Cerita hunter x hunter capter 29-30

CHAPTER 29
“DI DALAM x KEBIMBANGAN”

Setelah Hisoka memberikan ID nya kepada Gon. Dia mulai mencari target mangsa lain menggantikan ID nya. Ditempat lain, Gon merenungi kekalahannya dari Hisoka tapi di lain sisi, Gon juga tidak mau menerima belas kasihan Hisoka. Gon berkeinginan mengalahkan Hisoka dan mengambil ID nya dengan kemampuannya sendiri, namun hal itu dirasa hal yg mustahil. Didalam kebimbangannya Gon merasa kesepian. Akhirnya ia berniat mencari Kurapika dan Leorio.

Leorio berhasil menemukan Ponzu yg berjalan memasuki sebuah gua. Didalam gua yg gelap, Leorio masuk sendirian dan Kurapika menunggu diluar.
Sesampainya didalam gua, Leorio dikejutkan dengan ratusan ular berbisa yg menyerang dirinya. Leorio pun tak sadarkan diri.

Kurapika yg mendengar teriakan Leorio, langsung panik dan berlari ke dalam gua. Di saat yg bersamaan, Gon menemukan Kurapika yg terlihat panik diluar gua. Kurapika dan Gon masuk gua bersama demi menyelamatkan Leorio.

“Leorio…” teriak Gon sambil berlari memasuki gua bersama Kurapika.
mereka berdua terkejut karna Leorio tergeletak ditanah dan dipenuhi bekas gigitan ular. Kurapika dan Gon segera menyelamatkan Leorio.
Tapi dipintu keluar gua, ratusan ular langsung menghadang mereka. Tim Gon sudah terjebak oleh ular Viper yg menghadang jalan keluar. Tapi masternya Viper, Bourbon. Sudah mati. Didalam gua juga terlihat Ponzu terdiam merenung.

“Orang yg sudah mengatur perangkap ini sudah mati? Bagaimana bisa?” tanya Kurapika kepada Ponzu.
“aku yg membunuhnya. Aku tidak akan memberitahumu bagaimana itu.” Ucap Ponzu sambil duduk di pojok gua.

“Gon, tolong urus Leorio.” Pinta Kurapika.
“Oke.” Sahut Gon.

Kurapika berjalan mendekati tubuh Bourbon yg sudah mati. Belum sempat menyentuhnya, dari atas gua keluar ratusan ular Viper melindungi tubuh Bourbon. Kurapika tersentak kaget dengan ular ular itu.
“percuma saja. Kau tidak akan dapat menyentuh tubuhnya. Ular ular itu sudah terlatih untuk menyerang orang yg mencoba untuk menyentuh masternya atau meninggalkan gua ini.” Ucap Ponzu memperingatkan.

Lalu Kurapika mengamati tubuh Bourbon yg kaku dengan tangan penuh benjolan bekas sengatan lebah.
“jadi kau menggunakan racun untuk bertarung dengan racun. Dilihat dari luka Bourbon, kau menggunakan racun lebah. Kemungkinan dia mati karena Syok Anafilaksis.” Ucap Kurapika.
“Anafilaksis Syok?” sahut Gon bingung.

“ketika lebah menyengat manusia. Manusia langsung memproduksi antibodi untuk melawan racunnya. Tapi jika manusia disengat lagi oleh lebah yg sama, mereka akan mengalami reaksi alergi. Reaksi alergi yg luar biasa. Yg dikenal sebagai Syok Anafilaksis. Tergantung dengan keadaannya. Itu dapat mengakibatkan fatal.” Ucap Kurapika sambil mengamati tubuh Bourbon.
“kau memang pintar, itulah yg sebenarnya terjadi.” Puji Ponzu kepada Kurapika.

“Jadi kau menggunakan lebah untuk membunuhnya?” tanya Gon sambil menjaga Leorio yg terkena gigitan ular Viper.
“Bourbon adalah targetku. Setelah dia kupastikan bahwa dia memasuki gua. Aku segera menyemprotkan gas tidur di pintu masuknya. Dan aku menunggu hingga aman untuk dimasuki. Hingga akhirnya Bourbon tertidur. Tapi, dia sudah memasang jebakan. Gas tidurku itu tidak memberikan efek pada ular ular yg sudah bersembunyi dicelah belakang gua. Lalu, aku mencoba balik menyerang. Jadinya aku tidak digigit oleh ular ular. Tapi, yg menjadi utama dalam seranganku…” ucap Ponzu.

Ponzu lalu mengeluarkan lebah lebah dari dalam topinya yg berwarna kuning. Gon dan Kurapika terkejut melihat lebah lebah keluar dari topi Ponzu.
“Kau menyimpan lebah lebah disana?” ucap Kurapika terkejut.

