Cerita Hunter x Hunter Chapter 123

Setelah mencurinya, Phinks dan Feitan membawa console Greed Island kembali ke markas.

"Sudah ada kartu memori terpasang pada slot player satu, itu berarti, hanya ada satu slot yang tersisa untuk kita bermain kan? Apa yang harus kita lakukan?"

"Gunakan saja adaptor" Feitan memasang sesuatu semacam hub yang kemudian menambah kapasitas slot memorinya, "Dengan ini, empat orang pemain bisa ikut bermain"

"Begitu ya ...
Lalu, siapa yang akan pergi duluan?"

"Aku" Feitan memasukan kartu memori di salah satu slot tambahan itu. Dan kemudian setelah mengalirkan ren ke dalam sana, tiba-tiba tubuhnya menghilang.

"Wow, benar-benar hilang ..." Ucap Phinks, "Sebenarnya aku masih rau, tapi ..."

"Apa itu?" Empat Ryodan lainnya datang menghampiri, Machi, Shizuku, Franklin, Shalnark, dan Kurotopi.

"Apa itu?" Machi penasaran dan bertanya.

"Hm? Sebuah video game, Greed Island" Jawab Phinks. "Mau main? Tapi game ini bisa membunuh lho, masih ada dua slot tersisa"

"Tidak, terimakasih" Tolak Machi.
"Lain kali saja" Tolak Franklin juga.


Sementara itu, Phinks telah duduk bersiap, memasukan kartu memori ke salah satu dari tiga slot yang tersisa hinga akhirnya hanya tersisa dua slot.

Dan lalu, setelah mengalirkan aura ke dalamnya, sama seperti Feitan lelaki itu menghilang.

"Hmm, game macam apa ini ya?"
"Mana aku tahu"

"Game yang bisa menyebabkan kematian asli, itulah yang tertulis di dalam katalog yang mereka curi ini" Franklin membaca petunjuknya.
"Hmmm" Shalnark membacanya juga dan sepertinya ia tertarik.


Di sisi lain, Gon masih berlatih mengembangkan auranya, sambil terus teringat-ingat akan kata-kata Tsuzegera : "Dengan nen selemah itu, kalian hanya akan mati"

"Cih, kita lihat saja nanti ..." Gon terus fokus meski sebenarnya ia belum tahu teknik apa yang ingin dikembangkannya.

"Sepertinya kau bekerja keras ya" Seseorang tiba-tiba saja menghampiri Gon.

"Eh? Kurapika? Jadi kau sudah sembuh?"

"Ya, demamku sudah hilang ..." Ucapnya, yang ternyata Kurapika itu.
"Maaf sudah membuatmu khawatir, tapi sekarang aku sudah baik-baik saja"


"Ah, iya, baik-baik saja ..." Ucap Gon, sementara dalam hati dirinya khawatir, "Kalau Kurapika tahu kalau para Ryodan masih ada di York Shin, tak diragukan lagi dia pasti akan mengejarnya lagi, tak peduli meskipun keadaannya masih seperti ini, tidak adakah cara untuk menghentikannya?"

"Aku tak bisa percaya kalau aku tertidur sampai dua hari lamanya"

"Ah, iya, tapi aku pikir, sebaiknya kau istirahat lagi" Saran Gon.

"Tidak, aku sudah cukup tidur, lagipula masih ada yang harus aku perbuat"

"Sial, hasilnya malah kebalikan dari yang aku mau" Pikir Gon, yang niatnya memberi saran agar Kurapika mau istirahat.

"Bagaimana Pelelangannya? Leorio bilang kalian sedang mengincar suatu console game yang mahal?"

"Ah, iya" Jawab Gon dan kemudian menjelaskan semuanya.


"Hmm, ujian seleksi ya?"

"Ya, lalu sebenarnya, aku belum tahu harus berlatih apa ...
Kurapika, bagaimana caramu berlatih dulu?" Gon bertanya.

"Hm? Aku? Pertama-tama, setelah memutuskan untuk mematerialisasi rantai, aku mulai sering membayangkan rantai. Aku menghabiskan waktu bersama dengan rantai asli, kemudian menutup mata untuk bisa membayangkannya. Aku membuat ratusan, atau bahkan mungkin ribuan sketsa rantai di dalam pikiranku. Aku melihatnya, menyentuhnya, merawatnya, mendengar bunyinya, dan Masterku memintaku untuk terus bersama rantai. Setelah cukup lama, aku mulai memimpikan rantai, dan bisa menciptakan visi dari rantai. Dan ketika kegelapan terasa, visi itu menjadi semakin nyata. Aku bisa mendengarnya, aku bisa merasakan beratnya, juga dinginnya, dan lalu tanpa menyadarinya, visi itu benar-benar menjadi nyata, aku telah membuat suatu rantai menggunakan materialisasi. Lalu selain itu, aku melakukannya seperti kau dan Killua, belajar Ren dan Ten setiap hari"

"Ah! Itu dia!" Gon kepikiran akan sesuatu.

"Eh?"

