Malam itu aku sanggat sedih, rasa galau menghampiriku malam itu aku teringat wajah hanna yang tengah menangis aku sanggat iba namun benci juga kepadanya.
“dasar pember harapan palsu” maki ku dalam hati.
Hp ku berbunyi dan ku lihat hanna menelpon ku 20 panggilan tak terjawab.
Di panggilan ke 21 aku menjawab panggilannya.
“udah jangan hubungi aku lagi hapus nomor ku dan hapus semua pertemanan kita anggap saja kita tidak kenal” setelah berbicara aku kemudian menutup telpon. Setelah itu aku masih bersedih sampai akhirnya tidur dibuai kesedihan.
Hari-hari berikutnya di sekolah setiap ada dia aku selalu menghindar, aku bersikap seakan tak pernah kenal dia, dia selalu menegur ku dan sampai-sampai menemuiku di dalam kelas. Sampai akhirnya datang lah sebuah gossip yang mengatakan kalau kami sudah putus dan pastinya gossip tersebut menjadi tranding topik.
Setiap dia datang di kelas aku selalu pergi keluar kelas, semua orang sanggat heboh dan skandal kami sampai terdengar sampai keseantero sekolah,
Sampai semua teman sekelas datang silih berganti untuk menasehatiku, namun hatiku sudah membatu dan tak akan mau lagi kenal dengan hanna.
“dim.. maafin hanna dim, dia udah putusin pacar dia Cuma buat kamu” ujuk teman sebangku ku.
“wah.. udh bisa putus dia sekarang, nah siapa lagi yang nanti akan jadi korban”
“udah deh dim gue muak liat sikap lo ni, sebagai teman gue saranin loe maafin hanna dan temuai dia”
“ya elah bro di kasi apa lo sama dia, udah di cuci otak kamu. Udah ah malas ngomong sama kamu”
“ya udah gue sih udah ngasi saran yang terbaik buat lo, kalo mau terima ya udah galo ngak juga ngak kenapa-kenapa”
Hari berganti hari setiap hari kejadiannya seperti itu sampai akhirnya gossip itu redup hilang tak tersisa. Namun hanna masih saja tetap mengejar-ngejar aku. Aku sampai kapan pun tidak akan memaafkan dia yang sudah memanfaatkan aku.
Sampai akhirnya ujian sekolahpun tiba semuanya sanggat cemas dengan ujian nasional 3 hari kami bertarung melawan soal-soal ujian.
Setelah melakuak ujian semua siswa terlihat sanggat senang dan mereka melempar-lemparkan pensil mereka. Dan ada satu lagi hal seru yang akan di nanti yaitu perpisahan, setelah lulus dari sekolah ini aku bercita-cita ingin menjadi guru biologi dan aku akan mendaftar di FKIP Biologi.
Satu bulan setelah ujian hasil ujian sudah di depan mata, kemudian pada hari penerimaan amplop kelulusan akhirnyakami bisa melihat hasil belajar kami selama 3 tahun di sma tercinta ini,
Sebelum melakukan penerimaan amplop kami melakukan perpisahan terlebih dahulu, berbagai atraksi dilakukan oleh adik-adik kelas, dari menyanyi, puisi, menari sampai drama. Pokoknya sanggat menghibur dan sebagai penghilang rasa nerves ketika ingin menerima amplop kelulusan. Rasanya sanggat lama sekali. Dan pada akhir acara ditutup oleh pesan kesan darp perwakilan kelas 3 putra dan putri.
Namun sebelum acara di tutup aku melihat hanna naik keatas panggung, dan ku lihat ia berbicara dengan pembawa acara.
“selamat siang, yang terhormat bapak kepala sekolah dan dewan guru serta staf dan tata usaha maaf menganggu dan menambah waktu untuk perpisahan, saya disini hanya ingin bercerita sedikit dan meluruskan tentang semua gossip yang sudah tersebar di sekolah ini”
“gosip apa dim ?” ayah dan ibu bertanya kepadaku.
“eee..eehh.. anu ma.. biasa percintaan anak muda” jawabku kaku.