“Jika aku berteriak atau terjatuh. Mereka (lebah lebah) akan langsung menyerang manusia yg ada didekatnya. Aku sebenarnya tidak berharap dia untuk mati. Bagaimana aku bisa tahu kalau dia sudah disengat satu kali? Dan aku tidak dapat menolongnya karena ular ularnya. Itu sudah menjadi diluar kendaliku.” Ucap Ponzu.

Ponzu segera menyuruh lebahnya untuk kembali didalam topinya. “kembalilah” pintanya.
“masalahnya, walaupun dia sudah mati. Vipernya masih saja aktif. Dan kita dapat memintanya atau mencari cara untuk melumpuhkan ular ular itu. Kita sudah terperangkap untuk tidak bisa keluar.” Ucap Ponzu.

“Arggg..” rintih Leorio kesakitan menahan racun Viper.
“Leorio…” ucap Gon khawatir.

“hah, aku sudah menyerah. Kita hanya perlu menunggu para penguji menyelamatkan kita.” Ucap Ponzu pasrah.
“Para penguji? Kau bilang kalau mereka akan menyelamatkan kita dari gua ini?” tanya Kurapika.
“kau tidak tahu? ID kita ini sudah diisi dengan alat pelacakan. Para penguji bisa mengetahui lokasi para peserta. Jika seseorang tidak kembali setelah 1 minggu. Para penguji akan datang memeriksa kita. Itu tidak akan bekerja jika kau kehilangan IDmu atau seseorang sudah mengambilnya darimu. Untungnya, hanya tinggal satu hari lagi. Satu satunya cara adalah menyerah dan menunggu tahun depan.” Jelas Ponzu.

“Kita tak bisa melakukan itu. Kondisi Leorio makin memburuk. Kami harus membawanya pada dokter secepatnya.” Ucap Kurapika sambil berjalan mendekati Leorio.
“Para penguji tidak akan pergi sebelum ujian berakhir. Jika kau tidak memiliki ID, pada dasarnya kau akan dibiarkan untuk mati. Itu sudah menjadi kesalahannya. Aku sudah memperingatkannya. Sekarang kau hanya bisa berdo’a semoga bantuan akan segera datang.” Ucap Ponzu.

Dalam pikiran Kurapika “Tidak, masih ada jalan. Dengan peluang yg bagus untuk berhasil. Tapi, jika dia tidak ada membawa apapun didirinya. Kita akan hanya menambah korban.”

“Kurapika. Jagalah Leorio.” Pinta Gon.
“Gon?” panggil Kurapika.
“Aku yakin kita akan menemukan sesuatu!” ucap Gon penuh semangat.

Gon lalu berjalan mendekati mayat Bourbon.
“Gon. Hey Gon!” teriak Kurapika menghentikan Gon.
“Tunggu, apa yg akan kau lakukan? Apa kau tidak mendengarkan apa yg aku katakan? Hei?” ucap Ponzu juga menghentikan Gon mendekati tubuh Bourbon.

Gon tidak mempedulikan mereka dan tetap mendekati mayat Bourbon yg dipenuhi ular Viper beracun. Ketika Gon menyentuh baju Bourbon, seketika ular ular Viper menyerang Gon dan langsung menggigitnya.
“Gon.” Ucap Kurapika khawatir.
“Di Dia gila…” ucap Ponzu.

Dalam sekejap tubuh Gon dikerumuni ratusan ular Viper beracun dan mematikan.
Akhirnya setelah berjuang dari gigitan dan belitan ratusan ular Viper, Gon berhasil menemukan sebotol obat penawar racun dan 2 buah suntikan dari dalam baju Bourbon.
“Ketemu! Kurapika ” teriak Gon lalu melemparkan obat dan suntikan ke arah Kurapika.



“Gon…” teriak Kurapika sambil menangkap obat penawar dan suntikan.

Gon terkapar setelah dibelit dan digigit ratusan ular Viper. Mengetahui Gon sudah terjatuh ketanah, ratusan ular Viper langsung pergi.
“Cepat berikan itu pada Leorio…” pinta Gon dan merintih kesakitan.

Kurapika segera menyuntikkan penawar racunnya kepada Leorio.
“Baiklah kau selanjutnya…” ucap Kurapika sambil membawa tubuh Gon ke tempat aman.
“Yah..” sahut Gon.

“Aku tak percaya ini…Dia berani pergi ke sarang ular berbisa untuk mencari penangkal racun, padahal dia belum tentu memilikinya.” Ucap Ponzu yg terperanga melihat aksi Gon.
“Kemungkinan itu karena kebaikannya.” Sela Kurapika sambil menyuntikkan penawar racun ke tubuh Gon.

“Apa?” ucap Ponzu bingung.
“Jika kau melihat ada orang yg teracuni, kau perlu penangkal racun sebagai tawar menawar.” Jawab Kurapika.
“Itu betul, tapi…” ucap Ponzu.

Dalam pikiran Kurapika “barusan, butuh keberanian yg luar biasa untuk melakukan apa yg dilakukannya tadi.”

