"Bagaimana cara kita melindungi kartu ini?" Mereka bingung.
"Kelihatannya terdapat kartu sihir yang fungsinya untuk mencuri kartu dan melindungi dari kartu pencuri tersebut. Tapi, kita tak punya kartu sihir sama sekali. Sekarang ini, kita adalah sasaran empuk. Apalagi, ada banyak orang yang melihat kita tadi. Dan dari tadi, ada beberapa orang yang terus saja mengikuti kita semenjak kita meninggalkan turnamen"
"Ya" Killua dan Gon sadar kalau mereka diikuti. Bukan hanya satu orang, melainkan diikuti oleh begitu banyak pemain yang ingin merampas kartu kunci itu dari mereka.
"kalau hanya orang-orang ceroboh seperti mereka sih, tak masalah" Ucap Killua sambil terus berjalan.
"Tapi walau begitu, kita tetap harus waspada" Ucap Gon.
"Kalau mereka menggunakan kartu sihir, kita tak akan bisa berbuat apa-apa walau mereka sangat lemah"
"Tidak juga" Ucap Killua.
"Eh?"
"Aku punya suatu ide yang bagus"
"Benarkah? Apa itu karena kau maniak game?"
"Jika ideku berhasil, untuk sementara kita akan bisa bertahan bahkan tanpa kartu sihir. Dan, aku bukan maniak, hanya pemain biasa"
"Hmmm, caranya?" Gon bertanya.
"Misalnya, jika lawan kita memakai sihir semacam ambil satu kartu secara acak dari slot kunci lawan, blablabla" Killua menjelaskan, "Dan jika kau, blablabla"
"Oh! Begitu ya, ide yang bagus!!" Ucap Gon.
"Orang-orang dari kelompok tadi juga bilang kalau ada cara seperti itu kan"
"AH, benar juga ya"
"Yup, lalu bagaimana dengan ini? mau digunakan?"
"Ah, ini juga bisa, orang-orang yang membuntuti kita pasti berpikir seperti ini"
"kalau begitu, ayo!"
"Oh"
Tidak jelas apa yang mereka rencanakan, namun sepertinya itu adalah suatu ide yang bagus.
Sementara itu, salah seorang dari pemain yang mengikuti mereka terlihat was-was sambil berpikir dengan keras, "Sial, apa yang harus aku lakukan untuk mengambil kartu itu? Kelihatannya mereka gembira, ini aneh. Tapi bagaimanapun, aku harus mendapatkannya. Istriku ingin aku pulang dengan uang yang banyak, aku benar-benar ada dalam kondisi yang sulit sekarang" Lelaki yang kelihatannya tidak terlalu berbahaya itu semakin kebingungan. "Aaah, kenapa jadi seperti ini, menghabiskan waktuku di game ini dan akhirnya mendapatkan pekerjaan, bahkan menikah. Ah! Sekarang bukan waktunya untuk memikirkan itu. Hadiah turnamen kota Antokiba tiap bulan ganjil adalah kartu kunci, itu bisa dijual setidaknya seharga sepuluh juta, meski bukan uang asli sih. Jka aku menjual kartunya di toko kartu, aku bisa menyimpan uang ekstranya yang tidak muat di buku penyimpananku ini. Dengan sepuluh juta, aku tak perlu khawatir lagi mengenai biaya hidupku di game Greed Island ini"
Jujur saja, admin masih bingung dengan masalah uang di Greed Island. Di Chapter sebelumnya, dijelaskan kalau sepluh ribu Jenis adalah nilai uang tertinggi di game ini. Jadi untuk sepuluh juta jenis, minimal pemain akan membawa seribu lembar kartu. Bagaimana bisa seribu lembar muat pada slot bebas yang maksimal hanya empat puluh lima?
"Aku pergi ke toko kartu sihir sebagai pilihan terakhir, menghabiskan waktu berhari-hari dan bermalam-malam disana dan akhirnya bisa membeli lima pak kartu sihir yang berisi total lima belas kartu. Saat aku melihat enam dari kartu-kartu itu, aku menemukan dua kartu List di dalam satu pak, aku lalu menyerah untuk menyelesaikan game ini. Tapi saat itu, aku juga mendapat kartu langka, Thief"
Nama : Thief
Ranking : C-50
Nomor : 1007
Efek : Mencuri satu kartu secara acak dari slot kunci pemain yang dijadikan sebagai target.
