“TAKDIR x PERTEMUAN”
Gon sedang dirawat disebuah ruangan, dan ditemani satotsu. Dengan tangan kiri yg patah, Gon bangun dari tidurnya.
“Kau sudah bangun?” ucap Satotsu sambil membaca baca buku.
“Saya dimana?” tanya Gon sambil duduk ditempat tidur.
“Diruang tunggu, didekat arena tahap final. Ya, susah sekali.” Jawab Satotsu.
“Oya. Aku berada dipertengahan ujian hunter.” Ucap Gon.
“Lenganmu akan sembuh dengan cepat. Istirahat itu sangat membantu. Faktanya, setelah sembuh, tulang akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya.” Ucap Satotsu.
Lalu Gon mengingat pertarungannya dengan Hanzo.
“Dalam hal apapun. Selamat atas kelulusanmu.” Ucap Satotsu sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Gon. Tapi Gon hanya memandangi satotsu.
“Satotsu-san, Aku…” ucap Gon bingung.
“Kau tidak boleh begitu. Hanya seseorang yg telah gagal ujian tidak bisa lulus. Seseorang yg telah lulus ujian tidak bisa lagi gagal.” Ucap Satotsu sambil berjabat tangan dengan Gon.
Gon hanya terdiam.
“Sisanya terserah padamu. Jika kau merasa dirimu tidak memenuhi syarat untuk menjadi pemain profesional, kau bebas untuk menghancurkan atau menyingkirkan lisensimu. Kau bahkan dapat menjualnya. Karena tidak ada orang lain akan dapat menggunakannya. Namun, seseorang yg telah lulus ujian tidak akan diizinkan untuk ikut ujian lagi. Hunter profesional akan diperlakukan dengan baik. Terutama karena upaya para pendahulu kita. Karena itu ada banyak peserta yg memiliki niat buruk.” Ucap Satotsu.
Gon masih terdiam mendengarkan, Lalu satosu mengambil sebuah map yg ada disampingnya.
“Jika bukan karena mereka, kita akan menerima setiap orang yg seperti itu.” Ucap Satotsu sambil memberikan map kepada Gon.
Gon lalu membuka isi map itu, didalamnya terdapat sebuah kartu berlambang XX.
“Hunter profesional kebanyakan menganggap kartu ini lebih berharga dari hidup mereka sendiri. Namun tidak lebih dari secarik kertas tidak berharga pada saat yg sama. Yg terpenting adalah apa yg kamu capai setelah kamu menjadi hunter.” Ucap Satotsu.
“Apa yg saya capai…” ucap Gon bingung.
Satotsu lalu memberikan kartu lisensi kepada Gon.
“Gon-kun, kamu dapat memutuskan sendiri ketika kamu siap untuk menggunakan kartu ini. Saya percaya pada penilaianmu.” Ucap Satotsu sambil memberikan kartu.
“Ya. Banyak orang membantu saya mencapai ini. Saya akan menggunakan ini untuk membalasnya.” Ucap Gon sambil menyimpan kartu hunter dalam sakunya.
“Kemudian izinkan saya untuk mengucapkan selamat kepadamu.” Ucap Satotsu sambil mengulurkan tangannya.
“Terima kasih, Satotsu-san.” Ucap Gon sambil berjabat tangan dengan Satotsu.
“Bagaimana dengan peserta lainnya? Ujian ini masih jalan, kan?” tanya Gon.
“Tidak, ujian ini sudah berakhir.” Jawab Satotsu.
“Benarkah?” ucap Gon terkejut.
“Ya, anda tidur selama hampir satu hari.” Jawab Satotsu.
“Benarkah?” tanya Gon.
“Yg lain yg lulus saat ini menyelesaikan orientasi singkat. Anda akan menjalani orientasi nanti.” Jawab Satotsu.
“Siapa yg gagal?” tanya Gon.
“Itu…Killua.” Jawab Satotsu.
“Mengapa Killua gagal?” tanya Gon terkejut.
“Pertama, saya akan memberitahukan pada anda apa yg terjadi. Setelah tidak sadar. Itu akan membantu anda memahami apa yg terjadi. Setelah anda jatuh pingsan…” ucap Satotsu.
(*Flash back setelah pertarungan Gon vs Hanzo.)
“Ketika dia bengun, dia mungkin akan menolak lisensi.” Ucap Hanzo.
“Kedengarannya seperti sesuatu yg akan dilakukan Gon.” Ucap Leorio.
“Hanya satu orang akan gagal dibabak ini, kan? Jika Gon gagal, tidak akan membuat sisa perkelahian kami sia sia.” Ucap Hanzo.
“Jangan khawatir, Gon telah lulus. Tidak ada dari perkataannya yg bisa merubah hal itu. Jika Gon marah dan mencoba membunuh saya, kita masih tidak bisa untuk mencabut lisensinya.” Jawab Netero.
“Baiklah.” Ucap Hanzo lalu berjalan meninggalkan arena.
“Mengapa anda membiarkan dia menang?” tanya Killua pada Hanzo.
“Biarkan dia menang.” Jawab Hanzo.