“Kondisi Leorio sudah menstabil. Dia akan baik baik saja.” Ucap Kurapika sambil melihat Leorio yg tertidur pulas.
“Kau pasti benar benar teman yg baik.” Ucap Ponzu memuji Kurapika.

Setelah tertidur beberapa saat, Gon akhirnya bangun.
“Hei, apa kau masih mempunyai gas tidur?” tanya Gon.
“Ya…” jawab Ponzu.

“Apa kau ingin menukarnya dengan ID Bourbon ini?” ucap Gon sambil menunjukkan papan ID bernomor 103.
“Eh….Itu punya Bourbon!” ucap Ponzu terkejut.

(Ternyata saat Gon mengambil obat penawar racun, dia juga mengambil papan ID milik Bourbon)

“Ini memberikanmu 6 poin, bukan?” ucap Gon.
“Ennngggg.. Ya, betul. Tapi apa yg ingin kau lakukan dengan gas tidur?” tanya Ponzu.
“Aku ingin memberikannya pada ular ular itu, jadi kita bisa keluar dari gua ini.” Jawab Gon.

“ini akan lebih efektif daripada disemprotkan dari luar. Dalam 5 menit, gua ini sepenuhnya akan terisi dengan gas. Dan ular ularnya akan tidur. Tapi itu membutuhkan waktu 5 menit! Tidak ada seorangpun yg dapat menahan nafas selama itu. Tidak akan ada poin jika kita tertidur dalam keadaan seperti itu.” Ucap Ponzu.
“9 menit dan 44 detik.” Ucap Gon.
“heh?” ucap Ponzu bingung.

“itu rekorku. Aku akan menahan nafasku dan akan mengeluarkan kalian keluar.” Ucap Gon.
“Aku tak dapat mempercayaimu. Kau mungkin akan lari sendiri.” Ucap Ponzu ragu.

“kau benar benar berpikir seperti itu, setelah dia pergi ke sarang ular untuk menyelamatkan Leorio?” ucap Kurapika.
“Percayakan saja padaku. Aku akan membawamu keluar.” Ucap Gon.
“Ehm. Baiklah.” Ucap Ponzu.

Akhirnya Ponzu mengeluarkan 1 gas tidur dan menyiapkannya.
“Sudah siap.” Ucap Ponzu sambil membawa gas tidur.
“dengan sinyalku, lepaskan gasnya.” Pinta Gon.
“Baiklah.” Sahut Ponzu.

Gon segera mengambil nafas terakhirnya dan mengacungkan jempolnya yg bertanda segera lepaskan tutup gas tidur.
Ponzu segera melepaskan gas tidur didalam gua. Seluruh gua langsung terisi dengan gas tidur.
Ponzu dan Kurapika langsung tertidur begitu pula dengan ratusan ular Viper. Hanya Gon yg menahan nafasnya.
Setelah menahan nafas selama 5 menit, Gon langsung menggendong Ponzu, Kurapika, dan Leorio keluar dari gua.

“Ya… BERHASIL…!!!” teriak Gon sambil keluar dari gua.

Gon langsung membawa Kurapika, Leorio, dan Ponzu ke tempat aman dan mereka bertiga masih tertidur karena efek dari gas tidur.
“Aku akan memberikan ID Bourbon padamu. Jadi para penguji akan menemukanmu. Jika aku membawa IDmu, Leorio akan mendapatkan 6 poin dan lulus. Mengingat ini juga sebagai bayaran aku sudah mengeluarkanmu dari gua. Maafkan aku.” Ucap Gon sambil memberikan ID Bourbon pada Ponzu yg masih tertidur dan mengambil ID Ponzu untuk diserahkan pada Leorio.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sementara itu, kapal penguji sudah datang untuk menjemput semua peserta yg masih hidup dan masih mempunyai papan ID.
“ujian tahap 4 sudah berakhir. Semua peserta harap kembali ke garis awal dimana tahap ini dimulai. Kalian akan diberikan waktu tambahan selama 1 jam. Jika kalian tidak kembali dalam 1 jam, kalian akan dianggap gagal. Selain itu, tidak diizinkan untuk pertukaran ID setelah mencapai garis awal. Siapapun yg tertangkap saling menukar ID akan di diskualifikasi.” Seru kru kapal memberitahukan dari mikrofon kapal.

Semua peserta yg mendengarnya langsung menuju ke tempat awal. Terlihat Killua, Hisoka dan Pokkle menuju garis awal secara bersama sama..

Siapa sajakah yg lulus ujian tahap 4….???


__________________________________________________________________________________


CHAPTER 30
“SAAT x PENTING x WAWANCARA”

Akhirnya kapal penguji merapat ke Pulau Zevil. Khara selaku kru kapal turun untuk mendata peserta yg lolos dan terlihat 6 orang yg sudah berkumpul diantaranya Bodoro, Hisoka, Hanzo, Gittarackur, Pockle, dan Killua.
“Baiklah, kami sekarang akan mengecek ID setiap orang!” ucap khara sambil membawa alat tulis.