"Thief, aku terus menyimpan kartu ini, tapi kesempatan untuk menggunakannya selalu menghantuiku, sampai hari ini. Aku sudah menggunakan sihir List, dan hasilnya yang punya Sword of Truth barulah sepuluh orang karena kesempatan untuk mendapatkannya hanyalah sekali dalam setahun. Hari inilah, aku harus menggunakan kartu ini. Jangan berpikir yang bukan-bukan, Motarike, kalau aku tak cepat mengambilnya, orang lain akan mendahuluinya"
Lelaki bernama Motarike itu memberanikan diri dan langsung mencegat mereka berdua, "Berhenti, kalian yang disana!!"
"Sial, dia mendahuluiku" Pikir kesal orang-orang lain yang juga berharap untuk mencuri Sword of Truth milik Killua.
"Taruh kartu Sword of Truth di tanah, dengan begitu aku tak akan menyakiti kalian" Ancam Motarike.
"Pergi kau, bodoh" Ucap Killua tak peduli.
"!!!!"
"Bocah ini memaanfaatkanku karena aku terlalu baik. Melihat wajahnya yang penuh teror, sekarang tekadku sudah bulat, aku akan menggunakan kartu itu!!" Pikir Motarike dan lalu ...
"Tunggu!!!" Ia mengeluarkan kartu pusakanya dari buku yang ia bawa, Thief.
"Book" Killua dan Gon ikut mengeluarkan buku mereka.
"Hehe, kalian mau menggertakku ya. Aku tahu kalau kalian baru datang, tak mungkin kalian punya kartu sihir atau karti di slot kunci selain Sword of Truth! Aktifkan Thief!!! Serang Killua, ambil Sword of Truth!!!"
Motarike mengaktifkan kartu pusakanya itu. Tapi anehnya, tak terjadi apa-apa dan kartu itu menghilang begitu saja. kemudian di layar buku penyimpanan Motarike tertulis : Tidak ada kartu di tempat kunci Killua, Thief sudah digunakan.
Rugi, Motarike membuang kartu pusaka yang begitu diandalkannya dan tak mendapat apa-apa.
"Ke-kenapa ... Bagaimana bisa ..."
"Hanya karena Sword of Truth adalah kartu kunci, itu tak berarti kau harus menaruhnya di slot kunci kan?" Ucap Killua.
"Aaah!!! Jadi kau menaruhnya di slot bebas" Motarike prustasi.
"Hahaha" Orang lain yang juga berniat untuk mencuri tiba-tiba muncul lagi.
"Terimakasih banyak, aku sudah tahu semuanya, kalian menaruhnya di slot bebas kan" lelaki itu mengeluarkan kartu sihir Pickpocket, sihir yang intinya berfungsi untuk mengambil secara acak kartu yang ada di slot bebas target.
"Aku tahu kalau kalian sudah mengumpulkan lima belas kartu lain selain Sword of Truth!! Satu Someone's Colored Paper, satu Antique Clock, satu Nonbeckoning Cat, dan dua belas Garugadia"
"Kami tahu kami dibuntuti, tapi kami tak menyanhka sedetail itu" Ucap Killua dalam hati.
"Untuk mendapatkan salah satu kartu dari 15 kartu itu, sebagai gantinya adalah sebuah kartu sihir level F, ku rasa itu pertukaran yang cukup menguntungkan. Bahkan meskipun aku hanya mendapat Garugadia, tetap saja itu bisa dijual dengan harga lumayan. Baik, aktifkan Pickpocket!!!"
Boft
Lagi-lagi kartu itu hanya menghilang begitu saja.
"Apa!!? Kau juga tak punya apa-apa di slot bebas!???"
"Aku tidak harus menaruh semua kartu yang aku dapat di dalam buku penyimpananku kan?"
"Hehe" kelihatannya kartu-kartu yang Killua dapat ia simpan pada buku penyimpanan Gon.
"Huh, tapi aku masih punya Pickpocket yang lain!!!" lelaki tadi masih belum jera dan kembali menggunakan kartu yang sama pada Gon. "Aktifkan Picpocket, serang Gon!!!"
Chessss, selembar katupun melayang dari slot bebas Gon menuju tangannya.
"Hehe, serangan yang mulus, dan kartu yang ku dapat adalah ...
Batu!!!?"
