Setelah lama menunggu, akhirnya orang yang Gon tunggu muncul juga.
"Ah, Killua!"
"Padang rumput? Aku bahkan tak bisa melihat sedikitpun bayangan kota sejauh mata memandang" Ucap Killua saat mengamati luasnya tempat itu.
"Tapi, semuanya berjalan pada arah yang sama, aku tak tahu kenapa" Ucap Gon.
"Maksudmu arah sini kan?" Killua menunjukan jalan.
"Eh? Bagaimana kau bisa tahu?"
"Dari arah sini, aku mendapat tekanan yang kuat kalau kita diawasi" Jelas Killua.
"Dengan asumsi kalau yang mengawasi butuh energi dan perhatian, baik sendiri maupun berkelompok, pengawasan biasanya dilakukan dari dekat kota"
"Ah, aku mengerti" Ucap Gon.
"Sekarang pertanyaannya adalah, kenapa ada orang yang mengawasi kita? Tapi, jika kita bisa merasakannya dari jarak sejauh ini, ia pasti tak begitu kuat"
"Aha, aku juga berpikir begitu" Ucap Gon.
"Lalu ngomong-ngomong, kemana kita akan pergi?"
"AYo kita putuskan dalam hitungan tiga"
Mereka bersiap dan, "Sebelah sini" mereka menunjuk arah. Akan tetapi, Gon menunjuk kanan sementara Killua menunjuk kiri.
"Baik, gunting batu kertas!!" Merekapun memanfaatkan cara tradisional. Dan tentu saja, Gon menang.
"Ayo jalan!"
"Si-sial ..." Killua benar-benar prustasi.
Hunter x Hunter Chapter 128 - Beelzeta.com
"Yah, ayo lewat sini" Gon berjalan ke arah yang ditujunya. Dan akhirnya mau tak mau Killuapun mengikutinya.
"Hmm, bagaimana?" Killua bertanya.
"Eh?" Gon tak mengerti.
"Ah, Killua!"
"Padang rumput? Aku bahkan tak bisa melihat sedikitpun bayangan kota sejauh mata memandang" Ucap Killua saat mengamati luasnya tempat itu.
"Tapi, semuanya berjalan pada arah yang sama, aku tak tahu kenapa" Ucap Gon.
"Maksudmu arah sini kan?" Killua menunjukan jalan.
"Eh? Bagaimana kau bisa tahu?"
"Dari arah sini, aku mendapat tekanan yang kuat kalau kita diawasi" Jelas Killua.
"Dengan asumsi kalau yang mengawasi butuh energi dan perhatian, baik sendiri maupun berkelompok, pengawasan biasanya dilakukan dari dekat kota"
"Ah, aku mengerti" Ucap Gon.
"Sekarang pertanyaannya adalah, kenapa ada orang yang mengawasi kita? Tapi, jika kita bisa merasakannya dari jarak sejauh ini, ia pasti tak begitu kuat"
"Aha, aku juga berpikir begitu" Ucap Gon.
"Lalu ngomong-ngomong, kemana kita akan pergi?"
"AYo kita putuskan dalam hitungan tiga"
Mereka bersiap dan, "Sebelah sini" mereka menunjuk arah. Akan tetapi, Gon menunjuk kanan sementara Killua menunjuk kiri.
"Baik, gunting batu kertas!!" Merekapun memanfaatkan cara tradisional. Dan tentu saja, Gon menang.
"Ayo jalan!"
"Si-sial ..." Killua benar-benar prustasi.
Hunter x Hunter Chapter 128 - Beelzeta.com
"Yah, ayo lewat sini" Gon berjalan ke arah yang ditujunya. Dan akhirnya mau tak mau Killuapun mengikutinya.
"Hmm, bagaimana?" Killua bertanya.
"Eh?" Gon tak mengerti.
"Book" Killua menggunakan mantra untuk mengeluarkan buku tempat menyimpan kartu.
"Simpanan data yang kau miliki, ada berapa kartu di dalamnya?" Killua mengira kalau data yang dimiliki oleh Gon telah terdapat kartu-kartu. Namun kemudian Gon menjelaskan kalau, "Tidak, isinya cuma pesan"
"Benarkah? Hanya sebuah pesan? itu berarti kita benar-benar akan mulai dari awal"
"Ya, Ging bilang kalau kita harus menikmati game ini"
"Aku tidak merasa kalau aku sedang berada di dalam game" Ucap Killua. Terang saja, biasanya yang ia mainkan hanyalah game-game console biasa, bukan MMORPG nyata seperti ini.
"Killua, kau sudah mendengar aturan gamenya kan, bagaimana menurutmu?"
"Hmm, kedengarannya itu benar-benar baru bagiku. Kita masih belum tahu bagaimana cara memperoleh item. Yah, pertama-tama kita harus mencari informasi, ayo temukan sebuah kota"
Di Dunia nyata, ruang tempat masuknya para pemain, tampak kalau seluruh pemain telah masuk. Dan sekarang disana, hanya terlihat Tsezugera, Battera, dan anak buahnya.
"Bagaimana menurutmu dengan pemain-pemain kali ini?" Battera bertanya.
"Mereka cukup bagus" Jawab Tsezugera. "Tapi meski begitu, aku tak boleh diam saja"
Tsezugera melihat ke arah jam tangannya. Lalu, iapun bersiap untuk ikut juga, kembali masuk ke dalam game. "Yah, aku juga akan kembali ke dalam game. Kalau aku tak kembali ke dalam game dalam sepuluh hari, dataku akan lenyap"
Sementara itu, di markas Genei Ryodan ... Shalnark masih tampak penasaran dengan gamenya. Kemudian, iapun pergi menemui rekan-rekannya ...