1. #44 Hisoka-san. Berhasil mengumpulkan 6 Poin yaitu 384 (3P), 80(1P),281(1P), 118(1P)

2. #53 Pockle-san. Berhasil mengumpulkan 6 Poin yaitu 53(3P), 105(3P)

3. #99 Killua-san. Berhasil mengumpulkan 6 Poin yaitu 99(3P), 199(3P)

4. #301 Gittarackur-san. Berhasil mengumpulkan 6 Poin yaitu 301(3P), 371(3P)

5. #191 Bodoro-san. Berhasil mengumpulkan 6 Poin yaitu 191(3P), 34(3P)

6. #294 Hanzo-san. Berhasl mengumpulkan 6 Poin yaitu 294(3P), 198(1P), 362(1P), 89(1P)

“Jadi hanya 6 peserta yg lulus? Oh?” ucap khara terkejut saat melihat Gon, Kurapika, dan Leorio datang.
“Gon.” Panggil Killua sambil mengacungkan jempol.
“Ah, ada 3 yg datang di saat terakhir.” Ucap khara.

“Killua.” Gon membalas dengan mengacungkan jempol ke arah Killua.
“Dan sekarang ini adalah peserta terakhir..” ucap Khara.

7. #404 Kurapika-san. Berhasil mengumpulkan 6 Poin yaitu 404(3P), 16(3P)

8. #403 Leorio-san. Berhasil mengumpulkan 6 Poin yaitu 403(3P), 246(3P)

9. Dan #405 Gon-san. Berhasil mengumpulkan 6 Poin yaitu 405(3P), 44(3P)

“Ada 9 peserta yg lulus dari ujian tahap ke empat” teriak khara.

semua peserta yg lolos langsung terbang menggunakan balon udara menuju tempat ujian terakhir.

*diruangan penguji dibalon udara. Netero, Buhara, Menchi, Bean, Satotsu dan Lippo sedang menikmati sarapan.
“6 dari 9 pemula? Marvelous, mervelous. Hohoho…” ucap Netero.
“Apakah ini pernah terjadi sebelumnya?” tanya Buhara sambil makan.

“Hmmm. Ini gejala dimana kita sudah pergi bertahun tahun tanpa seorang pemula yg lulus. Lalu tiba tiba, kita akan memiliki para pemula yg menjanjikan. Ini sudah keempat kalinya aku melihat kejadian ini.” Jawab Netero.
“Ngomong ngomong, apa yg akan kita lakukan pada ujian tahap terakhir?” tanya Satotsu sambil makan.
“Oh, iya. Kau belum memberitahu kami.” Sahut Buhara.

“Ya, tentang itu…Aku berniat agar mereka berpartisipasi dalam perkelahian yg sedikit aneh.” Jawab Netero.
“Hmm? Perkelahian yg sedikit aneh?” tanya Satotsu bingung.
“Pertama, aku akan mewawancarai setiap dari 9 peserta.” Jawab Netero.

*dilorong balon udara terlihat Leorio,Gon dan Kurapika.
“menyedihkan…Aku malah membutuhkan kalian berdua…untuk melakukan apa saja untukku saat ujian tahap ke 4. Aku berjanji akan membalas budi kalian. Jadi…Terima kasih.” Ucap Leorio.
Gon dan Kurapika tersenyum mendengar pernyataan Leorio.

Tiba tiba speaker pengumuman berbunyi “Pengumuman untuk semua peserta. Ketua ingin melakukan wawancara pada setiap kandidat yg tersisa. Saat nomor kalian dipanggil. Diharapkan untuk datang di ruang resepsi dilantai dua. Dan kami akan memulainya dari nomor 44, Hisoka.”
“Wawancara?” tanya Leorio bingung.

*diruang resepsi dilantai dua. Hisoka masuk untuk wawancara dengan ketua.
“Silakan duduk.” Pinta Netero.
“Jangan bilang padaku kalau ini adalah ujian tahap terakhir.” Ucap Hisoka.
“Itu mungkin saja…Aku hanya bertanya sedikit pertanyaan untuk memuaskan rasa keingintahuanku.” Ucap Netero sambil mengambil alat tulis.

Hisoka lalu duduk menghadap Netero untuk mulai wawancara.
“Pertama, kenapa kau ingin menjadi hunter?” tanya Netero.
“Aku tidak terlalu tertarik untuk menjadi hunter. Tapi…” jawab Hisoka.
“Tapi?” sela Netero.