“Aku yakin anda tahu bagaimana membuat menyerah Gon tanpa membunuhnya. Mengingat kemampuanmu.” Ucap Killua.
“Ketika saya menyiksa seseorang, saya berharap orang yg membenci saya selama sisa hidup mereka. Ini lebih efektif daripada stress. Ketika seseorang menderita, mata mereka menunjukkan secercah permusuhan terhadap orang yg bertanggung jawab untuk rasa sakit itu. Bahkan dengan pelatihan yg ekstensif. Sulit untuk menekan sinar kebencian dan amarahnya. Tapi tidak ada yg seperti itu di mata Gon. Dapatkah anda percaya? Saya baru saja mematahkan lengannya. Tapi matanya sudah melupakan hal itu. Saya kira anda bisa mengatakan itu, bahwa dia telah menang dari saya. Jika anda perlu suatu alasan, ya cuma itu.” Ucap Hanzo sambil menatap tajam mata Killua.
Lalu Hanzo pergi, Killua hanya terdiam.
(*flash back berakhir.)
“Gon-kun, anda dapat menang dari lawan anda. Hanzo bilang begitu sendiri. Selain itu, pertandingan kedua dimulai. Pertandingan kedua antara Kurapika vs Hisoka.” Ucap Satotsu.
(*Flash back pertarungan Kurapika vs Hisoka.)
“Mulai.” Ucap wasit Masta.
Kurapika dan Hisoka hanya saling tatap. Setelah mereka berdua berjuang untuk sementara waktu…
Lalu Hisoka membisikkan sesuatu kepada Kurapika. Hisoka langsung pergi keluar arena.
“Aku menyerah.” Ucap Hisoka sambil berjalan keluar arena.
“Hah?” ucap wasit Masta.
Dan Kurapika menang.
(*Flash back berakhir.)
“Apa yg Hisoka katakan?” tanya Gon.
“Saya tidak tahu, tapi Hisoka sukarela mengalah. Pertandingan ketiga Hanzo melawan Pokkle.” Jawab Satotsu.
Pokkle ditempatkan dalam banyak posisi yg sama seperti Gon. Tapi Pokkle mengakui kekalahannya langsung setelah terus dihajar Hanzo.
pertandingan keempat adalah Hisoka melawan Bodoro. Pertandingan itu sangat sepihak, Bodoro beberapa kali terkena pukulan Hisoka, tapi Bodoro menolak untuk menyerah. Dan Hisoka langsung memberikan pukulan telak hingga Bodoro kewalahan dan tergeletak tak berdaya. Namun, sementara Bodoro berbaring dilantai, Hisoka membisikkan sesuatu di telinganya. Dan Bodoro akhirnya menyerah.
Pertandingan kelima menampilkan Killua vs Pokkle. Tapi begitu pertempuran dimulai, Killua malah ngacir. Dengan percaya diri, Killua menyatakan menyerah kepada Pokkle sebelum bertanding. Killua bilang dia tidak tertarik melawan Pokkle. Dia harus merasa bahwa ia dapat memenangkan kompetisi selanjutnya. Namun, Leorio meminta agar pertandingan keenam ditunda sementara Bodoro pulih dari cedera. Jadi Killua dan Gittarackur bertarung lebih dulu.
(*Flash Back Killua vs Gittarackur.)
Setelah kedua peserta memasuki arena maka pertandingan akan segera dimulai.
“Mulai.” Ucap wasit Masta.
Saat itulah Killua membuat kesalahan fatal. Killua berjalan perlahan mendekati Gittarackur.
“Lama tak jumpa, Kil.” Ucap Gittarackur.
Killua tersentak kaget, lalu Gittarackur mencabut semua jarum yg berada diwajahnya. Setelah semua jarum tercabut, Gittarackur menampakkan wajah aslinya hingga Killua terkejut. Wajah yg tak asing bagi Killua.
“Kakak…” ucap Killua ketakutan.
Ternyata Gittarackur adalah kakak kandung Killua. Killua merasa terkejut melihat wajah kakaknya. Siapakah dia?
“Saya dimana?” tanya Gon sambil duduk ditempat tidur.
“Diruang tunggu, didekat arena tahap final. Ya, susah sekali.” Jawab Satotsu.
“Oya. Aku berada dipertengahan ujian hunter.” Ucap Gon.
“Lenganmu akan sembuh dengan cepat. Istirahat itu sangat membantu. Faktanya, setelah sembuh, tulang akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya.” Ucap Satotsu.
Lalu Gon mengingat pertarungannya dengan Hanzo.
“Dalam hal apapun. Selamat atas kelulusanmu.” Ucap Satotsu sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Gon. Tapi Gon hanya memandangi satotsu.
“Satotsu-san, Aku…” ucap Gon bingung.
“Kau tidak boleh begitu. Hanya seseorang yg telah gagal ujian tidak bisa lulus. Seseorang yg telah lulus ujian tidak bisa lagi gagal.” Ucap Satotsu sambil berjabat tangan dengan Gon.
Gon hanya terdiam.
