cerita hunter x hunter chapter 27-28

CHAPTER 27
“KESEMPATAN x TERAKHIR!”
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Target Hisoka adalah Kurapika dan Leorio. Target Gon adalah ID Hisoka. Dalam keheningan malam, sesuatu pasti akan terjadi…

Gon terus mengawasi Hisoka yg berdiri diatas batu besar. Dan Hisoka terus mengawasi Kurapika, Leorio yg berjalan ditengah hutan.
Hisoka terus mengawasi sambil mengingat pertemuan pertamanya dengan Kurapika dan Leorio.
“Oh, itu mereka…Menghibur sekali.” Ucap Hisoka lalu melompat turun dari batu dan menuju ke arah Kurapika dan Leorio.

Melihat Hisoka pergi, Gon lalu naik ke atas batu tempat Hisoka tadi.
Dalam pikiran Gon “Hisoka telah menemukan mangsanya.”

Gon lalu melihat Leorio dan Kurapika dari kejauhan.
“Ha!! Leorio! Kurapika!” ucap Gon sambil melompat turun dari batu dan mengejar Hisoka.

Dalam pikiran Gon “Aku tidak berharap dia untuk mengincar Leorio dan Kurapika.”
“Apa yg harus aku lakukan?” ucap Gon terus berlari mengejar Hisoka.

Dalam pikiran Gon “Jangan berhenti, tetap sesuai rencana. Dan ketika Hisoka menyerang mangsanya, dapatkan IDnya. Itu adalah satu satunya kesempatan untuk mengambil papan nomor Hisoka itu. Tidak, aku tidak bisa begitu saja mengabaikan Leorio dan Kurapika. Jika mereka mulai berkelahi, aku akan mengubah rencana.”

sementara itu Leorio dan Kurapika masih berjalan ditengah hutan.
“Jadi aku sudah tahu siapa targetku itu, tapi bagaimana aku bisa menemukannya di pulau sebesar ini? Apakah ini tidak berjalan tanpa tujuan dan membuang buang energi?” gerutu Loerio yg berjalan disamping Kurapika.
“Terus menerus merengek itu juga akan membuang energi yg lebih besar.” Sahut Kurapika.

“kamu sudah memiliki 6 poin, sehingga kamu tuntas. Tetapi jika aku tidak menemukan targetku…” celoteh Leorio terhenti ketika melihat Hisoka berdiri dan menghadang jalan mereka.

“Hei.” Sapa Hisoka sambil bermain kartu joker.
“Hisoka.” Ucap Kurapika terkejut.

“Bayangkan bertemu kau disini…” ucap Hisoka.
“ehee. Aku tetap berjalan ke orang yg tidak ingin aku temui.” Sela Leorio.

“Kau lihat, aku butuh 2 poin lagi. Bisakah kalian memberi saya papan nomor itu?” ucap Hisoka menantang.
“Apa lagi itu?! Bacot itu! Kami tidak akan…” teriak Leorio marah.
“Leorio diam…Kamu mengatakan bahwa kamu perlu dua lagi. Yg berarti bahwa kita bukan targetmu, benar?” ucap Kurapika.

“akulah yg membuat pertanyaan disini. Maukah kalian memberiku papan nomor kalian atau tidak?” ucap Hisoka sambil memegang kartu joker.
“Itu tergantung. Saat ini kami memiliki empat papan nomor. Milikku, targetku, punyanya Leorio, dan papan nomor senilai hanya satu poin untuk kita. Dari jumlah tersebut, hanya dua bisa jadi targetmu. Punyaku, atau papan nomor yg bernilai satu poin. Nomor Leorio adalah #403. Dia adalah target #16, Tonpa. Dan target saya adalah #16. Setiap orang ditugaskan target yg berbeda, sehingga #16 dan #403 tidak mungkin.” Ucap Kurapika.

kemudian Gon berhasil menyusul Hisoka, dan Gon bersembunyi dibalik pohon sambil mengamati mereka.

“Tepat…tak ada dari mereka adalah target saya. Jadi?” ucap Hisoka.
“Ya tinggalkan saja dua papan nomor lainnya. Jika kamu bersedia untuk mengambil nilai papan nomor satu poin dan sisa satu poin jadi kita pergi, kamu dapat memilikinya.” Ucap Kurapika.
“Hah?” ucap Leorio kaget.