“Lisensi hunter akan menjadi sangat berguna.” Jawab Hisoka.
“Oh, contohnya?” sela Netero.
“Contohnya. Hunter biasanya tidak akan dihukum jika mereka membunuh seseorang.” Ucap Hisoka.
“Aku tahu. Baiklah pertanyaan selanjutnya. Dari 8 peserta lainnya, yg mana yg menarik bagimu?” tanya Netero.

“Nomor 99 (Killua).” Jawab Hisoka.
“Ah…” sela Netero.
“Nomor 405 (Gon) juga dalam pengawasanku. Tapi, tetap nomor 99 (Killua) yg menarik. Aku akan mengambilnya suatu hari nanti. Hihihi….” Jawab Hisoka.

“Hmm. Pertanyaan terakhir. Dari ke 8 peserta lainnya yg mana yg kau tidak ingin untuk bertarung?” tanya Netero.
“Mungkin nomor 405(Gon). Tapi pertama tama adalah yg bernomor 99(Killua). Jika kau menanyakan siapa yg ingin kulawan pada saat ini, jawabanku adalah nomor 405(Gon).” Ucap Hisoka.
“Ah, aku mengerti.” Sela Netero.

“Aku akan menyebutkan satu orang lagi yg ingin kulawan pada saat ini. Yaitu kau.” Ucap Hisoka dengan tatapan mata tajam.
“Hmm. Yap,Kerja bagus. Kau kumaafkan.” Ucap Netero.

Selesai juga wawancara Hisoka. Hisoka lalu berjalan keluar ruangan.
Dalam pikiran Hisoka “Kakek itu begitu licik…Dia langsung meninggalkan dirinya begitu terlindungi. Aku kehilangan batasanku.”

Lalu giliran Pockle untuk wawancara. Dengan pertanyaan yg sama, siapa yg ingin dilawan dan siapa yg tidak ingin dilawan.
“Aku memperhatikan nomor 404(Kurapika). Dia terlihat sebagai peserta yg seimbang. Dan pastinya aku tidak mau bertarung dengan nomor 44(Hisoka). Sejujurnya, aku ragu untuk bisa mengalahkan dia.” Ucap Pockle.

Lalu giliran Killua dengan pertanyaan yg sama. siapa yg ingin dilawan dan siapa yg tidak ingin dilawan.
“Gon, karena kami berusia yg sama. Aku tak ingin bertarung dengan nomor 53(Pockle). Aku tidak berpikir itu akan menjadi pertarungan yg menarik.” Ucap Killua.

kemudian Bodoro mulai wawancara.
“Aku tertarik pada nomor 44(Hisoka). Dia memiliki kehadiran yg sejati. Nomor 405(Gon) dan 99(Killua) mereka masih anak anak. Aku tidak ingin bertarung dengan mereka.” Ucap Bodoro,

Lalu tiba giliran Gittarackur.
“nomor 99(Killua). Nomor 44(Hisoka).” Ucap Gittarackur.

Tiba giliran Gon.
“Siapa yg menjadi daya tarikku? Nomor 44, Hisoka. Sudah banyak yg terjadi. Jadi aku telah tertarik padanya. Aku tak bisa bertarung dengan nomor 99(Killua), 403(Leorio), dan 404(Kurapika).” Ucap Gon.

Lalu giliran Hanzo.
“Dia yg bernomor 44(Hisoka). Dia sangat berbahaya disini. Dan nomor 44 lah yg paling tidak ingin kulawan.” Ucap Hanzo.

Giliran Kurapika wawancara.
“Untuk alasan yg positif aku tertarik pada nomor 405(Gon). Dan untuk alasan negatif aku tertarik pada nomor 44(Hisoka). Jika untuk alasan yg umum, aku akan bertarung pada semuanya. Jika tidak, aku tidak akan memilih untuk bertarung dengan siapapun.” Ucap Kurapika.

Dan giliran terakhir Leorio.
“nomor 405(Gon). Aku berutang budi padanya. Dan aku harap dia akan lolos dalam ujian ini. Jadi aku berharap untuk tidak melawan nomor 405(Gon).” Ucap Leorio.

Akhirnya semua selesai melakukan wawancara
“Hmm. Hasilnya ternyata tidak seperti yg kuharapkan.” Ucap Netero kecewa.

*matahari mulai terbenam, Gon melamun dilorong balon udara sambil melihat pemandangan melalui jendela, lalu datang Kurapika.
“Gon. Kita telah mencapai tahap terakhir dari ujian ini.” Ucap Kurapika sambil berjalan menghampiri Gon.
“Yah.” Tanggap Gon dengan raut wajah sedih.

*diruangan ketua penguji. Terlihat Netero sedang menyelesaikan sesuatu.
“Yah, ini bagus.” Ucap Netero sambil menulis sesuatu.

*diruang rapat para penguji. Netero masuk ruangan dengan membawa suatu kertas.
“Maaf jika sudah membuat kalian menunggu. Aku sudah mengelompokkannya.” Ucap Netero sambil menunjukkan kertas hasil wawancaranya.
“Huh?” ucap Menchi bingung.