“dari awal aku tidak bermaksud untuk menyakiti kamu, dari awal aku memang suka sama kamu, aku sudah cukup sabar dan sudah sanggat cinta kepadamu, tapi apa yang kau lakukan kau mengacuhkan aku. Aku sadar ini semua kesalahan ku aku memang salah, aku yang membuat kamu terluka namun aku tidak pernah bermaksud begitu, aku minta maaf karena aku kau di pukuli, karena aku kau menanggung malu, karena aku kau di gosip kan, aku cinta sama kamu aku sebenarnya udah lama ingin putus dari pacarku namun ia tidak menerima keputusan ku, dan kau datang dan melukis kembali hidupku yang dulu suram, kamu tak pernah memberi aku kesempatan untuk berbicara sedikitpun kau selalu menghindar dariku, aku disini ingin menegaskan kalau aa..aaku benar.. sssaayang kammuu..” hanna tak kuasa menahan air matanya ia kemudian menangis di depan semua orang termasuk orang tuanya.
“siapa sih cowoknya dim, kasi tau ibu dong ibu jadipenasaran ni” sementara itu mama semakin penasaran dan mengejarku dengan pertanyaan yang menyudutkan ku.
“aaakku cinta kkammuu.. aku udah putusin pacar aku walau aku di kasarin aku gak kenapa-kenapa.. ini ssemuanaa.. buat kamu aku sayang kamu.. aku tidak ingin berharap lebih aku Cuma ingin kamu maafin aku itu aja udah buat aku tenang, semoga bahagia dan semoga kamu lulus di FKIP Biologi impianmu mungkin setelah ini kita tak akan bertemu karena aku akan melanjutkan kuliah keluar negeri, kalau kamu ingin ingat aku, gengam saja gelang jingga yang aku berikan padamu anggap aku sedang mengenggam tangan mu, satu kata terakhir dari aku. Aku sayang kamu Dimas” hanna kemudian memberikan mic kepada mc dan menyeka airmatanya dan bergegas turun panggung. Semua orang bertepuk tangan haru. Semua putri di sekolah hampir rata-rata menangis mendengar ungkapan hati hanna.
“dim.. dimas itu cewek bukan ngomong buat kamu kan ?” mama menatap tajam kearah ku.
“iya, ma.. itu memang dimas” aku tertunduk lesu.
Setelah perpisahan yang mengharukan akhirnya kami menerima amplop kelulusan ternyata Sma kami 100% lulus, dan disaat itu aku ingin sekali bertemu hanna aku membuka tas dan aku kemudian pergi mencari hanna.
“semoga beruntung dim, mama mendukung kamu. Ayo cepat cari dia” mama member semangat seraya tersenyum kepadaku. Aku berlari kesana kemari untuk mencari dia.
“dimas kok kamu disini, kamu ngak merasa bersalah kepada hanna ? kejar lah dia dia udah mau naik mobil buat berangkat ke Australia” dedi menghampiri dan memberitau tentang hanna padaku.
“dia di parkiran ya, oke thanks ded lu emang orang yang baik tapi kadang-kadang ngeselin” aku kemudian berlari kearah parkiran. Dan ternyata aku terlambat mobil putrid sudah melaju. Tapi aku tak ingin menyerah. Aku mengejar mobil nya seraya berteria.
“hanna berhenti, maafkan aku. aku memang egois aku juga sebenarnya sayang sama kamu. Hanna turunlah, au minta maaf hanna”
Tapi ternyata hanna tak kunjung turun mobil itu malah melaju makin kencang.
“neng hanna kita ngak berhenti neng, kasihan anak itu neng”
“gak usah mang, lanjut saja aku tidak ingin membuat dia sakit untuk kedua kalinya”
“oke neng”
Aku kembali berteriak dengan kencang dan terlihat semua orang di depan gerbang sekolah melihat kearah ku.
“hanna. Aku tak peduli, aku pasti akan mecari dan menemukan mu. Aku sayang kamu hanna aku minta maaf aku berjanji akan merubah ini satu hari nanti”
Setelah hari itu aku pun menjalani hidup dengan normal kembali dan sekarang sedang serius untuk menghadapi tes masuk Universitas negeri, semuanya aku lakukan buat hanna aku harus lulus dan menyenangkan hatinya. Lihatlah nanti hanna aku akan jadi orang sukses.
(SEKIAN)
Beriakan komentar kalian tentang cerita ini, apakah menarik,biasa atau jelek berikan saran dan kritik yang membangun untuk saya agar bisa mengembangkan bakat menulis yang saya miliki. Sekali lagi terima kasih sudah membaca sampai episode terakhir dan jangan lupa nantikan (Gelang jingga rehat sejenak 3) minggu depan don’t miss it bro/ sist J
Gelang jingga (rehat sejenak 3)
0 Response to "Gelang jingga : Chapter 12 akhir semua cerita (chapter terakhir)"
Posting Komentar