Ia kaget, akrena kartu yang didapatnya :
Nama : Batu
Ranking : H - Tak Terbatas
Nomor : 21449
Keterangan : Bisa ditemukan di pinggir jalan, sangat mudah untuk didapat. Jika kau melemparnya ke pemain lain, dapat menimbulkan sedikit luka.
"Apa-apaan ini!!?"
"Ah, itu adalah batu yang aku pungut tadi" Ucap Gon.
"Kau memungutnya banyak kan?"
Selain strategi menukar tempat menyimpan slot kunci, mereka juga menggunakan strategi memenuhi slot bebas dengan kartu-kartu item tak penting agar kemungkinan dicurinya semakin berkurang.
"Sial, bocah-bocah itu memang tak punya kartu sihir, tapi mereka menggunakan strategi Shuffle dan Full Pocket. Aku masih punya satu Pickpocket. Tapi, tempat kosong di buku penyimpanan Gon pasti penuh dengan sampah. Kemungkinan untuk mendapat kartu yang ku inginkan terlalu kecil"
"Apa kau sudah menyerah? Minggir sana" Lelaki lainnya yang juga ingin mencuri kartu Sword of Truth kembali muncul. kali ini, seorang lelaki dengan fisik agak gemuk.
"Kau kalah karena kau tak memiliki informasi mengenai apa yang ada di buku penyimpanan lawan. Tapi dengan menggunakan Sightvision, aku sudah mengetahui kalau Sword of Truth tidak ada di tangan Killua. Kemudian dengan menggunakan Steal, aku tahu kalau kartu itu ada pada salah satu slot di slot bebas Gon. Aku yakin seratus persen bisa mendapat kartu yang aku mau, karena aku akan menggunakan Rob"
Rob adalah kartu sihir yang mampu mencuri kartu apapun dari target yang dikehendaki oleh pengguna.
"Aktifkan Rob, serang ..."
Sat!
"Kurang latihan ya, kau bahkan tak bisa melihat pergerakanku ..." Ucap Gon.
"Nih" Setelahnya ia mengembalikan kembali kartu itu dengan cara melemparnya.
"Lain kali, aku tak akan mengembalikannya" Ucap Gon.
"kalian pemula ya? Kami ini hunter profesional lho" Ucap Killua.
"Kalau kau hanya bergantung pada kartu sihir, kau akan kehilangan kartumu bahkan sebelum kau bisa menggunakannya. Dan untuk menyerang dengan kartu sihir itu, kau harus berada dalam radius 10 meter kan? Ayo, Killua" Merekapun pergi.
"Tunggu!" Lelaki tadi kesal, tak terima, dan lalu berteriak : "Metode kalian hanya akan bekerja pada orang lemah!!! Masih banyak pemain yang lebih kuat dari kalian!!! Dan bahkan mereka belum bisa menyelesaikan game ini!!!"
Gon dan Killua benar-benar pergi meninggalkan orang-orang yang ingin mencuri itu.
"Kalau dipikir-pikir, yang dikatakan tadi olej orang itu ada benarnya juga sih. Jika lawan kita kuat, mustahil kita bisa mengambil kartunya sebelum dia menggunakannya. Tampaknya, kita memang perlu kartu sihir untuk melindungi diri kita sendiri" Ucap Killua.
"Kau benar, kalau yang menyerang kita adalah orang sang sudah pro"
"KIta tak mungkin bisa menang"
"Baguslah kalau kalian mengerti" Tiba-tiba sekelompok pencuri menghadang mereka. Dan kelihatannya, kali ini orang-orangnya jauh lebih kuat dari yang tiga tadi.
"Apa kalian pikir hanya pemula yang menginginkan kartu itu? Jangan berpikir untuk lari"
"Ayo kita putuskan siapa yang akan menggunakan kartu sihir pertama kali" Kumpulan orang-orang itu berunding untuk memutuskan siapa yang akan mencoba untuk merampas pertama.
"Pfft, kompetisi sebenarnya baru mulai"
Mereka memutuskannya dengan gunting batu kertas.
"Yah, hanya orang bodoh yang menghabiskan waktunya untuk ikut Turnamen" Ucap salah seorang dari mereka.
"Tch!!! Orang-orang ini membuatku kesal" Ucap Gon.
"Sudahlah, sepertinya mereka pro sungguhan" Ucap Killua.
"Kalau begitu, tujuan selanjutnya adalah kota sihir Masadora!!!"
" Baiklah!!!!"
0 Response to "Cerita Hunter x Hunter Chapter 133"
Posting Komentar