“Apa itu?” tanya Satotsu.
“K Ketua? Apa? Apa kau serius?” ucap Buhara bingung.
“Hihihihi. Aku serius.” Tanggap Netero.
“Dia benar benar serius.” Ucap Satotsu.
“Apa benar benar serius..?”sela Menchi bingung.

“Memenangi akan membuat mereka menjadi hunter.” Jawab Netero.

Entah apa yg dibuat Netero, hingga para penguji lainnya nampak tak percaya dengan Netero.

*kembali ke tempat Gon dan Kurapika dilorong balon udara.
“Gon..” panggil Kurapika.
“Hmm..” jawab Gon.

“Apa yg sudah terjadi pada saat ujian tahap ke 4? Saat kita bertemu. Tingkahmu sedikit aneh. Dan kau kelihatan tidak tenang. Sejak di Pulau Zevil.” Tanya Kurapika.
“Targetku adalah Hisoka. Aku menunggu kesempatan bagus untuk mencuri IDnya. Tapi, ada orang yg sudah membuntutiku. Dan dia langsung memberiku panah beracun. Hisoka langsung mengambil kembali IDnya dari orang yg membuntutiku, dan dia memberikan IDnya padaku. Dia mengatakan bahwa dia berutang padaku sekarang” ucap Gon.

“Hisoka mengatakan itu?” tanya Kurapika.
“Aku katakan kepada dia bahwa aku tidak memerlukan bantuannya. Dan segera dia langsung memukulku. Aku sangat marah karena aku tidak bisa melakukan apapun padanya…Setelah itu aku mulai sedih dan kesepian. Aku merasa begitu tak berdaya. Dan aku ingin menolong seseorang, kurasa. Itu sebabnya aku mencari kalian berdua.” Ucap Gon sambil meneteskan air mata.

“Gon. Aku dan Leorio hanya mampu berbuat sejauh ini karenamu. Kami benar benar berterima kasih.” Ucap Kurapika.
“Hmm. Aku juga ingin mengucapkan terima kasih padamu.” Ucap Gon.

Gon sudah mempererat ikatan pertalian pada teman temanya. Dan 9 peserta yg tersisa sudah bersiap untuk memulai ujian tahap terakhir.





___________________________________________________________________________________





CHAPTER 30
“SAAT x PENTING x WAWANCARA”

Akhirnya kapal penguji merapat ke Pulau Zevil. Khara selaku kru kapal turun untuk mendata peserta yg lolos dan terlihat 6 orang yg sudah berkumpul diantaranya Bodoro, Hisoka, Hanzo, Gittarackur, Pockle, dan Killua.
“Baiklah, kami sekarang akan mengecek ID setiap orang!” ucap khara sambil membawa alat tulis.

1. #44 Hisoka-san. Berhasil mengumpulkan 6 Poin yaitu 384 (3P), 80(1P),281(1P), 118(1P)

2. #53 Pockle-san. Berhasil mengumpulkan 6 Poin yaitu 53(3P), 105(3P)

3. #99 Killua-san. Berhasil mengumpulkan 6 Poin yaitu 99(3P), 199(3P)

4. #301 Gittarackur-san. Berhasil mengumpulkan 6 Poin yaitu 301(3P), 371(3P)

5. #191 Bodoro-san. Berhasil mengumpulkan 6 Poin yaitu 191(3P), 34(3P)

6. #294 Hanzo-san. Berhasl mengumpulkan 6 Poin yaitu 294(3P), 198(1P), 362(1P), 89(1P)

“Jadi hanya 6 peserta yg lulus? Oh?” ucap khara terkejut saat melihat Gon, Kurapika, dan Leorio datang.
“Gon.” Panggil Killua sambil mengacungkan jempol.
“Ah, ada 3 yg datang di saat terakhir.” Ucap khara.

“Killua.” Gon membalas dengan mengacungkan jempol ke arah Killua.
“Dan sekarang ini adalah peserta terakhir..” ucap Khara.

7. #404 Kurapika-san. Berhasil mengumpulkan 6 Poin yaitu 404(3P), 16(3P)

8. #403 Leorio-san. Berhasil mengumpulkan 6 Poin yaitu 403(3P), 246(3P)

9. Dan #405 Gon-san. Berhasil mengumpulkan 6 Poin yaitu 405(3P), 44(3P)

“Ada 9 peserta yg lulus dari ujian tahap ke empat” teriak khara.

semua peserta yg lolos langsung terbang menggunakan balon udara menuju tempat ujian terakhir.

*diruangan penguji dibalon udara. Netero, Buhara, Menchi, Bean, Satotsu dan Lippo sedang menikmati sarapan.
“6 dari 9 pemula? Marvelous, mervelous. Hohoho…” ucap Netero.
“Apakah ini pernah terjadi sebelumnya?” tanya Buhara sambil makan.