"Kurapika! Jadikan aku muridmu!!" Pinta Gon.
"Aku tak bisa belajar kalau hanya sendiri, dan Killua sedang melakukan latihan rahasianya, kau bisa menunjukan hal yang tak seharusnya aku lakukan, dan meberitahu kalau aku salah" Dengan ini, Gon juga sekaligus ingin mengulur-ngulur waktu agar Kurapika tak terlibat lagi dengan pelelangan dan Ryodan. Akan tetapi, Kurapika menolaknya ...

"Maaf, tapi itu mustahil" Jawab Kurapika terang-terangan.
"Majikanku telah meninggalkan kota ini, jadi aku juga harus segera pergi"

"Eh? Jadi kau mau bilang kalau kau akan meninggalkan York Shin?"

"Ya, besok ...
Dan saat ini, yang menjadi prioritas utamaku adalah mata dari klanku ...
Tapi Gon, kau memiliki seorang guru juga kan? Dialah yang seharusnya kau mintai bantuan"

"Eh? Benar juga ya"

Gon baru ingat. Dan setelahnya, iapun menghubungi Wing untuk dimintai bantuan ...

"Haha, teknik spesial? Seperti yang sudah aku duga, lambat laun kau pasti akan menanyakannya" Ucap Wing dari seberang sana menggunakan telepon, jauh dari mereka.

"Aku akan langsung to the point saja, nen tipe kekuatan tak membutuhkan suatu teknik khusus ..."

"Eh? Kenapa?"

"Karena dari keenam tipe, tipe kekuatan memiliki keseimbangan terbaik antara menyerang dan bertahan. Jika hal itu dikembangkan, kau akan bisa mendapat kekuatan super, bisa dibilang itu juga teknik sepesial kan. Tapi, satu hal yang harus kau waspadai ... Aku tak tahu situasi detailnya, tapi kau jangan sekali-sekali meniru seseorang bernama Kurapika, aku rasa aku tak perlu menjelaskannya lagi, kalau kau sudah tahu tentangnya, kau pasti mengerti kan"

"Iya ..."

"Jadi, untukmu sebaiknya lanjutkan saja berlatih ren dan ten dulu seperti biasa"

"Tapi, Wing ...
Aku tak punya banyak waktu! Akan ada suatu seleksi tanggal sepuluh September nanti dan aku ingin melewatinya!"

"Gon, aku tahu kalau sebenarnya kau sudah mampu untuk menciptakan sesuatu yang bisa dibilang merupakan teknik khusus"

"Eh? Benarkah??"

"Tentu saja, kau hanya perlu mengingatk kembali semua yang telah kau pelajari ..."

"Hmm, Osu!" Gon mengerti dan mematikan teleponnya. Akan tetapi beberapa detik kemudian, ia kembali menelpon dan berkata kalau ia masih belum mengerti.

"Haha, sepertinya kau terburu-buru sekali ya"

"Semenjak aku sampai disini, yang aku temui hanyalah orang-orang kuat ...
Aku bahkan berpikir kalau akulah hunter terlemah disini"

"Kelihatannya buruk, kalau begitu aku akan memberimu petunjuk lagi ...
Sebelumnya, yang kau perlihatkan pada penguji hanyalah ren saja kan? Selanjutnya, tunjukanlah semuanya sekaligus"

"Semuanya?"

"Ya, kau ingat dengan semua kekuatan yang sudah kau ajari kan? Gunakan mereka semua sekaligus"

"Hmm ..." Gon mulai bisa mengerti dan menutup teleponnya, lalu fokus untuk kembali berlatih.

"Sekaligus ...
Semua yang sudah aku pelajari ...
Ten, mengelilingi tubuhku dengan aura ...
Zetsu, menghilangkan aura yang mengitari tubuhku ...
Ren, membuka aura ke titik maksimum ...
Dan terakhir, Hatsu, aku harus melakukan semua itu bersamaan ...
Tapi, tunggu sebentar, bagaimana bisa menghilangkan dan memunculkan aura sekaligus? Huwaaaa" Gon semakin bingung. Sementara di ruang sebelah, Killua terus berlatih listrik.


"Aaaah, aku tak mengerti sama sekali" Ucap Gon, "Apa mungkin Wing yang salah?
Jika dipikir-pikir, hal-hal yang telah aku lalui, humm ...
Saat pertama bertemu Wing dan Zushi, dan bertemu Hisoka lagi ...
Lalu Wing memberitahu kami tentang Nen ...
Pada awalnya, aku pikir kami hanya mengetahui Ten, aku bertarung untuk pertama kali dan menderita luka. Hal ini membawaku untuk menguasai Zetsu, kemudian mempelajari Gyo untuk bisa melihat teknik Hisoka ... Ah, itu dia!!! Aku lupa dengan Gyo, Gyo!!!"

Gon memfokuskan aura di kedua matanya.

"Mengonsentrasikan di mata untuk bisa menemukan aura tersembunyi ...
Mengonsentrasikan? Ya, aku memfokuskannya di mata, dan karena itu, aku jadi tak menghiraukan bagian lain tubuhku. Gyo tak harus di mata, Gyo memusatkan aura pada salah satu bagian tubuh ..."


"Bisa, dengan ini aku bisa melakukan semua sekaligus!!"

Gon memusatkan aura ke kepalan tangannya.

0 Response to "Cerita Hunter x Hunter Chapter 123"

Posting Komentar

Entri Populer