Cerita Hunter x Hunter Chapter 132

Semuanya telah berkumpul, delapan anggota baru yang sebelumnya disebutkan ditambah Poorhatto dan lelaki berkulit hitam yang telah kembali dari dunia nyata. Total semuanya berjumlah sepuluh, mereka berkumpul di satu titik untuk menunggu jemputan yang telah dijanjikan.


Sampai akhirnya, seorang lelaki benar-benar datang, melesat dari langit menggunakan suatu efek sihir.

"Apa semuanya sudah berkumpul disini? Kalau begitu, aku akan segera membawa kalian ke Ajito" Lelaki itu mengeluarkan suatu kartu buku penyimpanannya :

Nama : Accompany
Ranking : F-130
Nomor : 1039
Efek : Memindahkan seluruh pemain dalam radius 20 meter di sekitar pengguna termasuk dirinya sendiri ke suatu lokasi kota yang pernah dikunjungi atau lokasi seorang pemain yang pernah ditemui di dalam game.

"Aktifkan Acoompany, Kozufutoro!!!"

Whussss, tak lama setelahnya mereka semua melesat.

Mereka mendarat di suatu hutan, tempat dimana beberapa anggota lain telah menunggu dan seorang yang tadi dijadikan target lokasi berada, Kozufutoro.

"Rekan-rekan baru, selamat datang di Ajito. Tapi yah, kenyataannya lokasi kita masih cukup jauh dari markas yang sesungguhnya. Sebelum aku menunjukan jalannya, perkenalkan, namaku Kozufutoro. Ingatlah itu baik-baik karena kalian harus menyebutkannya saat ingin kembali ke Ajito menggunakan efek sihir"

"Begitu rupanya" Pikir lelaki berkulit hitam, "Daripada membawa kami semua langsung menuju Ajito, dia membawa kami terlebih dahulu untuk menghindari lokasi markas mereka terbongkar, sungguh berhati-hati"

"Kesepuluh dari kalian akan bertugas untuk mengumpulkan kartu sihir. Itu artinya kalian akan pergi ke Ajito, mendapat pengarahan singkat dan terbang ke lagi ke tempat lain. Tujuan selanjutnya adalah kota sihir Masadora, tempat satu-satunya kartu sihir bisa didapat. Satu pak yang berisi tiga kartu dijual dengan harga sepuluh ribu Jenis, kau tak akan tahu jenis kartunya sampai kau membukanya. Dan tentu saja, semakin tinggi rankingnya semakin sulit untuk mendapatkannya"

"Sama seperti Trading Card System kan ..."

"Tepat sekali. Dan jika berhasil mengumpulkan keempat puluh jenis kartu sihir, itu akan bisa ditukar dengan sebuah kartu kunci, Archangel's Breath, kartu yang sangat langka yang belum dimiliki oleh siapapun"

"Darimana kau tahu?" Lelaki berkulit hitam bertanya.

"Ada cara untuk mengetahuinya kalau kau memiliki kartu sihir bernama List. Ia akan memberitahumu jumlah salinan yang ada dan berapa banyak pemain yang sudah mendapatkanya. Saat ini, orang yang memiliki kartu Archangel's Breath adalah nol, dan kemungkinan memang belum pernah ada yang mendapatnya semenjak game dimulai. Alasannya adalah karena meskipun kau berusaha untuk mengumpulkan keempat puluh kartu, pada akhirnya kau akan menggunakannya. Akan tetapi, kami telah berhasil mengumpulkan keempat puluh kartu"

Jelas lelaki itu dalam perjalanan menuju markas kelompok itu.

"Normalnya, kalian pasti berharap kami langsung menukarkannya. Tapi sebelum itu, kita harus mendapat satu lagi salinan kartu sihir tertentu. Prioritas tertinggi kalian, lebih tinggi dari jenis kartu pertahanan apapun, adalah untuk mendapat kartu sihir bernama Prison" Jelasnya. Dan akhirnya, merekapun sampai, "Ini dia, Ajito"
Lokasinya adalah sebuah gua, gua dimana anggpta lainnya telah menunggu.

"Langsung saja sekarang kita mulai dengan penjelasan kartu sihirnya. Terdapat sihir jarak jauh dan sihir jarak dekat. Jarak dekat berarti itu efektif dalam radius 20 meter dari pengguna, jarak jauh berarti efeknya sejauh seluruh pulau ini. Radius 20 meter ini menjadi faktor batas yang sangat penting, kalian harus bisa memastikan jarak itu secara teliti, dengan kemungkinan salah di bawah lima centi. Hanya jika kalian sudah bisa melakukannya, kalian bisa langsung berpartisipasi dalam pertarungan. Radius 20 meter ini juga menentukan pertemuan pemain. Contohnya saat kalian berpapasan dengan pemain lain di kota, itu dianggap sebagai pertemuan meski kalian tak menyadarinya. Selama lawanmu berada dalam radius 20 meter, di saat itu juga ada kemungkinan untuk menyerang menggunakan kartu sihir. Saat menghindari serangan, jika kau sudah mengeluarkan buku penyimpananmu dan mempunyai kartu pertahanan yang sesuai, serangan musuh biasanya akan butuh sekitar 15 detik. Saat itulah, kau harus menentukan untuk menggunakan kartu sihir atau tidak"

"Singkatnya, kalian harus waspada agar tidak terkena sihir. Jika kalian sudah mengerti konsep itu, lihatlah kertas ini"

"I-ini ..."