“Hmmm. Ini gejala dimana kita sudah pergi bertahun tahun tanpa seorang pemula yg lulus. Lalu tiba tiba, kita akan memiliki para pemula yg menjanjikan. Ini sudah keempat kalinya aku melihat kejadian ini.” Jawab Netero.
“Ngomong ngomong, apa yg akan kita lakukan pada ujian tahap terakhir?” tanya Satotsu sambil makan.
“Oh, iya. Kau belum memberitahu kami.” Sahut Buhara.

“Ya, tentang itu…Aku berniat agar mereka berpartisipasi dalam perkelahian yg sedikit aneh.” Jawab Netero.
“Hmm? Perkelahian yg sedikit aneh?” tanya Satotsu bingung.
“Pertama, aku akan mewawancarai setiap dari 9 peserta.” Jawab Netero.

*dilorong balon udara terlihat Leorio,Gon dan Kurapika.
“menyedihkan…Aku malah membutuhkan kalian berdua…untuk melakukan apa saja untukku saat ujian tahap ke 4. Aku berjanji akan membalas budi kalian. Jadi…Terima kasih.” Ucap Leorio.
Gon dan Kurapika tersenyum mendengar pernyataan Leorio.

Tiba tiba speaker pengumuman berbunyi “Pengumuman untuk semua peserta. Ketua ingin melakukan wawancara pada setiap kandidat yg tersisa. Saat nomor kalian dipanggil. Diharapkan untuk datang di ruang resepsi dilantai dua. Dan kami akan memulainya dari nomor 44, Hisoka.”
“Wawancara?” tanya Leorio bingung.

*diruang resepsi dilantai dua. Hisoka masuk untuk wawancara dengan ketua.
“Silakan duduk.” Pinta Netero.
“Jangan bilang padaku kalau ini adalah ujian tahap terakhir.” Ucap Hisoka.
“Itu mungkin saja…Aku hanya bertanya sedikit pertanyaan untuk memuaskan rasa keingintahuanku.” Ucap Netero sambil mengambil alat tulis.

Hisoka lalu duduk menghadap Netero untuk mulai wawancara.
“Pertama, kenapa kau ingin menjadi hunter?” tanya Netero.
“Aku tidak terlalu tertarik untuk menjadi hunter. Tapi…” jawab Hisoka.
“Tapi?” sela Netero.

“Lisensi hunter akan menjadi sangat berguna.” Jawab Hisoka.
“Oh, contohnya?” sela Netero.
“Contohnya. Hunter biasanya tidak akan dihukum jika mereka membunuh seseorang.” Ucap Hisoka.
“Aku tahu. Baiklah pertanyaan selanjutnya. Dari 8 peserta lainnya, yg mana yg menarik bagimu?” tanya Netero.

“Nomor 99 (Killua).” Jawab Hisoka.
“Ah…” sela Netero.
“Nomor 405 (Gon) juga dalam pengawasanku. Tapi, tetap nomor 99 (Killua) yg menarik. Aku akan mengambilnya suatu hari nanti. Hihihi….” Jawab Hisoka.

“Hmm. Pertanyaan terakhir. Dari ke 8 peserta lainnya yg mana yg kau tidak ingin untuk bertarung?” tanya Netero.
“Mungkin nomor 405(Gon). Tapi pertama tama adalah yg bernomor 99(Killua). Jika kau menanyakan siapa yg ingin kulawan pada saat ini, jawabanku adalah nomor 405(Gon).” Ucap Hisoka.
“Ah, aku mengerti.” Sela Netero.

“Aku akan menyebutkan satu orang lagi yg ingin kulawan pada saat ini. Yaitu kau.” Ucap Hisoka dengan tatapan mata tajam.
“Hmm. Yap,Kerja bagus. Kau kumaafkan.” Ucap Netero.

Selesai juga wawancara Hisoka. Hisoka lalu berjalan keluar ruangan.
Dalam pikiran Hisoka “Kakek itu begitu licik…Dia langsung meninggalkan dirinya begitu terlindungi. Aku kehilangan batasanku.”

Lalu giliran Pockle untuk wawancara. Dengan pertanyaan yg sama, siapa yg ingin dilawan dan siapa yg tidak ingin dilawan.
“Aku memperhatikan nomor 404(Kurapika). Dia terlihat sebagai peserta yg seimbang. Dan pastinya aku tidak mau bertarung dengan nomor 44(Hisoka). Sejujurnya, aku ragu untuk bisa mengalahkan dia.” Ucap Pockle.