“tapi aku tidak akan membiarkan kamu memiliki punyaku. Dua hal yg sama berlaku untuk dua lainnya. Jika kamu bersikeras untuk mengambil mereka dengan kekerasan, kamu harus melawan aku!” ucap Kurapika sambil menaruh tas dan mengambil senjata kayunya dan Leorio mengambil pisaunya.

Kurapika dan Leorio bersiap dengan posisi menyerang..
namun Hisoka hanya tertawa, Leorio dan Kurapika menjadi terkejut dengan tingkah Hisoka. Bahkan Gon juga ikut terkejut.

“HAHAHAHAHAHAHA…..Karena penasaran, apa nomormu?” tanya Hisoka.
“…#404…” jawab Kurapika.

“Sangat baik. Kamu sudah memiliki kesepakatan. Aku hanya akan mengambil salah satu papan nomor.” Ucap Hisoka.

Kurapika lalu mengambil tasnya dan mengambil satu papan nomor dan menaruhnya dipohon.
“Aku taruh disini.” Ucap Kurapika sambil menaruh satu nomor ID dipohon.
“jangan khawatir. Aku akan berdiri disini untuk sementara waktu.” ucap Hisoka.

kemudian Leorio dan Kurapika berjalan perlahan meninggalkan Hisoka.
“Hmmm.. Dalam hanya beberapa hari, mereka telah tumbuh begitu jauh, aku hampir tak mengenali mereka. Tapi mereka sudah lebih banyak belajar…Mengapa harus buah mentah? Begitu menggiurkan? Mubazir. Ini adalah papan nomor yg salah…” ucap Hisoka lalu mengambil papan nomor 118 yg ditinggalkan Kurapika dipohon.

Gon terus mengawasi Hisoka yg berdiri tak bergerak.
Dalam pikiran Gon “wah…Tapi sekarang saya hanya memilki satu kesempatan lagi. Ketika Hisoka menemukan mangsa berikutnya. Ah, tunggu. Bagaimana jika orang berikutnya tersebut Hisoka temukan tidak melawan dia balik?. Itu benar. Jika orang itu juga menyerahkan papan nomor! Aku tidak akan mendapatkan kesempatan lain. Bodohnya aku. Aku tidak pernah kepikiran itu.”

Gon lalu terkejut ketika Hisoka tiba tiba mengeluarkan aura Nen nya. Dan membuat Gon sangat ketakutan. Aura Nen Hisoka yg dasyat membuat hewan hewan dihutan berlarian karena ketakutan.

Dalam pikiran Gon “aku ketakutan…Tidak ada lagi…Aku tidak ingin berada disini. Aku bisa merasakan nafsu membunuhnya dari sini.”

“uh oh. Mereka mendapat anak laki laki saya semua geli…Aku harus tenang.” Ucap Hisoka yg masih mengeluarkan Aura Nen.

*suatu pagi.
Hisoka masih berdiri terdiam kaku tak bergerak. Dan Gon masih menunggu dari balik pohon.
setelah selang beberapa waktu akhirnya Hisoka bergerak.
“Oke. Waktu untuk pergi.” Ucap Hisoka sambil berjalan membungkuk dengan mata hitam seperti kurang tidur.

Dalam pikiran Gon “Aku bisa melakukan ini.”

Gon terus mengikuti Hisoka sambil mengendap endap dibalik semak semak.
Dalam pikiran Gon “nafsu membunuhnya telah tenang, tetapi lihat matanya bahkan tidak dibandingkan dengan sebelumnya. Aku yakin dia akan menyerang orang berikutnya yg ia lihat, bahkan jika orang itu menyerah. Aku tahu! Aku harus pergi ke depan dan menemukan mangsa berikutnya.”

Gon berlari mencari orang yg dirasa menjadi mangsanya Hisoka.
Dalam pikiran Gon “Aku juga perlu untuk menemukan tempat yg baik darimana! Mencuri papan nomornya…”

Kemudian Gon memanjat sebuah pohon besar dan mengawasi disekitarnya. Lalu Gon menemukan seseorang yg berjalan mendekati tempat Hisoka.
“ada.” Ucap Gon.