“Sisanya terserah padamu. Jika kau merasa dirimu tidak memenuhi syarat untuk menjadi pemain profesional, kau bebas untuk menghancurkan atau menyingkirkan lisensimu. Kau bahkan dapat menjualnya. Karena tidak ada orang lain akan dapat menggunakannya. Namun, seseorang yg telah lulus ujian tidak akan diizinkan untuk ikut ujian lagi. Hunter profesional akan diperlakukan dengan baik. Terutama karena upaya para pendahulu kita. Karena itu ada banyak peserta yg memiliki niat buruk.” Ucap Satotsu.
Gon masih terdiam mendengarkan, Lalu satosu mengambil sebuah map yg ada disampingnya.
“Jika bukan karena mereka, kita akan menerima setiap orang yg seperti itu.” Ucap Satotsu sambil memberikan map kepada Gon.
Gon lalu membuka isi map itu, didalamnya terdapat sebuah kartu berlambang XX.
“Hunter profesional kebanyakan menganggap kartu ini lebih berharga dari hidup mereka sendiri. Namun tidak lebih dari secarik kertas tidak berharga pada saat yg sama. Yg terpenting adalah apa yg kamu capai setelah kamu menjadi hunter.” Ucap Satotsu.
“Apa yg saya capai…” ucap Gon bingung.
Satotsu lalu memberikan kartu lisensi kepada Gon.
“Gon-kun, kamu dapat memutuskan sendiri ketika kamu siap untuk menggunakan kartu ini. Saya percaya pada penilaianmu.” Ucap Satotsu sambil memberikan kartu.
“Ya. Banyak orang membantu saya mencapai ini. Saya akan menggunakan ini untuk membalasnya.” Ucap Gon sambil menyimpan kartu hunter dalam sakunya.
“Kemudian izinkan saya untuk mengucapkan selamat kepadamu.” Ucap Satotsu sambil mengulurkan tangannya.
“Terima kasih, Satotsu-san.” Ucap Gon sambil berjabat tangan dengan Satotsu.
“Bagaimana dengan peserta lainnya? Ujian ini masih jalan, kan?” tanya Gon.
“Tidak, ujian ini sudah berakhir.” Jawab Satotsu.
“Benarkah?” ucap Gon terkejut.
“Ya, anda tidur selama hampir satu hari.” Jawab Satotsu.
“Benarkah?” tanya Gon.
“Yg lain yg lulus saat ini menyelesaikan orientasi singkat. Anda akan menjalani orientasi nanti.” Jawab Satotsu.
“Siapa yg gagal?” tanya Gon.
“Itu…Killua.” Jawab Satotsu.
“Mengapa Killua gagal?” tanya Gon terkejut.
“Pertama, saya akan memberitahukan pada anda apa yg terjadi. Setelah tidak sadar. Itu akan membantu anda memahami apa yg terjadi. Setelah anda jatuh pingsan…” ucap Satotsu.
(*Flash back setelah pertarungan Gon vs Hanzo.)
“Ketika dia bengun, dia mungkin akan menolak lisensi.” Ucap Hanzo.
“Kedengarannya seperti sesuatu yg akan dilakukan Gon.” Ucap Leorio.
“Hanya satu orang akan gagal dibabak ini, kan? Jika Gon gagal, tidak akan membuat sisa perkelahian kami sia sia.” Ucap Hanzo.
“Jangan khawatir, Gon telah lulus. Tidak ada dari perkataannya yg bisa merubah hal itu. Jika Gon marah dan mencoba membunuh saya, kita masih tidak bisa untuk mencabut lisensinya.” Jawab Netero.
“Baiklah.” Ucap Hanzo lalu berjalan meninggalkan arena.
“Mengapa anda membiarkan dia menang?” tanya Killua pada Hanzo.
“Biarkan dia menang.” Jawab Hanzo.
“Aku yakin anda tahu bagaimana membuat menyerah Gon tanpa membunuhnya. Mengingat kemampuanmu.” Ucap Killua.
“Ketika saya menyiksa seseorang, saya berharap orang yg membenci saya selama sisa hidup mereka. Ini lebih efektif daripada stress. Ketika seseorang menderita, mata mereka menunjukkan secercah permusuhan terhadap orang yg bertanggung jawab untuk rasa sakit itu. Bahkan dengan pelatihan yg ekstensif. Sulit untuk menekan sinar kebencian dan amarahnya. Tapi tidak ada yg seperti itu di mata Gon. Dapatkah anda percaya? Saya baru saja mematahkan lengannya. Tapi matanya sudah melupakan hal itu. Saya kira anda bisa mengatakan itu, bahwa dia telah menang dari saya. Jika anda perlu suatu alasan, ya cuma itu.” Ucap Hanzo sambil menatap tajam mata Killua.
Lalu Hanzo pergi, Killua hanya terdiam.
(*flash back berakhir.)
“Gon-kun, anda dapat menang dari lawan anda. Hanzo bilang begitu sendiri. Selain itu, pertandingan kedua dimulai. Pertandingan kedua antara Kurapika vs Hisoka.” Ucap Satotsu.
(*Flash back pertarungan Kurapika vs Hisoka.)
“Mulai.” Ucap wasit Masta.
