak semak, tapi Gon belum keluar dari semak semak.
Tiba tiba seorang peserta ujian lain muncul dari dalam semak semak dan berdiri disamping Gon.
Dalam pikiran Gon “eh? Sejak kapan dia disana?”

“Aku tantang kau.” Ucap peserta itu sambil menyiapkan tombaknya.
“kau akan mati.” Ucap Hisoka santai.

peserta langsung berjalan mendekati Hisoka dan berniat membunuh Hisoka.
Dalam pikiran Gon “ ini kesempatanku!”

peserta itu lansung menyerang Hisoka dengan menggunakan tombaknya.
“Yaaaaaaaaaaa!” teriak peserta itu dan langsung menyerang Hisoka. Tapi Hisoka dapat menghindari serangannya.

Dalam pikiran Gon “kesempatanku sudah datang…Saat Hisoka akan menyerang targetnya!”

peserta dengan tombak itu berkali kali menyerang Hisoka, tapi dengan lincahnya Hisoka dapat menghindari serangan peserta itu. Gon masih bersembunyi dan mengawasi pertarungan.
Dalam pikiran Gon “mengapa? Mengapa Hisoka tidak menyerangnya dan hanya menghindarinya?”

Dengan sekali tebasan, peserta itu dapat menebas pohon yg besar, dan Hisoka hanya menghindar dan tak menyerang balik. Peserta itu mulai kelelahan.
“Hisoka, jelaskan…Kenapa kau tidak menyerangku?” ucap peserta itu dengan nafas terengah engah.
“jika aku terus menghindari seranganmu, kau akan mati secepatnya.” Ucap Hisoka santai
“eh? Apa?” ucap peserta kaget.

“Aku tahu dari kawanan kupu kupu Hemotropik. Bahwa lukamu itu besar. Seseorang sudah membuatmu terkena serangan yg fatal kan? Meskipun aku mengerti keinginan kau untuk mati dalam pertempuran.” ucap Hisoka sambil melihat perut peserta itu yg mengeluarkan darah dan dikerumuni kupu kupu.
“jika kau…jika kau mengerti itu, kenapa kau masih tidak mau menyerangku?” ucap peserta itu sambil menahan sakit luka diperutnya.

“aku tidak tertarik pada kematian.” Ucap Hisoka pergi.
“apa? Aku belum…” ucap peserta.
“kau sudah mati. Dimatamu. Da dah.” Ucap Hisoka tak berniat untuk bertarung.

Dengan sisa kekuatannya, peserta itu masih berlari menyerang Hisoka namun gerakannya terhenti saat sebuah jarum meluncur dan menancap dilehernya. Gon terkejut dengan datangnya sebuah jarum itu.
Lalu puluhan jarum meluncur dan menancap diwajah peserta itu. Peserta yg sudah sekarat itu langsung tersungkur dan mati.
“maaf karena itu. Aku sudah ceroboh membiarkan dia kabur.” Ucap Gittarackur yg muncul dibalik pohon sambil membawa puluhan senjata jarum.

“bohong. Dia mungkin meminta kau untuk menyerangnya. Satu keinginan terakhir, ya?” Sahut Hisoka.
“baiklah, aku menyesal. Mengingat kalo dia mati dengan cara yg baik.” Ucap Gittarackur.
“Kau harus mengasihi musuh yg bertujuan seperti itu.” Ucap Hisoka.
“Kau sudah pernah melakukannya, bukan? Kau pergi dari mereka sebelum kau mengakhirinya.” Sela Gittarackur.
“itulah caraku. Aku tidak tertarik pada orang yg memilki tujuan. Aku hanya membiarkannya mati. Bagaimana dengan IDnya?” tanya Hisoka.

“oh, aku sudah mengambilnya. Aku sudah memiliki 6 poin sekarang, jadi aku tidak perlu 1 lagi. Kau bisa mengambilnya.” Ucap Gittarackur sambil memberikan ID nomor 80 kepada Hisoka.
“siapa yg mempunyai ID ini?” tanya Hisoka sambil melihat ID nomor 80.

“ini adalah milik seseorang yg mencoba menembakku. Dia sudah menandai aku, jadi aku membunuhnya. Dan lalu,” ucap Gittarackur terhenti.

Gittarackur kemudian mencabut semua jarum yg menancap diwajahnya, seketika itu wajah Gittarackur berubah menjadi seorang perempuan. Gon yg melihatnya langsung terkejut.
“hmm, ini adalah sesuatu yg selalu menarik untuk ditonton.” Ucap Hisoka sambil melihat perubahan wajah Gittarackur.

“itu cukup sulit bagiku…Aku merasa jauh lebih baik.” Ucap Gittarackur.

Kemudian Gittarackur menggali lubang ditanah dengan cepat hanya menggunakan tangannya dan masuk kedalam lubang itu.
“yah, aku hanya akan tidur dilubang ini sampai hari terakhir. Semoga beruntung.” Ucap Gittarackur sambil mengubur diri didalam lubang yg dibuatnya.

*Gon masih bersembunyi didalam semak semak dan terus mengawasi Hisoka.

*Killua masih berjalan sendiri dan dibelakangnya ada seseorang yg mengikutinya secara diam diam.

*Leorio masih mencari targetnya bersama Kurapika.
“Hari sudah gelap.” Ucap Leorio.
“pertahankan dirimu baik baik. Malam adalah waktu yg empuk bagi mereka yg ingin menyerang target mereka.” Ucap Kurapika.
“aku tahu itu.” Sela Leorio.

*ditempat Hisoka dan Gon.
“baiklah, aku perlu 2 poin lagi. Sepertinya aku harus berburu orang lain…” ucap Hisoka sambil berjalan pergi.
“aku akan mengikutinya!” ucap Gon.

Gon mengikuti Hisoka secara sembunyi sembunyi. Lalu Hisoka berhenti disebuah batu besar dan berdiri diatasnya sambil melihat lihat. Kemudian Hisoka melihat Loerio dan Kurapika yg sedang berjalan. Hisoka terus mengawasi mereka.
“hmm. Ketemu…” ucap Hisoka sambil mengawasi Leorio dan Kurapika.

Hisoka menargetkan Kurapika dan Leorio. Gon menargetkan ID Hisoka. 4 hari sebelum ujian tahap empat berakhir.

BERSAMBUNG……
TUNGGU CERITA SELANJUTNYA…..

0 Response to "cerita hunter x hunter capter 25-26"

Posting Komentar

Entri Populer