Lalu giliran Killua dengan pertanyaan yg sama. siapa yg ingin dilawan dan siapa yg tidak ingin dilawan.
“Gon, karena kami berusia yg sama. Aku tak ingin bertarung dengan nomor 53(Pockle). Aku tidak berpikir itu akan menjadi pertarungan yg menarik.” Ucap Killua.

kemudian Bodoro mulai wawancara.
“Aku tertarik pada nomor 44(Hisoka). Dia memiliki kehadiran yg sejati. Nomor 405(Gon) dan 99(Killua) mereka masih anak anak. Aku tidak ingin bertarung dengan mereka.” Ucap Bodoro,

Lalu tiba giliran Gittarackur.
“nomor 99(Killua). Nomor 44(Hisoka).” Ucap Gittarackur.

Tiba giliran Gon.
“Siapa yg menjadi daya tarikku? Nomor 44, Hisoka. Sudah banyak yg terjadi. Jadi aku telah tertarik padanya. Aku tak bisa bertarung dengan nomor 99(Killua), 403(Leorio), dan 404(Kurapika).” Ucap Gon.

Lalu giliran Hanzo.
“Dia yg bernomor 44(Hisoka). Dia sangat berbahaya disini. Dan nomor 44 lah yg paling tidak ingin kulawan.” Ucap Hanzo.

Giliran Kurapika wawancara.
“Untuk alasan yg positif aku tertarik pada nomor 405(Gon). Dan untuk alasan negatif aku tertarik pada nomor 44(Hisoka). Jika untuk alasan yg umum, aku akan bertarung pada semuanya. Jika tidak, aku tidak akan memilih untuk bertarung dengan siapapun.” Ucap Kurapika.

Dan giliran terakhir Leorio.
“nomor 405(Gon). Aku berutang budi padanya. Dan aku harap dia akan lolos dalam ujian ini. Jadi aku berharap untuk tidak melawan nomor 405(Gon).” Ucap Leorio.

Akhirnya semua selesai melakukan wawancara
“Hmm. Hasilnya ternyata tidak seperti yg kuharapkan.” Ucap Netero kecewa.

*matahari mulai terbenam, Gon melamun dilorong balon udara sambil melihat pemandangan melalui jendela, lalu datang Kurapika.
“Gon. Kita telah mencapai tahap terakhir dari ujian ini.” Ucap Kurapika sambil berjalan menghampiri Gon.
“Yah.” Tanggap Gon dengan raut wajah sedih.

*diruangan ketua penguji. Terlihat Netero sedang menyelesaikan sesuatu.
“Yah, ini bagus.” Ucap Netero sambil menulis sesuatu.

*diruang rapat para penguji. Netero masuk ruangan dengan membawa suatu kertas.
“Maaf jika sudah membuat kalian menunggu. Aku sudah mengelompokkannya.” Ucap Netero sambil menunjukkan kertas hasil wawancaranya.
“Huh?” ucap Menchi bingung.

“Apa itu?” tanya Satotsu.
“K Ketua? Apa? Apa kau serius?” ucap Buhara bingung.
“Hihihihi. Aku serius.” Tanggap Netero.
“Dia benar benar serius.” Ucap Satotsu.
“Apa benar benar serius..?”sela Menchi bingung.

“Memenangi akan membuat mereka menjadi hunter.” Jawab Netero.

Entah apa yg dibuat Netero, hingga para penguji lainnya nampak tak percaya dengan Netero.

*kembali ke tempat Gon dan Kurapika dilorong balon udara.
“Gon..” panggil Kurapika.
“Hmm..” jawab Gon.

“Apa yg sudah terjadi pada saat ujian tahap ke 4? Saat kita bertemu. Tingkahmu sedikit aneh. Dan kau kelihatan tidak tenang. Sejak di Pulau Zevil.” Tanya Kurapika.
“Targetku adalah Hisoka. Aku menunggu kesempatan bagus untuk mencuri IDnya. Tapi, ada orang yg sudah membuntutiku. Dan dia langsung memberiku panah beracun. Hisoka langsung mengambil kembali IDnya dari orang yg membuntutiku, dan dia memberikan IDnya padaku. Dia mengatakan bahwa dia berutang padaku sekarang” ucap Gon.

“Hisoka mengatakan itu?” tanya Kurapika.
“Aku katakan kepada dia bahwa aku tidak memerlukan bantuannya. Dan segera dia langsung memukulku. Aku sangat marah karena aku tidak bisa melakukan apapun padanya…Setelah itu aku mulai sedih dan kesepian. Aku merasa begitu tak berdaya. Dan aku ingin menolong seseorang, kurasa. Itu sebabnya aku mencari kalian berdua.” Ucap Gon sambil meneteskan air mata.

“Gon. Aku dan Leorio hanya mampu berbuat sejauh ini karenamu. Kami benar benar berterima kasih.” Ucap Kurapika.
“Hmm. Aku juga ingin mengucapkan terima kasih padamu.” Ucap Gon.

Gon sudah mempererat ikatan pertalian pada teman temanya. Dan 9 peserta yg tersisa sudah bersiap untuk memulai ujian tahap terakhir.

0 Response to "Cerita hunter x hunter capter 29-30"

Posting Komentar

Entri Populer