Kurapika dan Hisoka hanya saling tatap. Setelah mereka berdua berjuang untuk sementara waktu…
Lalu Hisoka membisikkan sesuatu kepada Kurapika. Hisoka langsung pergi keluar arena.
“Aku menyerah.” Ucap Hisoka sambil berjalan keluar arena.
“Hah?” ucap wasit Masta.
Dan Kurapika menang.
(*Flash back berakhir.)
“Apa yg Hisoka katakan?” tanya Gon.
“Saya tidak tahu, tapi Hisoka sukarela mengalah. Pertandingan ketiga Hanzo melawan Pokkle.” Jawab Satotsu.
Pokkle ditempatkan dalam banyak posisi yg sama seperti Gon. Tapi Pokkle mengakui kekalahannya langsung setelah terus dihajar Hanzo.
pertandingan keempat adalah Hisoka melawan Bodoro. Pertandingan itu sangat sepihak, Bodoro beberapa kali terkena pukulan Hisoka, tapi Bodoro menolak untuk menyerah. Dan Hisoka langsung memberikan pukulan telak hingga Bodoro kewalahan dan tergeletak tak berdaya. Namun, sementara Bodoro berbaring dilantai, Hisoka membisikkan sesuatu di telinganya. Dan Bodoro akhirnya menyerah.
Pertandingan kelima menampilkan Killua vs Pokkle. Tapi begitu pertempuran dimulai, Killua malah ngacir. Dengan percaya diri, Killua menyatakan menyerah kepada Pokkle sebelum bertanding. Killua bilang dia tidak tertarik melawan Pokkle. Dia harus merasa bahwa ia dapat memenangkan kompetisi selanjutnya. Namun, Leorio meminta agar pertandingan keenam ditunda sementara Bodoro pulih dari cedera. Jadi Killua dan Gittarackur bertarung lebih dulu.
(*Flash Back Killua vs Gittarackur.)
Setelah kedua peserta memasuki arena maka pertandingan akan segera dimulai.
“Mulai.” Ucap wasit Masta.
Saat itulah Killua membuat kesalahan fatal. Killua berjalan perlahan mendekati Gittarackur.
“Lama tak jumpa, Kil.” Ucap Gittarackur.
Killua tersentak kaget, lalu Gittarackur mencabut semua jarum yg berada diwajahnya. Setelah semua jarum tercabut, Gittarackur menampakkan wajah aslinya hingga Killua terkejut. Wajah yg tak asing bagi Killua.
“Kakak…” ucap Killua ketakutan.
Ternyata Gittarackur adalah kakak kandung Killua. Killua merasa terkejut melihat wajah kakaknya. Siapakah dia?
___________________________________________________________________________________
CHAPTER 34
“YANG MENYULITKAN x DARI x ACARA”
*Di ruang perawatan. Gon masih dalam perawatan dan ditemani Satotsu.
“YANG MENYULITKAN x DARI x ACARA”
*Di ruang perawatan. Gon masih dalam perawatan dan ditemani Satotsu.
“Hah? Gittarackur adalah kakaknya Killua?” tanya Gon sedikit terkejut.
“Ya, namanya illumi.
(*Flash Back pertarungan Gittarackur vs Killua.)
Killua sangat terkejut mengetahui bahwa Gittarackur adalah kakaknya sendiri yaitu illumi Zaoldyk. Dia nampak ketakutan sampai berkeringat diwajahnya.
“Hei.” Sapa illumi kepada Killua.
“Kakak Killua?” tanya Leorio terkejut.
“Dia sudah biasa menggunakan jarum untuk mengubah bentuk wajahnya.” Sela Kurapika yg berdiri disamping Leorio.
“Saya mendengar bahwa kamu membentak ibu dan Milluki.” Ucap illumi.
“Mungkin.” Tanggap Killua.
“Ibu menangis.” Ucap illumi.
“Siapapun akan menangis jika anak mereka melakukan itu kepada mereka.” Ucap Leorio.
“Air mata sukacita. Dia begitu senang melihat bahwa kamu tumbuh besar. Tapi dia khawatir kamu meninggalkan rumah. Jadi dia meminta aku untuk mencarimu. Apa kebetulan, saya tidak tahu kau ingin menjadi hunter. Saya mencoba untuk mendapatkan lisensi untuk pekerjaan berikutnya.” Ucap illumi.
“Saya tidak benar benar ingin menjadi hunter. Aku hanya merasa seperti mengambil ujian.” Sela Killua.
“Aku mengerti…Itu melegakan. Lalu aku punya beberapa saran untukmu. Kau tidak cocok untuk menjadi hunter. Kau dilahirkan untuk menjadi…
PEMBUNUH.” Ucap illumi.
Wajah Killua langsung terlihat pucat dan terdiam.
(*Flash Back berakhir.)
“Apakah itu benar benar apa yg dia katakan? Killua memperkenalkan keluarganya. Tapi mereka terdengar gila…” ucap Gon.
“Dia belum selesai.” Sela Satotsu.
(*Flash Back illumi vs Killua.)