"Shizuku, Kurotopi, apa kalian punya waktu sebentar?" Shalnark mengajak mereka berdua untuk ikut masuk ke dalam game.
"Ke dalam game?"
"Ya, bukankah tak ada salahnya kalau kita pergi bersama? Lagipula kalian sedang tak punya urusan kan?"
"Iya sih ... Tapi karena masalah penyimpanannya, hanya dua dari kita yang bisa masuk kan?"
"Aku tak bermaksud untuk menyelesaikan gamenya" Ucap Shalnark.
"Lalu kalau begitu untuk apa kita bermain?"
"Entah kenapa, aku rasa kalau berada di dalam game itu, kita akan merasa senang"
"Aku mengerti"
Kembali ke sisi Gon dan Killua ...
"..." Tiba-tiba Gon menghentikan langkahnya.
"Ada apa?"
"Aku mendengar sesuatu dari atas kita" Ucap Gon. Dan benar saja, whusss ...
Sesuatu yang ternyata orang tiba-tiba saja meluncur secepat kilat dan mendarat di depan mereka. Seorang yang juga pemain, dapat dilihat dari depannya, dimana ia juga memiliki buku penyimpanan.
"Hmmm?" Lelaki nyentrik itu menengok kanan kiri, "Ini adalah padang rumput dekat titik awal kan? Jadi, ini pertama kalinya kalian bermain ya?"
"Apa itu tadi? Nen?" Pikir Killua tak mengerti.
"Apa dia terbang?"
"Bagimana kau tahu?" Killua bertanya.
"Jelas sekali, jangan bodoh begitu. Kalau kau tak segera mengeluarkan buku penyimpanan saat aku sudah mengeluarkannya, itu berarti kalian adalah seorang amatiran" Lelaki itu mengeluarkan suatu kartu daru buku penyimpanannya.
Nama : Steal
Ranking : G-200
Nomor : 1001
Efek : Menunjukan semua barang milik pemain yang dijadikan sebagai target (Terbatas hanya untuk pemain yang pernah ditemui)
Slash, lelaki tadi memasang kartu itu pada sampul terakhir buku penyimpanan, tempat dimana kartu magic semacam itu dapat diaktifkan. Setelahnya, ia mencari-cari targetnya dari kolom pada layar yang ada di bagian atasnya. Dan disana, di bagian paling bawah, tertulis nama Gon dan Killua.
"Hmm, Killua-kun dan Gon-kun ya .."
"Sial, apa yang sebenarnya ia lakukan?" Pikir Killua masih benar-benar tak mengerti.
"Hei, bagaimana kau bisa tahu nama kami?"
"Ng? Bagaimana katamu?"
"Mereka tak tahu tentang kartu sihir, percuma kalau mencobanya" Pikir lelaki tadi, sambil memilih nama yang ada di kolom tadi, yang mana ia memilih Killua sebagai target. Akan tetapi karena Killua belum punya kartu apa-apa, di layar tertulis kalau, "Tidak ada kartu pada buku penyimpanan target"
"Hehe, seperti yang aku duga, bocah ini benar-benar pemula" Pikir lelaki itu. dan lalu melihat-lihat ke kartu lain yang dimilikinya, yang di antaranya terlihat kartu :
Nama : Adhesion
Ranking : C-50
Nomor : 1033
Efek : Kau akan selalu mampu mengetahui barang yang dimiliki oleh target
"Tidak, aku tak perlu menggunakan sihir itu, cukup dengan kartu ini" Lelaki tadi malah mengambil kartu :
Nama : Trace
Ranking : E-80
Nomor : 1027
Efek : Kau akan selalu tahu posisi pemain yang dijadikan target
"Aktifkan kartu Trace!! Jadikan Killua sebagai target!!!" Lelaki tadi berteriak, mengaktifkan kartu sihir itu, dan tiba-tiba suatu cahaya muncul dan melesat menuju Killua.
Sat, Killua bergerak cepat, berusaha untuk menghindarinya.
"Kyahahaha!!! Bodoh!! APa kau mau melarikan diri dari sihir yang ada di game!!?"
Jbashhhh, sinar itu mengenai Killua.
"Killua, apa kau tak kenapa-kenapa?"
"Sukses! Setelah ini, aku akan terus mengetahui lokasinya" Pikir lelaki tadi, "Di dalam game ini, informasi mengenai pemain lain adalah hal yang paling penting"
"Apa yang sudah kau lakukan?" Killua tak tahu sihir apa yang dipasang padanya, dan ia bertanya, dengan tatapan yang begitu mengerikan, "Apa yang sudah kau lakukan padaku?"
Deg ...
Perasaan lelaki tadi tiba-tiba saja tidak enak.
"O-Orang ini, orang ini berbahaya ..." Ia baru sadar. Dan kemudian dengan cepat, ia kembali mengaktifkan suatu kartu sihir, "Aktifkan kartu Return! Kembali ke Masedora!!!" Kelihatannya, ia menggunakan jenis teleport.
"Bocah itu tidak normal"
Wussssss, ia melesat, kabur.
"Kh!" Mereka kehilangan jejak lelaki itu.
0 Response to "Cerita Hunter x Hunter Chapter 128"
Posting Komentar