"Bisa dikatakan kalau informasi ini akan menentukan sukses tidaknya rencana kita, tolong hafalkan dalam waktu satu jam"

Mereka diberikan beberapa lembar kertas yang merupakan daftar keempat puluh kartu sihir yang ada, lengkap dengan segala atribut dan penjelasan mengenainya :

Klik disini untuk membaca daftar tersebut



"Begitu rupanya, ini sangat berguna" Pikir Poorhatto, "Sudah diatur kalau sihir pertahanan lebih banyak dan lebih mudah didapat daripada sihir menyerang. Jika strategi memonopoli kartu pertahanan berhasil, kemungkinan besar game ini bisa diselesaikan"

"Aku akan mengambil kembali kertasnya dalam waktu satu jam. Bagi yang tidak bisa menghafalkannya akan mendapat pekerjaan yang lebih rendah"

"Kartu yang sekarang menjadi incaran kita adalah kartu bernama Prison, dengan itu kita akan bisa melindungi kesembilan kartu dari satu halaman yang ada"

"Tapi jika pemain lain menggunakan prison itu juga, bukankah kartu kita akan menjadi tidak berguna?"

"Tenang saja, aku sudah memastikan menggunakan List kalau tak ada kelompok lain yang menggunakan strategi melindungi beberapa kartu"

"Ini" Lelaki berkulit hitam menyerahkan kertas-kertas tadi.

"Ada apa?"

"Aku sudah menghafal semuanya"

"O-Oh ..."

"Aku juga" Ucap Poorhatto.

"Kalau begitu, aku akan memberi kalian kuis kecil : Sebutkan semua nama kartu pertahanan yang akan kita monopoli, dan beritahu aku batas dari setiap kartu tersebut"

"Psttt" Lelaki berkulit hitam menjawabnya dengan cara berbisik.

"Bagus, kau lulus"

"Heh, untukku, kau bisa menanyakan hal yang lebih sulit lagi" Ucap Poorhatto.

"Benarkah? Kalau begitu sebutkan nama kartu yang dapat dihancurkan dengan menggunakan Compromise dan kartu sihir apa saja yang bisa memberikanmu kesempatan untuk mendapat kartu yang sama"

"..." Tampaknya Poorhatto tak tahu, namun ia memaksa berbisik menjawab.

"Salah! Holy Water tak bisa dihancurkan dengan sihir"

"Apa? Sial"

"Pelajari lagi"

"Ah, sial" Poorhatto tak sepintar lelaki berkulit hitam itu.

Di sisi lain, turnamen gunting batu kertas telah dimulai dan bahkan telah sampai pada babak final, dimana yang maju adalah Gon dan Killua.

Gon dan Killua saling berhadapan, dan ...

"Bersiap, mulai!!" Teriak wasit.

"Gunting Batu Kertas!!"

Gon mengeluarkan gunting, sementara Killua mengeluarkan batu.

"Yeah, kita sudah punya pemenangnya sekarang!!!! Selamat untuk tuan Killua!!!"

"Aaah, aku tak menyangka kalau dia akan menggunakan tangan kiri" Ucap Gon kesal.

"Hehe" Killua menang.

"Sial, aku tak menyangka kalau kau akan memanfaatkan kedua tanganmu"

"Hehe, ini adalah senjata rahasia anti Gon, ku sebut sebagai menang dengan bertukar"

"Selamat, ini dia hadiah utamanya, Pedang Kebenaran" Wasit memberikan sebuah pedang pada Killua. Dan lalu, pedang itu menjadi kartu.

Nama : Sword of Truth
Ranking : B-22
Nomor : 83
Keterangan : Memotong semua benda yang salah. Dapat digunakan dalam pengadilan. Sentuh pedangnya, dan jika benar pedang tidak akan memotongnya. Akan kembali ke dalam bentuk kartu dalam waktu satu hari, jika langsung dikembalikan ke tempatnya.

"Lihat Gon!! Nomornya 83, itu berarti ini kartu kunci!!!"

"Bagus! Satu kartu sudah ada di tangan kita!!"

Tinggal 99 kartu lagi sebelum mereka berhasil menyelesaikan Greed Island.

0 Response to "Cerita Hunter x Hunter Chapter 132"

Posting Komentar

Entri Populer