“Kau boneka kegelapan, tanpa perasaan. Kamu tidak ingin apapun atau menginginkan apapun. Sebagai orang yg tinggal dalam kegelapan, kau hanya dapat merasakan kenikmatan ketika orang mati didepanmu. Begitulah cara ayah dan aku membesarkanmu. Apa yg akan kamu capai dengan menjadi seorang hunter?” ucap illumi.
“Benar, saya tidak tertarik menjadi seorang hunter. Tapi…Saya punya sesuatu yg saya inginkan..” sela Killua.
“Kau tidak menginginkan apapun.” Tanggap illumi.
“Aku menginginkannya! Ada sesuatu yg benar benar saya inginkan!” teriak Killua.
“Katakan apa yg kau inginkan.” Ucap illumi.
namun Killua hanya terdiam dan tertunduk lesu.
“Apa yg salah? Tidak ada yg benar benar kau inginkan, kan?” tanya illumi.
“Bukan itu! Saya ingin berteman dengan Gon…Aku muak membunuh orang…Saya hanya ingin berteman dengan Gon…Dan mencoba untuk hidup normal…” jawab Killua lirih sambil tertunduk.
“Mustahil. Kau tidak akan pernah mendapatkan teman. Yg hanya kau pikirkan adalah ketika kau bertemu seseorang apakah anda harus membunuh mereka. Itulah caramu dilatih. Kau hanya tidak tahu bagaimana untuk membunuh Gon. Karena dia terlalu hebat dimatamu. Kau tidak benar benar ingin menjadi temannya.” Ucap illumi.
“Itu salah…” sela Killua.
“Jika kau tetap bersamanya, pada akhirnya yg membunuhnya adalah kau sendiri. Kau akan mendapatkan dorongan untuk mengukur apakah kau mampu untuk membunuhnya atau tidak. Karena kamu memiliki jiwa pembunuh.” Ucap illumi.
Killua hanya terdiam dan ketakutan, wajahnya penuh keringat. Leorio tidak tahan dengan apa yg dikatakan illumi, dia mencoba untuk masuk arena tapi dicegah oleh wasit.
“Seperti yg telah disebutkan sebelumnya…” ucap seorang wasit sambil mencegah Leorio.
“Ya elah, udah tahu!” gerutu Leorio.
“Killua! Saya tidak peduli apakah dia kakakmu. Dia tidak lebih benar daripada omong kosong! Jangan dengarkan dia! Kalahkan saja omong kosong dia dan kamu bisa menjadi seperti biasanya! Kamu ingin menjadi temannya Gon? Apakah kamu gila? KAU BAHKAN SUDAH BERSAHABAT!!! Aku yakin itulah yg dirasakan Gon!” teriak Leorio menyemangati.
“Benarkah?” ucap illumi sambil melihat ke arah Leorio.
“Dasar bodoh!” tanggap Leorio.
“Benarkah…Itu tidak baik. Dia menganggap Kil temannya. Baik, kalau begitu aku akan membunuh Gon.” Ucap illumi.
Killua, dan semua orang langsung terkejut mendengarnya.
“Seorang pembunuh tidak membutuhkan teman. Mereka hanya akan memperlambatmu.” Ucap illumi sambil membawa senjata jarum ditangannya.
Killua hanya terdiam terpaku.
“Mana dia? Aku akan membunuh Gon.” Ucap illumi sambil berjalan mencari ruang perawatan Gon.
Lalu seorang wasit mencegahnya.
“T Tunggu dulu! Pertandingan ini masih…” ucap seorang wasit terhenti ketika illumi melemparkan 3 buah jarum dan menancap didahi wasit itu.
Seketika wajah wasit itu langsung mengkerut.
“Dimana dia?” tanya illumi.
“Ruang tunggu disana…” jawab wasit sambil menahan sakit diwajahnya.
Mendengar jawaban sang wasit, illumi langsung melepaskan jarumnya dari wajah wasit.
“Terima kasih..” ucap sang wasit.
illumi lalu berjalan menuju ruangan itu, namun didepan pintu terlihat Kurapika, Leorio dan Hanzo menghadangnya.
“Ini tidak akan terjadi. Saya memerlukan lisensi hunter untuk melakukan pekerjaanku…Tapi jika aku membunuh kalian, aku akan gagal. Dan Kil akan lulus secara otomatis. Oh, sialan. Hal yg sama akan terjadi jika saya membunuh Gon. Aku tahu! Aku akan lulus ujian sebelum membunuh Gon.” Ucap illumi.
“….Keparat…” ucap Leorio marah.
“Jika saya menunggu sampai setelah melewati ujian, saya bisa membunuh semua orang di sini dan tetap menjaga lisensi saya, kan?” tanya illumi kepada Netero.
“Ya, sesuai dengan aturan.” Jawab Netero.
“Kau dengar itu, Kil? Kau harus mengalahkanku jika kau ingin menyelamatkan Gon.” Ucap illumi.
illumi lalu berjalan mendekati Killua.
“Apakah kamu akan melawanku demi temanmu? Kamu belum bisa melakukannya, karena kau lebih khawatir tentang apakah kamu bisa membunuhku atau tidak. Dan kau sudah mengetahui jawabannya.” Ucap illumi sambil mengarahkan tangannya di atas kepala Killua.