Dalam pikiran Gon “pada tingkat ini, Hisoka akan menyerangnya dimenit berikutnya. Aku harus mencari tahu di mana jalan mereka akan berpapasan…”

Gon terus mengamati Hisoka dan seseorang yg berjalan ke arah Hisoka. Lalu Gon memperkirakan tempat dimana mereka akan bertemu atau bertarung.
“ketemu..” ucap Gon mengamati dari pohon besar.

Gon lalu turun dari pohon dan menuju tempat yg diperkirakannya menjadi tempat bertemunya Hisoka dan seseorang itu.
Dalam pikiran Gon “Aku harus buru buru..Hisoka akan menyerang, secepat ia melihat orang itu. Ini adalah kesempatan saya untuk mencuri…papan nomornya. Kesempatan terakhirku”

Dengan nafas terengah engah, Gon akhirnya sampai ditempat yg diperkirakan akan berlangsungnya pertarungan Hisoka dan seseorang itu. Gon menunggu keduanya saling bertemu dan bertarung..





chapter 28


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


“KALAHKAN x DAN x DIPERMALUKAN”

Gon tetap menunggu ditempat yg akan terjadi pertarungan antara Hisoka dan mangsanya. Gon segera menyembunyikan Aura Nen nya.
Dalam pikiran Gon “Hisoka telah sepenuhnya menyembunyikan keberadaannya. Oh, tidak! Dia akan menyadari aku. Aku harus menyembunyikan keberadaanku juga.”

Terlihat Gon sangat tenang dalam menunggu mereka bertemu.

Dalam pikiran Gon “Benar benar menyembunyikannya…Keberadaan.”

setelah Hisoka berjalan mencari mangsanya, didepannya ia melihat seseorang. Hisoka langsung melesat dengan cepat menuju mangsanya. WUSSSSHHH…..
Gon yg mengetahuinya, segera bersiap siap.
Dalam pikiran Gon “Dia datang…!!!”

seseorang yg mengetahui dirinya sedang diincar, dia langsung terkejut karena kedatangan Hisoka.
“Hisoka…Sial…Kampret itu!” ucap seseorang itu dan bersiap melawan Hisoka dengan mengambil pedangnya.

Gon juga bersiap dengan pancingannya.
Dalam pikiran Gon “Dia akan melawan.”

Hisoka maju dengan cepat sambil mengambil satu kartu. Dan mangsanya terlihat sangat ketakutan sambil membawa pedang.

“Yaaaaa……” teriak Hisoka menyerang..
“Aaaaa….” Teriak seseorang itu juga menyerang Hisoka.

Setelah keduanya saling serang, Gon melemparkan kailnya ke arah Hisoka. SYUUUUUUUUUUTTT…….
Kail Gon berhasil mengait ID Hisoka yg berada didadanya.

Disaat yg bersamaan, serangan Hisoka juga berhasil mengenai mangsanya.. CROOOOTTT…Darah keluar dari tubuh seseorang itu.
Dengan nafas terengah engah, Gon berhasil mengait ID Hisoka. Dan Hisoka hanya terdiam terperanga melihat ID nya hilang hanya dalam sekejap tanpa diketahuinya.

Setelah mendapat ID hisoka, Gon segera lari dan menjauh dari Hisoka. Hisoka masih terdiam dan hanya tersenyum seolah takjub dengan kemampuan Gon.

Gon masih terus berlari dan berlari.
Dalam pikiran Gon “aku melakukannya. Aku akan mengambil papan nomor Hisoka.”

Tapi disaat Gon berlari, tiba tiba tubuhnya terlihat lemas. Akhirnya Gon jatuh tersungkur ketanah dan tak bisa bergerak. ID bernomor 44 pun terlepas dari genggamannya. Gon hanya bisa merintih dan melihat ID nomor 44 diambil seseorang yg membuntutinya.
“kira kira, tujuh ribu. Apakah kamu tahu nomor apa yg kubutuhkan? Jumlah peluang aku harus membunuhmu.” Ucap Gerreta sambil mengambil ID hasil curian Gon.