“Aku tidak cukup kuat untuk mengalahkan kakak.” Jawab Killua ketakutan.
“Jangan pernah melawan musuh yg tidak bisa dikalahkan. Aku mempermudah itu untukmu…” ucap illumi sambil mengarahkan tangannya di kepala Killua.
Killua ketakutan dan mundur selangkah kebelakang.
“Jangan bergerak! Jika kamu bergerak sedikit saja, aku akan menganggap kalau kau melawan. Dan jika tubuh kita bersentuhan, itu berarti pertarungan serius akan dimulai. Hanya ada satu cara untuk menghentikanku. Kau tahu apa itu. Tapi jangan lupa…Jika kamu tidak melawanku, Gon tersayangmu akan mati.” Ucap illumi sambil terus mengarahkan tangannya ke kepala Killua dan hampir menyentuhnya.
“Bunuh saja dia, Killua! Kami tidak akan membiarkannya membunuh kamu atau Gon! Kami akan menghentikannya, apaun itu!” teriak Leorio.
Tangan illumi sudah hampir menyentuh kepala Killua. Killua hanya terdiam dan ketakutan.
“Biarkan dia mengoceh!” ucap illumi.
Killua sangat ketakutan, sambil tertunduk lesu dia berkata “Saya menyerah. Akulah yg kalah…”
Semua terkejut dengan pernyataan Killua.
“Oh begitu, bagus! Jadi ini sudah berakhir. Aku berbohong, Kil. Aku bohong tentang membunuh Gon. Itu hanya tes kecil. Tapi sekarang aku punya jawaban. Kau tidak memiliki hak untuk mendapatkan teman. Kau juga tidak perlu teman. Kau hanya harus mendengarkan aku dan ayah. Dan melakukan pekerjaan anda seperti biasa. Ketika saatnya tiba, saya akan memberitahu kamu untuk mengikuti ujian hunter lagi. Kau masih tidak perlu lisensi.” ucap illumi.
(*Flash Back berakhir.)
“ Setelah itu, ia menjadi dirinya sendiri. Leorio dan Kurapika mencoba untuk membantu, tapi dia tidak bergeming. Pertandingan keenam adalah antara Leorio dan Bodoro. Bodoro telah pulih, tetapi ketika pertandingan dimulai…” ucap Satotsu.
(*Flash Back pertarungan Leorio vs Bodoro.)
Bodoro dan Leorio bersiap bertarung.
“Mulai.” Ucap wasit Masta.
Tapi tiba tiba Killua muncul dibelakang Bodoro. Killua terlihat aneh, tangan monster dengan kuku tajamnya, dia keluarkan. Bodoro terkejut saat melihat killua berdiri dibelakangnya. Tanpa berkata apapun, Killua langsung menusuk punggung Bodoro menggunakan tangannya dan merobek jantungnya.
Seketika Bodoro langsung terjatuh dan tewas dengan punggung berlubang.
Darah berceceran diwajah dan tangan Killua. Ini sudah berakhir dalam hitungan detik. Killua telah membunuh Bodoro. Panitia mendiskualifikasikan dia.
(*Flash Back berakhir.)
mendengar cerita Satotsu, Gon langsung pergi dari tempat tidurnya dan menuju ke sebuah ruangan.
“Gon-kun, anda perlu lebih banyak istirahat, Gon-kun…” ucap Satotsu.
Gon sampai diruangan tersebut, dia langsung mendobrak pintunya. Didalam ruangan itu terlihat semua peserta yg sudah lulus diantaranya Hisoka, Hanzo, Leorio, Kurapika, Pokkle dan illumi. Dan juga ada penguji Hunter.
Gon lalu berjalan dan menuju ke tempat duduk illumi. Gon menatap tajam illumi.
“Minta maaf ke Killua sana!” pinta Gon.
Gon marah, illumi telah dihina. Keinginan adiknya untuk berteman dengan Gon, membuat Killua berputus asa. Dan Gon marah.
“Ya, namanya illumi.
(*Flash Back pertarungan Gittarackur vs Killua.)
Killua sangat terkejut mengetahui bahwa Gittarackur adalah kakaknya sendiri yaitu illumi Zaoldyk. Dia nampak ketakutan sampai berkeringat diwajahnya.
“Hei.” Sapa illumi kepada Killua.
“Kakak Killua?” tanya Leorio terkejut.
“Dia sudah biasa menggunakan jarum untuk mengubah bentuk wajahnya.” Sela Kurapika yg berdiri disamping Leorio.
“Saya mendengar bahwa kamu membentak ibu dan Milluki.” Ucap illumi.
“Mungkin.” Tanggap Killua.
“Ibu menangis.” Ucap illumi.
“Siapapun akan menangis jika anak mereka melakukan itu kepada mereka.” Ucap Leorio.
“Air mata sukacita. Dia begitu senang melihat bahwa kamu tumbuh besar. Tapi dia khawatir kamu meninggalkan rumah. Jadi dia meminta aku untuk mencarimu. Apa kebetulan, saya tidak tahu kau ingin menjadi hunter. Saya mencoba untuk mendapatkan lisensi untuk pekerjaan berikutnya.” Ucap illumi.
“Saya tidak benar benar ingin menjadi hunter. Aku hanya merasa seperti mengambil ujian.” Sela Killua.
“Aku mengerti…Itu melegakan. Lalu aku punya beberapa saran untukmu. Kau tidak cocok untuk menjadi hunter. Kau dilahirkan untuk menjadi…
PEMBUNUH.” Ucap illumi.
Wajah Killua langsung terlihat pucat dan terdiam.
(*Flash Back berakhir.)
“Apakah itu benar benar apa yg dia katakan? Killua memperkenalkan keluarganya. Tapi mereka terdengar gila…” ucap Gon.
“Dia belum selesai.” Sela Satotsu.
(*Flash Back illumi vs Killua.)
“Kau boneka kegelapan, tanpa perasaan. Kamu tidak ingin apapun atau menginginkan apapun. Sebagai orang yg tinggal dalam kegelapan, kau hanya dapat merasakan kenikmatan ketika orang mati didepanmu. Begitulah cara ayah dan aku membesarkanmu. Apa yg akan kamu capai dengan menjadi seorang hunter?” ucap illumi.
“Benar, saya tidak tertarik menjadi seorang hunter. Tapi…Saya punya sesuatu yg saya inginkan..” sela Killua.
“Kau tidak menginginkan apapun.” Tanggap illumi.
“Aku menginginkannya! Ada sesuatu yg benar benar saya inginkan!” teriak Killua.
“Katakan apa yg kau inginkan.” Ucap illumi.
namun Killua hanya terdiam dan tertunduk lesu.
“Apa yg salah? Tidak ada yg benar benar kau inginkan, kan?” tanya illumi.
“Bukan itu! Saya ingin berteman dengan Gon…Aku muak membunuh orang…Saya hanya ingin berteman dengan Gon…Dan mencoba untuk hidup normal…” jawab Killua lirih sambil tertunduk.
“Mustahil. Kau tidak akan pernah mendapatkan teman. Yg hanya kau pikirkan adalah ketika kau bertemu seseorang apakah anda harus membunuh mereka. Itulah caramu dilatih. Kau hanya tidak tahu bagaimana untuk membunuh Gon. Karena dia terlalu hebat dimatamu. Kau tidak benar benar ingin menjadi temannya.” Ucap illumi.
“Itu salah…” sela Killua.
“Jika kau tetap bersamanya, pada akhirnya yg membunuhnya adalah kau sendiri. Kau akan mendapatkan dorongan untuk mengukur apakah kau mampu untuk membunuhnya atau tidak. Karena kamu memiliki jiwa pembunuh.” Ucap illumi.
Killua hanya terdiam dan ketakutan, wajahnya penuh keringat. Leorio tidak tahan dengan apa yg dikatakan illumi, dia mencoba untuk masuk arena tapi dicegah oleh wasit.
“Seperti yg telah disebutkan sebelumnya…” ucap seorang wasit sambil mencegah Leorio.
“Ya elah, udah tahu!” gerutu Leorio.
“Killua! Saya tidak peduli apakah dia kakakmu. Dia tidak lebih benar daripada omong kosong! Jangan dengarkan dia! Kalahkan saja omong kosong dia dan kamu bisa menjadi seperti biasanya! Kamu ingin menjadi temannya Gon? Apakah kamu gila? KAU BAHKAN SUDAH BERSAHABAT!!! Aku yakin itulah yg dirasakan Gon!” teriak Leorio menyemangati.
“Benarkah?” ucap illumi sambil melihat ke arah Leorio.
“Dasar bodoh!” tanggap Leorio.
“Benarkah…Itu tidak baik. Dia menganggap Kil temannya. Baik, kalau begitu aku akan membunuh Gon.” Ucap illumi.
Killua, dan semua orang langsung terkejut mendengarnya.
“Seorang pembunuh tidak membutuhkan teman. Mereka hanya akan memperlambatmu.” Ucap illumi sambil membawa senjata jarum ditangannya.
Killua hanya terdiam terpaku.
“Mana dia? Aku akan membunuh Gon.” Ucap illumi sambil berjalan mencari ruang perawatan Gon.
Lalu seorang wasit mencegahnya.
“T Tunggu dulu! Pertandingan ini masih…” ucap seorang wasit terhenti ketika illumi melemparkan 3 buah jarum dan menancap didahi wasit itu.
Seketika wajah wasit itu langsung mengkerut.
“Dimana dia?” tanya illumi.
“Ruang tunggu disana…” jawab wasit sambil menahan sakit diwajahnya.
Mendengar jawaban sang wasit, illumi langsung melepaskan jarumnya dari wajah wasit.
“Terima kasih..” ucap sang wasit.
illumi lalu berjalan menuju ruangan itu, namun didepan pintu terlihat Kurapika, Leorio dan Hanzo menghadangnya.