Dileher Gon terlihat ada jarum yg menancap. Itulah sebabnya Gon jatuh dan tak bisa bergerak.
“Itu juga dimana, berapa kali aku mengayunkan pancing. Kau menggunakan kail untuk berlatih. Kau benar benar terbuka ketika kamu mengayunkan kail mu. Tapi aku mengakui bahwa aku mengagumimu konsentrasi dan akurasi. Itu ayunan tadi sangat amat mengesankan. Tapi kamu tidak memperhatikan lingkunganmu sendiri. Lain kali, ingat untuk mengamati keadaanmu. Da dah.” Ucap Gerreta juga mengambil ID Gon, Lalu pergi meninggalkan Gon yg tergeletak.

“sialan…” ucap Gon kecewa.

Lalu datang seekor kupu kupu berwarna merah muda. Dan hinggap ditangan Gon. Tak lama kemudian Gon terkejut saat melihat Gerreta tergeletak mati dihadapan Gon. Ternyata yg membunuh Gerreta adalah Hisoka. Hisoka juga mengambil ID Gerreta dan ID yg dicurinya.
“kau mengejutkanku. Kamu menyembunyikan keberadaanmu, sambil menunggu kesempatanmu? Menunggu aku untuk menyerang yg lain? Apakah kamu belajar sendiri bagaimana untuk menyembunyikan keberadaanmu? Hebat sekali…Seperti binatang liar. Dan waktumu tepat sekali. Kamu menyembunyikan semua jejak seranganmu ketika waktu aku akan menyerang. Kau melakukannya dengan baik.” Ucap Hisoka yg berdiri dihadapan Gon, lalu melemparkan IDnya dan ID Gon dihadapan Gon.

Gon hanya mendengarkan dan menyimak ucapan Hisoka.
“panah racunnya benar benar mengendurkan ototmu. Efeknya hanya berlangsung 10 hari pada orang normal. Hanya 3 hari yg tersisa. Saya yakin kamu akan pulih saat itu.” Ucap Hisoka lalu pergi meninggalkan Gon.

“tunggu, apakah kau tidak datang untuk mengambil kembali papan nomormu?” tanya Gon yg masih tergeletak tak bergerak.
“Tidak, aku hanya datang untuk memujimu. Ternyata dia adalah target saya. Jadi saya tidak perlu itu lagi.” Jawab Hisoka sambil menunjuk mayat Gerreta.

“aku tidak membutuhkannya, setelah semuanya.” Ucap Gon.
“Jangan bilang begitu…Kau berutang padaku sekarang. Jangan ragu untuk membayar kembali bila kamu ada kesempatan. Da dah.” Ucap Hisoka berjalan menjauhi Gon.

Dengan susah payah, Gon berdiri dan menantang Hisoka.
“Saya tidak ingin berutang pada siapa pun…Kamu dapat mengambilnya kembali sekarang.” Ucap Gon sambil menyodorkan ID nomor 44.

“aku menolak. Sekarang, saya membiarkan kamu hidup. Dan aku akan terus membuat kamu hidup. Sampai kamu telah tumbuh cukup untuk layak dibunuh…” ucap Hisoka dan langsung menghujamkan pukulan ke arah wajah Gon dengan keras….

BRAAAAAKKKKK…..Gon terpental jauh kebelakang. Akhirnya Gon tak sadarkan diri.

“aku hanya akan mengambilnya kembali, ketika kamu dapat meninju tepat diwajahku, seperti itu. Sampai saat itu ,aku akan meninggalkan papan nomorku padamu. Hahaha…!! Hahaha…!!” Ucap Hisoka lalu pergi.

*malam hari.
Gon hanya terdiam merenung dan berdiam diri didalam lubang pohon. Dengan benjol diwajahnya karena pukulan Hisoka.

Gon benar benar tak berdaya melawan Hisoka, yg membuatnya tak berdaya hanya dengan satu pukulan.
Apa yg harus ia pikir, sendirian di kegelapan?

BERSAMBUNG…..
TUNGGU CERITA SELANJUTNYA….

0 Response to "cerita hunter x hunter chapter 27-28"

Posting Komentar

Entri Populer