“Ini tidak akan terjadi. Saya memerlukan lisensi hunter untuk melakukan pekerjaanku…Tapi jika aku membunuh kalian, aku akan gagal. Dan Kil akan lulus secara otomatis. Oh, sialan. Hal yg sama akan terjadi jika saya membunuh Gon. Aku tahu! Aku akan lulus ujian sebelum membunuh Gon.” Ucap illumi.
“….Keparat…” ucap Leorio marah.
“Jika saya menunggu sampai setelah melewati ujian, saya bisa membunuh semua orang di sini dan tetap menjaga lisensi saya, kan?” tanya illumi kepada Netero.
“Ya, sesuai dengan aturan.” Jawab Netero.
“Kau dengar itu, Kil? Kau harus mengalahkanku jika kau ingin menyelamatkan Gon.” Ucap illumi.
illumi lalu berjalan mendekati Killua.
“Apakah kamu akan melawanku demi temanmu? Kamu belum bisa melakukannya, karena kau lebih khawatir tentang apakah kamu bisa membunuhku atau tidak. Dan kau sudah mengetahui jawabannya.” Ucap illumi sambil mengarahkan tangannya di atas kepala Killua.
“Aku tidak cukup kuat untuk mengalahkan kakak.” Jawab Killua ketakutan.
“Jangan pernah melawan musuh yg tidak bisa dikalahkan. Aku mempermudah itu untukmu…” ucap illumi sambil mengarahkan tangannya di kepala Killua.
Killua ketakutan dan mundur selangkah kebelakang.
“Jangan bergerak! Jika kamu bergerak sedikit saja, aku akan menganggap kalau kau melawan. Dan jika tubuh kita bersentuhan, itu berarti pertarungan serius akan dimulai. Hanya ada satu cara untuk menghentikanku. Kau tahu apa itu. Tapi jangan lupa…Jika kamu tidak melawanku, Gon tersayangmu akan mati.” Ucap illumi sambil terus mengarahkan tangannya ke kepala Killua dan hampir menyentuhnya.
“Bunuh saja dia, Killua! Kami tidak akan membiarkannya membunuh kamu atau Gon! Kami akan menghentikannya, apaun itu!” teriak Leorio.
Tangan illumi sudah hampir menyentuh kepala Killua. Killua hanya terdiam dan ketakutan.
“Biarkan dia mengoceh!” ucap illumi.
Killua sangat ketakutan, sambil tertunduk lesu dia berkata “Saya menyerah. Akulah yg kalah…”
Semua terkejut dengan pernyataan Killua.
“Oh begitu, bagus! Jadi ini sudah berakhir. Aku berbohong, Kil. Aku bohong tentang membunuh Gon. Itu hanya tes kecil. Tapi sekarang aku punya jawaban. Kau tidak memiliki hak untuk mendapatkan teman. Kau juga tidak perlu teman. Kau hanya harus mendengarkan aku dan ayah. Dan melakukan pekerjaan anda seperti biasa. Ketika saatnya tiba, saya akan memberitahu kamu untuk mengikuti ujian hunter lagi. Kau masih tidak perlu lisensi.” ucap illumi.
(*Flash Back berakhir.)
“ Setelah itu, ia menjadi dirinya sendiri. Leorio dan Kurapika mencoba untuk membantu, tapi dia tidak bergeming. Pertandingan keenam adalah antara Leorio dan Bodoro. Bodoro telah pulih, tetapi ketika pertandingan dimulai…” ucap Satotsu.
(*Flash Back pertarungan Leorio vs Bodoro.)
Bodoro dan Leorio bersiap bertarung.
“Mulai.” Ucap wasit Masta.
Tapi tiba tiba Killua muncul dibelakang Bodoro. Killua terlihat aneh, tangan monster dengan kuku tajamnya, dia keluarkan. Bodoro terkejut saat melihat killua berdiri dibelakangnya. Tanpa berkata apapun, Killua langsung menusuk punggung Bodoro menggunakan tangannya dan merobek jantungnya.
Seketika Bodoro langsung terjatuh dan tewas dengan punggung berlubang.
Darah berceceran diwajah dan tangan Killua. Ini sudah berakhir dalam hitungan detik. Killua telah membunuh Bodoro. Panitia mendiskualifikasikan dia.
(*Flash Back berakhir.)
mendengar cerita Satotsu, Gon langsung pergi dari tempat tidurnya dan menuju ke sebuah ruangan.
“Gon-kun, anda perlu lebih banyak istirahat, Gon-kun…” ucap Satotsu.
Gon sampai diruangan tersebut, dia langsung mendobrak pintunya. Didalam ruangan itu terlihat semua peserta yg sudah lulus diantaranya Hisoka, Hanzo, Leorio, Kurapika, Pokkle dan illumi. Dan juga ada penguji Hunter.
Gon lalu berjalan dan menuju ke tempat duduk illumi. Gon menatap tajam illumi.
“Minta maaf ke Killua sana!” pinta Gon.
Gon marah, illumi telah dihina. Keinginan adiknya untuk berteman dengan Gon, membuat Killua berputus asa. Dan Gon marah.
0 Response to "Cerita hunter x hunter capter 33-34"
Posting Komentar